Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Timses: Jokowi Tak Pernah Langkahi Makam Atau Tanya ke Warga 'Kamu Pernah ke Hotel?'

Timses: Jokowi Tak Pernah Langkahi Makam Atau Tanya ke Warga 'Kamu Pernah ke Hotel?' Jokowi bertemu Putin di Singapura. ©2018 Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Jokowi-Ma'ruf sangat menaruh perhatian dengan Jawa Barat. Hal ini disampaikan saat melakukan Safari Kebangsaan, yang dimulainya di DPC Bekasi.

Adapun yang hadir di antaranya, Ketua DPP PDIP Bidang Keorganisasian Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDIP Soleman, anggota DPR Fraksi PDIP Risa Mariska, Daniel Lumban Tobing, dan para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

"Jokowi sungguh menaruh perhatian yang luar biasa, termasuk Jabar. Majalengka dibangun tidak hanya waduk yang mangkrak sejak orde baru. Hanya Jokowi skala prioritas waduk penting bagi petani dan kegiatan ekonomi berhasil diselesaikan. Infrastruktur (di kubu) sana tidak ada prestasi, (ditanyakan) buat apa bangunan fisik. Itulah dimaksud Kiai Ma'ruf dibutakan tidak mampu melihat hal-hal yang baik," kata Hasto di Cikarang, Bekasi, Sabtu (17/11/2018).

Menurut dia, Jokowi tidak pernah lupa untuk melakukan blusukan. Bahkan selalu menyapa dan bersalaman dengan masyarakat.

"Tidak pernah Pak Jokowi menolak salaman. Enggak pernah Pak Jokowi nanya mau salaman, 'kamu pernah ke hotel atau tidak'. Sehingga inilah kepemimpinan asli Indonesia. Pak Jokowi tidak salaman dengan rakyat, masuk angin," ucap Hasto.

Selain itu, dia juga menyebut salah satu program Pemerintahan Jokowi, adalah Program Keluarga Harapan. Menurutnya ini sangat menguntungkan kaum ibu atau emak-emak.

"Di sana bisanya hanya memanfaatkan emak-emak untuk kepentingan politik. Pak Jokowi telah menghadirkan kebijakan untuk emak-emak, betul tidak? Demikian orang mengatakan itu program populis namanya untuk rakyat. Selama untuk rakyat, dikatakan apapun kebenaran politik. Ibu tidak khawatir anaknya sekolah, kalau sakit dirawat dengan BPJS ada kelemahan, diperbaiki, itulah kontinuitas," ungkap Hasto.

Dia pun menyebut Pilpres dan Pileg adalah saling adu program. Bukan untuk melempar hoaks atau berita bohong. Tak lama, Hasto langsung menanyakan kader soal keluarga Jokowi.

"Pak Jokowi rumah tangganya baik atau tidak? Cucunya bagus tidak? Istrinya akrab tidak dengan rakyat?," tanya Hasto kepada ratusan kader yang hadir.

Mendengar itu para kader langsung menjawab bahwa rumah tangga Jokowi baik. Cucunya bagus, dan istrinya akrab dengan rakyat.

Hasto pun melanjutkan pertanyaan lain. "Disana punya keluarga tidak?," tanya Hasto lagi.

Serempak menjawab. "Tidak," kata para kader bermoncong putih itu.

Tak sampai di sana saja, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu, juga membandingkan perilaku Jokowi dengan Sandiaga, ikhwal saat berziarah ke makam.

"Pak Jokowi mau masuk makam sudah hormat dulu. Disana makam dilompat-lompatin. Mana kepribadian Indonesia? Disana atau Pak Jokowi," tutur Hasto.

Bukan hanya Jokowi, dia menyebut sosok Ma'ruf Amin yang ulama besar, pintunya selalu terbuka kepada siapapun. Bahkan biasa berbagi sesuatu dengan siapa saja yang hadir untuk bertemu dirinya.

"Enggak mungkin umat datang, Kiai maki-maki. Tidak ada punya pengalaman kebiasaan seperti itu. Ada macam-macam kritik, tidak mungkin diculik. Karena Pak Jokowi-Ma'ruf kepempimpinan rakyat. Jadi adu keluarga, kita oke. Dari rasa hormat budaya bangsa, kita oke. Tidak pernah langkahi makam," ungkap Hasto.

Soal jejak rekam, lanjut dia, jelas sudah terlihat. Dimulai dari bawah menjadi Wali kota, Gubernur kemudian Presiden. Begitu pula dengan Ma'ruf Amin pernah menjadi anggota DPRD, dan sosok mantan Rais Aam PBNU.

"Ini adalah kepemimpinan cermin Indonesia, pasangan best of the best. Kerakyatan, rekam jejak, keluarganya, pengalaman itu hebat. Tugas kita perintah harian, jalanan setiap hari. Jalan ke pasar, kalau datang ke pasar jangan bikin perilaku aneh-aneh. Namanya petai dimakan, dimasak. Bukan tutup kepala. Seorang laki-laki banyak mencari perhatian. Kita harus melihat secara psikologis gimana," pungkasnya.

Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber : Liputan6.com

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP