Tubuh Lima Korban Kebakaran Glodok Sudah Tak Utuh
Kondisi jenazah saat ditemukan sudah hangus terbakar dan hanya bagian-bagian tubuh saja. Kondisinya tak utuhnya. Penyebabnya karena panas yang amat tinggi.

Lima jenazah korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan di antara kebakaran puing bangunan lantai 8 ruang karaoke Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat. Kondisi tubuh sudah tak utuh.
Kasi Ops Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin tidak bisa memastikan jenis kelamin dari korban tewas akibat kebakaran di Glodok Plaza. Kelima jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
"Untuk jenis kelamin dan identifikasi itu karena sudah hancur, sudah tidak bisa diidentifikasi, mungkin nanti keterangan itu dari tim INAFIS (yang menyampaikan)" kata Syarifuddin saat ditemui di lokasi, Jumat (17/1/2025)
Kelima jenazah berhasil dievakuasi di hari yang berbeda. Tiga jenazah ditemukan pada Kamis 16 Januari 2025. Sedangkan dua lainnya ditemukan pada Jumat (17/1/2025).
Pengakuan Syarifuddin, kondisi jenazah saat ditemukan sudah hangus terbakar dan hanya bagian-bagian tubuh saja. Kondisinya tak utuhnya. Penyebabnya karena panas yang amat tinggi saat kebakaran di Glodok Plaza.
"Sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas sedemikian jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali. (Potongan tubuh yang ditemukan) kepala, tengkorak badan itu saja. Tubuhnya sudah tidak berbentuk," ucap Syarifuddin.
Saat ini proses pendinginan masih berlangsung. Pendinginan melibatkan pasukan gabungan dari Pemadam Kebakaran (Damkar), TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil masih siaga di lokasi kebakaran.
Proses pendinginan difokuskan petugas di lantai 7, 8, dan 9 gedung Glodok Plaza. Tak hanya itu, di lokasi garis polisi juga di pasang di luar area gedung Glodok Plaza. Nampak pula, serpihan kaca yang jatuh bertebaran di area bawah gedung yang terbakar.
"Proses sekarang tetap pemadaman dan pendinginan, ini hampir tuntas," kata Syarifuddin.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com