Udara Jakarta Sehat Jelang PSBB, Ada di Peringkat 78 Kota Polusi Dunia
Merdeka.com - Kabar baik di tengah pandemi Corona yang menyelimuti ibu kota Jakarta. Kota dengan tingkat aktivitas paling sibuk di Indonesia ini memiliki kualitas udara yang berangsur membaik tiga minggu belakangan.
Jakarta sempat menjadi kota paling berpolusi di dunia, pada 29 September 2019 lalu. Siang ini, Rabu (8/4), kualitas udara kota Jakarta membaik.
Berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pukul 12.00 WIB, kualitas udara Jakarta tercatat di angka 35 serta polutan parameter PM2,5 menempatkan Jakarta diperingkat 78 dengan kualitas udara sedang.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
Artinya, udara baik atau tidak ada risiko kesehatan. AQI melihat tak ada risiko apabila beraktivitas di luar rumah. AQI juga menyarankan untuk membuka jendela dan ventilasi rumah agar mendapat udara segar yang kaya dengan oksigen.
Diketahui, sejak 16 Maret 2020, Jakarta melakukan pengurangan aktifitas. Belajar dari rumah, kerja dari rumah dan ibadah dari rumah. Hal ini sebagai dampak penyebaran virus Corona alias Covid-19.
Mulai Jumat 10 April mendatang, Pemprov DKI memulai penerapan PSBB. Semua aktivitas warga semakin dibatasi. Hal ini diyakini bakal berpengaruh terhadap kualitas udara ibu kota yang semakin membaik.
Catatan AQI, kota berpolusi paling tinggi yakni Chiang Mai, Thailand dengan AQI 196, disusul peringkat kedua Kathmandu, Nepal dengan AQI 171 dan peringkat tiga Hanoi, Vietnam AQI 158.
IQAirVisual memprediksi, Selasa (14/4) mendatang, udara di Jakarta akan memasuki kategori bagus, dengan kualitas udara diangka 0-50.
Jakarta Sempat Jadi Yang Terburuk
Kualitas di DKI Jakarta pernah tercatat paling tidak sehat pada Senin (23/9). Sesuai Data Air Visual menunjukkan, kualitas udara Jakarta berada pada tingkat pertama terburuk di dunia.
Berdasarkan US Air Quality Index (AQI), pada pukul 08.14 WIB, Jakarta tercatat di angka 179 kategori tidak sehat dengan parameter PM2,5 konsentrasi 110 g/m.
Artinya, udara Jakarta saat itu berbahaya. Dapat menyebabkan efek samping yang buruk untuk jantung dan paru-paru di kalangan masyarakat umum. Terutama untuk kelompok yang telah memiliki penyakit bawaan. AQI bahkan menyarankan seluruh orang yang hendak beraktifitas ke luar ruangan wajib mengenakan masker saat itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca SelengkapnyaKuwait City menduduki peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk 170 AQI US
Baca SelengkapnyaPemprov DKI mengklaim perbaikan kualitas udara karena keberhasilan seluruh program untuk mengendalikan polusi udara.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman resmi IQAir per 25 Juli 2023 pukul 16.08 WIB, kualitas udara Jakarta berada di angka 168 yang menunjukkan kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaKualitas udara DKI Jakarta, pada Minggu (23/6), masuk kategori tidak sehat. Indeks kualitas udara di Ibu Kota bahkan tercatat yang terburuk ketiga di dunia.
Baca SelengkapnyaSitus tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaKualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
Baca Selengkapnyas udara terburuk urutan kedua yaitu Lahore, Pakistan.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca Selengkapnya