Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wagub DKI Soal Temuan Cat Bertimbal: Kita Standar Internasional, Itu RPTRA Sebelumnya

Wagub DKI Soal Temuan Cat Bertimbal: Kita Standar Internasional, Itu RPTRA Sebelumnya Wagub DKI Buka Kemungkinan Jalur Road Bike di GBK. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan temuan cat bertimbal di beberapa ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) merupakan sisa-sisa pengecatan pada RPTRA sebelumnya. Temuan ini disampaikan oleh Nexus3 Foundation.

Riza mengatakan, cat yang digunakan untuk mewarnai fasilitas di RPTRA sudah sesuai standar internasional, untuk memastikan tidak ada zat bahaya yang mengancam anak-anak saat beraktivitas.

"Kita sudah menggunakan standar internasional terkait kandungan timbal di RPTRA, itu tidak ada namun itu dari RPTRA sebelum-sebelumnya nanti kita akan perbaiki ke depannya untuk kepentingan kesehatan anak-anak kita," ucap Riza di Balai Kota, Kamis (4/11) malam.

Sebelumnya, Penasihat Senior dari Nexus3 Foundation, Yuyun Ismawati menyebutkan cat yang digunakan di 32 RPTRA di Jakarta mengandung timbal.

"32 taman bermain mengandung timbal 100 ribu ppm di Jakarta," kata Yuyun.

Dalam press release Nexus 3 Foundation menyebutkan sekitar tiga perempat sampel cat yang dianalisis tidak memenuhi standar yang dapat dicapai secara global 90 bagian per juta (ppm). Cat warna cerah dengan kandungan timbal tinggi digunakan secara luas di fasilitas anak-anak dan ruang publik.

"Warna-warna cerah bagus untuk merangsang otak anak. Namun, cat dengan warna cerah dan konsentrasi timbal yang tinggi akan merusak otak mereka," tegas Yuyun.

Ia juga menegaskan dampak kesehatan dari paparan timbal pada otak anak-anak adalah seumur hidup, tidak dapat diubah dan tidak dapat diobati.

Yuyun juga mendesak agar perusahaan harus berhenti berargumen bahwa ada permintaan yang kuat untuk warna-warna cerah yang murah.

"Tidak etis untuk mendapatkan keuntungan dengan mempertaruhkan masa depan anak-anak kita dengan cat bertimbal. Untungnya, beberapa produsen cat di Indonesia mulai menghilangkan timbal dari cat mereka, yang menunjukkan bahwa ada teknologi di Indonesia untuk memproduksi cat yang aman dari timbal."

Pada tahun 2020-2021, tim Nexus3 secara acak mengumpulkan 120 sampel kaleng cat berbasis pelarut dan cat industri yang dijual untuk keperluan rumah tangga dari toko-toko di 10 kota di Indonesia. Cat-cat tersebut mewakili 66 merek berbeda yang diproduksi oleh 47 produsen.

Studi analisis data untuk laporan ini dilakukan sebagai bagian dari Kampanye Global IPEN untuk Penghapusan Cat Bertimbal. Studi ini dilakukan di Indonesia oleh Nexus3 bekerja sama dengan IPEN (International Pollutants Elimination Network), didanai oleh GiveWell, dan Pemerintah Swedia. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP