10 Gejala Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit jantung menyebabkan kematian terbesar di Indonesia. Tingkat kematian akibat penyakit jantung pada 2016 mencapai 122 orang per 100.000 populasi.
Beberapa waktu yang lalu artis tampan Ashraf Sinclair meninggal dunia akibat serangan jantung. Kemudian penyanyi campursari Didi Kempot atau Didi Prasetyo juga mengalami kondisi henti jantung hingga menyebabkan meninggal dunia.
Seseorang yang mengalami penyakit jantung biasanya mengalami rasa nyeri di bagian dada dan menjalar ke bahu atau leher. Adapun jenis-jenis sakit jantung di antaranya jantung koroner, henti jantung dan serangan jantung. Meskipun demikian, umumnya seseorang yang mengidap sakit jantung dapat dikenali dengan beberapa gejala.
-
Bagaimana nyeri dada sebagai tanda penyakit jantung? Meskipun nyeri dada sering kali disebabkan oleh masalah pencernaan, NHS menyatakan bahwa 'kebanyakan nyeri dada bukan indikasi masalah serius, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis untuk memastikan.' Anda harus segera mencari bantuan medis jika merasa mengalami serangan jantung.
-
Mengapa nyeri dada bisa menjadi gejala serangan jantung? 'Fisik yang stres atau tertekan itu artinya ia habis melakukan aktivitas fisik yang berat seperti futsal atau tenis. Kalau pembuluh darahnya tidak bisa mengalirkan darah dengan benar itu bisa jadi pemicu yang mencetuskan serangan jantung,' kata dia.
-
Siapa yang bisa mengalami gejala berbeda saat serangan jantung? Wanita dan pria dapat mengalami gejala yang berbeda saat mengalami angina atau serangan jantung.
-
Dimana rasa sakit serangan jantung? Nyeri atau rasa sakit di perut dapat muncul dalam sekitar 50 persen kasus serangan jantung, baik pada pria maupun wanita.
-
Apa jenis penyakit otot yang menyerang jantung? Cardiomyopathy adalah penyakit yang memengaruhi otot jantung. Jenis penyakit otot ini membuat jantung membesar, menebal, dan/atau kaku secara tidak normal. Hal ini mempersulit otot jantung untuk memompa darah secara efisien, menyebabkan gagal jantung.
-
Kenapa nyeri dada kanan sering dikaitkan dengan jantung? Nyeri dada sebelah kanan sering kali menimbulkan kekhawatiran, terutama karena banyak yang mengaitkannya dengan masalah jantung. Namun, kenyataannya tidak semua nyeri dada berhubungan langsung dengan jantung.
Lantas apa saja gejala penyakit jantung? Simak beberapa gejala penyakit jantung yang merdeka.com kutip dari laman Medical News Today berikut ini.
Gejala Penyakit Jantung
©2015 Merdeka.com
Gejala penyakit jantung yang paling umum dirasakan penderita ialah dada terasa nyeri dan sesak. Kondisi ini kerap kali dirasakan saat beristirahat setelah melakukan aktivitas yang berat. Apabila nyeri dan ada tekanan di bagian dada ini terus berulang, maka hal menjadi potensi seseorang mengalami saki jantung.
Selain sesak dan nyeri dada, gejala sakit jantung berikutnya ialah pusing dan mudah lelah. Bahkan gejala seperti ini berlangsung tanpa melakukan aktivitas fisik yang berat. Kondisi seperti ini bisa menjadi tanda gejala sakit jantung apabila sering berulang.
Selain itu, masih banyak gejala sakit jantung lainnya yang biasa dialami oleh penderita, di antaranya sebagai berikut:
1. Mudah lelah
2. Sakit tenggorokan
3. Irama jantung berubah
4. Warna kulit membiru
5. Batuk kering yang terus berulang
6. Jantung berdebar
7. Ruam pada kulit
8. Sesak napas
9. Tangan dan kaki terasa dingin
10. Nyeri di bagian leher, tenggorokan, lengan, dan punggung
Penyebab Jantung Berdebar Kencang
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Pathompong Chai-onnom
Jantung merupakan salah satu organ vital yang dimiliki manusia. Fungsi jantung yang paling utama ialah memompa darah ke seluruh tubuh dan membawa nutrisi serta oksigen yang dibutuhkan oleh organ-organ tubuh. Dalam kondisi tertentu, terkadang jantung berdenyut terlalu cepat dan tidak beraturan, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Jantung berdebar atau biasa disebut sebagai palpitasi adalah kondisi saat jantung berdegup cepat dan kencang. Kondisi ini umumnya ditandai dengan beberapa gejala seperti pusing dan sesak di dada. Dalam beberapa kasus, jantung yang sering berdebar dengan cepat dan kencang dapat menjadi pertanda ada masalah di jantung.
Penyebab jantung berdebar umumnya dapat terkait dengan stres, olahraga, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Kondisi ini dapat menyebabkan jantung seseorang berdetak kencang dan tidak teratur. Faktor risiko penyebab jantung berdebar berkaitan erat dengan kemungkinan penyebabnya. Berikut beberapa penyebab jantung berdebar yang perlu diketahui.
1. Gaya Hidup
Penyebab jantung berdebar berkaitan erat dengan gaya hidup yang sering dilakukan seseorang. Misalnya olahraga berat, kurang tidur, dan terlalu banyak kafein juga menjadi penyebab utama jantung berdebar. Selain itu, kadar mineral esensial yang rendah, seperti kalium dan magnesium, juga berpengaruh terhadap jantung yang seringkali berdenyut dengan cepat dan tidak beraturan.
2. Kondisi Psikologis
Penyebab jantung berdebar yang paling umum terjadi juga sering berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang. Saat pikiran dalam situasi stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin. Merespon peningkatan hormon stres ini, meningkatkan risiko jantung berdetak kencang karena bekerja lebih keras untuk meningkatkan pasokan darah ke otot, jantung, dan organ vital lainnya.
3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Seseorang yang menggunakan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan jantung berdebar dengan kencang. Hal ini karena obat-obatan tertentu memberikan efek jantung berdebar setelah mengonsumsinya. Beberapa obat seperti obat untuk tekanan darah tinggi, antibiotik, antidepresan, dan obat anti jamur dapat memicu jantung berdebar dengan cepat.
Jenis-Jenis Penyakit Jantung
Banyak orang mengira bahwa penyakit jantung koroner, henti jantung dan serangan jantung merupakan penyakit yang sama. Akan tetapi meskipun mirip, ternyata ketiga penyakit ini memiliki perbedaan.
Secara definisi penyakit henti jantung adalah kondisi ketika jantung tiba-tiba mendadak berhenti mendadak. Sehingga hal ini membuat kondisi jantung menjadi tidak normal dan memicu terjadinya aritmia.
Sementara itu, serangan jantung atau heart attack merupakan penyakit yang terjadi akibat jantung tidak menerima pasokan oksigen yang cukup dari aliran darah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini definisi dan penyebab dan gejala sakit jantung, henti jantung dan serangan jantung yang perlu diketahui.
1. Serangan Jantung
Serangan jantung merupakan gangguan pada jantung saat otot jantung tidak mendapatkan aliran darah. Sehingga hal ini mengganggu fungsi jantung saat harus mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Beberapa gejala sakit jantung ini di antaranya keringat dingin, gelisah, napas berat dan nyeri dada.
Penyebab utama dari penyakit ini ialah jantung koroner, yaitu terjadi penyumbatan pada pembuluh darah, sehingga jantung tidak menerima pasokan darah secara baik. Berikut ini beberapa penyebab serangan jantung yang umum dialami para penderita:
• Infeksi jantung
• Gagal jantung
• Aritmia
• Penyakit jantung bawaan
2. Henti Jantung
Henti jantung mendadak atau sudden cardiac merupakan sebuah kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti mendadak. Hal ini dikarenakan karena adanya gangguan distribusi darah ke seluruh tubuh, sehingga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan napas berhenti.
Salah satu penyebab penyakit henti jantung ialah mengidap Kardiomiopati. Penyakit ini akibat kelainan pada otot jantung. Penyakit ini akan menyebabkan berkurangnya jantung dalam memompa darah. Sehingga akan menimbulkan beberapa gejala seperti nyeri dada, kelelahan, sesak napas hingga pusing.
Di samping itu, masih ada beberapa penyebab terjadinya gangguan henti jantung yang bisa dialami setiap orang. Berikut ini penyebab lainnya henti jantung:
• Kelainan pembuluh darah
• Jaringan jantung terluka
• Bawaan lahir
• Mengidap penyakit katup jantung
Cara Mengatasi Penyakit Jantung
©www.canadianliving.com
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Oleh karena itu, sejak dini harus dilakukan upaya pencegahan. Mengetahui gejala sakit jantung juga sangat penting agar cara penanganannya tepat. Berikut beberapa cara mencegah penyakit jantung yang perlu diketahui:
• Memperbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan serat• Hindari kebiasaan merokok• Menghindari minuman beralkohol• Mengelola stres dengan baik• Menghilangkan lemak yang menumpuk di perut• Mencegah dan mengobati penyakit diabetes dan hipertensi• Olahraga secara rutin dan teratur. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral di media sosial seorang sopir taksi membantu rekan kerjanya yang diduga kena angin duduk. Simak penyebab dan gejala angin duduk
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah masalah kesehatan yang kerap salah dikira sebagai penyakit jantung:
Baca SelengkapnyaSerangan jantung dan maag memiliki kemiripan pada gejalanya yang sama-sama munculkan nyeri di dada. Bagaimana cara membedakannya?
Baca SelengkapnyaNyeri dada sebelah kanan sering kali dikaitkan dengan masalah jantung. Padahal, masih ada penyebab lain yang tidak berhubungan dengan jantung.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kasus di mana sakit gigi sebenarnya merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung.
Baca SelengkapnyaTernyata nyeri dada tak selamanya serangan jantung, bisa jadi ternyata Anda terkena angina pectoris atau bahkan GERD. Ini perbedaanya ketiganya.
Baca SelengkapnyaSerangan jantung bisa dicegah ketika kita mengetahui sejumlah tanda yang perlu diwaspadai ini.
Baca SelengkapnyaLemah jantung atau dikenal sebagai gagal jantung adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif.
Baca SelengkapnyaSeperti halnya dengan segala aktivitas fisik lainnya, berolahraga juga memiliki risiko tersendiri terhadap kesehatan jantung.
Baca SelengkapnyaSakit tangan sebelah kiri bisa menjadi salah satu pertanda serangan jantung.
Baca SelengkapnyaSeseorang dengan risiko tinggi mengalami serangan jantung mendadak biasanya menunjukkan sejumlah tanda fisik yang bisa kita kenali.
Baca SelengkapnyaMemilih olahraga yang tidak tepat bisa berisiko dan memicu fatalitas.
Baca Selengkapnya