13 Maret Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional, Ketahui Sejarahnya
Perempuan masih sering mendapatkan diskriminasi gender.
Perempuan masih sering mendapatkan diskriminasi gender.
13 Maret Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional, Ketahui Sejarahnya
Kesetaraan gender hingga kini masih menjadi isu yang terus diperjuangkan. Hal ini jelas karena perempuan baik wanita dewasa maupun gadis remaja, masih sering mendapatkan perlakukan diskriminatif di berbagai lingkungan.Tak heran, jika banyak organisasi kini semakin lantang menyuarakan gerakan kesetaraan gender untuk perempuan. Bahkan, terdapat beberapa peringatan internasional khusus yang menjadi bagian dari gerakan ini, salah satunya adalah Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional.
Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional diperingati pada 13 Maret di setiap tahun. Peringatan ini diadakan untuk mendukung dan mendorong kemajuan para perempuan muda atau gadis remaja untuk mendapatkan kesuksesan.
Lalu seperti apa sejarah ditetapkannya Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional. Dari beragam sumber, berikut kami merangkum informasinya, bisa Anda simak.
Sejarah Berdirinya
Sejarah Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional diprakarsai oleh Pendiri dan CEO Every Girls Institute.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional dirayakan? Hari Perempuan Internasional adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada 8 Maret.
-
Kapan Hari Perempuan Internasional diperingati? Diketahui, setiap tanggal 8 Maret diperingati sebagai tonggak sejarah perjuangan perempuan seluruh dunia.
-
Kapan Hari Anak Perempuan Sedunia dirayakan? Setiap tanggal 11 Oktober, dunia memperingati Hari Anak Perempuan Sedunia.
-
Mengapa Hari Perempuan Internasional dirayakan? Hari Perempuan Internasional adalah momen yang didedikasikan untuk memperingati pencapaian perempuan di berbagai bidang dan sekaligus menggarisbawahi tantangan yang masih dihadapi oleh mereka di seluruh dunia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Perempuan Internasional? Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Anak Perempuan Sedunia? Peringatan ini diketahui telah dilakukan sejak tahun 2012 yang lalu.
Adalah Dr. Christine Kozachuk, menetapkan tanggal 13 Maret sebagai Hari Kemenangan Setiap Gadis Internasional.
Dr. Kozachuk memulai inisiatif untuk membantu gadis-gadis muda mengubah kehidupan mereka dan menjadi anggota masyarakat yang sukses.
Institut ini menunjukkan kepada remaja putri bahwa mereka dapat mengatasi tantangan yang menghambat mereka dalam menjalani kehidupan pribadi dan profesional.
Organisasi ini menyediakan pelajaran tertulis, interaksi visual, dan sesi kelompok. Mengajari siswa cara mengubah ambisi mereka menjadi pencapaian dan membuat rencana tindakan untuk mencapai tujuan hidup mereka. Every Girl Wins Institute bukanlah organisasi pertama yang didedikasikan untuk tujuan ini.
Gerakan hak-hak perempuan dimulai pada abad ke-19, dengan fokus pada hak pilih. Pada bulan Juli 1848, sekitar 300 orang yang sebagian besar perempuan, berkumpul di New York untuk meletakkan dasar bagi gerakan hak-hak perempuan, termasuk strategi untuk mencapai tujuan mereka.
Pertemuan ini dikenal dengan nama Konvensi Seneca dan menghasilkan persetujuan resolusi hak suara.
Namun, hal ini hanyalah permulaan dari puluhan tahun aktivisme dan lobi, karena bahkan anggota Kongres laki-laki yang paling toleran dan suportif pun enggan mengizinkan perempuan untuk memilih.
Pada tahun 1890, Asosiasi Hak Pilih Wanita Nasional Amerika dibentuk. Antara tahun 1910 dan 1914, NAWSA memperoleh kemajuan yang signifikan di tingkat negara bagian dan, pada tahun 1917, berhasil membuat seorang perempuan terpilih menjadi anggota Kongres AS.
Kelompok seperti Women's Land Army menunjukkan bahwa perempuan dapat memainkan peran aktif dan produktif di dunia modern jika diberi kesempatan dan kebebasan yang sama.
Saat ini, ratusan organisasi berdedikasi pada hak-hak perempuan, termasuk UN Women dan Global Fund for Women, namun perjalanan masih panjang.
Penyebab Diskriminasi
Setelah mengetahui sejarah 13 Maret Hari Kemenanan Setiap Gadis Internasional, berikutnya akan dijelaskan penyebab diskriminasi.
Diskriminasi gender terhadap perempuan masih sering terjadi karena berbagai faktor kompleks, termasuk budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Beberapa penyebab utamanya antara lain:
1. Budaya Patriarki:
Di banyak masyarakat, sistem nilai yang didominasi oleh laki-laki masih kuat.
Hal ini dapat tercermin dalam norma-norma budaya yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan membatasi akses mereka terhadap kesempatan yang sama.
2. Ketimpangan Ekonomi:
Perempuan sering kali menghadapi kesenjangan upah dan akses terhadap sumber daya ekonomi.
Mereka cenderung mendapatkan bayaran yang lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama atau sebanding, dan seringkali memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan mereka untuk memperoleh pekerjaan yang lebih menguntungkan secara finansial.
3. Stereotip Gender:
Adanya stereotip gender yang mengasumsikan bahwa perempuan lebih cocok untuk peran-peran tertentu seperti pekerjaan rumah tangga, perawatan anak, atau pekerjaan yang berhubungan dengan keindahan.
Stereotip ini dapat membatasi pilihan karir dan aspirasi perempuan, serta menyebabkan diskriminasi di tempat kerja.
Kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan masih menjadi masalah serius di banyak bagian dunia.
Hal ini mencakup kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, perdagangan manusia, dan praktik lainnya yang merugikan perempuan secara fisik, emosional, dan psikologis.
5. Kebijakan Diskriminatif:
Beberapa kebijakan dan hukum dapat secara langsung atau tidak langsung mendiskriminasi perempuan.
Misalnya, ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan atau kebijakan perusahaan yang tidak mengakui hak-hak perempuan dalam hal cuti hamil dan cuti menyusui.
6. Kurangnya Representasi dalam Pengambilan Keputusan:
Perempuan sering kali kurang diwakili dalam posisi kekuasaan dan pengambilan keputusan di berbagai sektor, termasuk politik, bisnis, dan lembaga-lembaga publik.
Kurangnya representasi ini dapat mengakibatkan kepentingan perempuan diabaikan dalam pembuatan kebijakan.
Cara Mendukung Kesetaraan
Terakhir, akan dijelalskan cara mendukung kesetaraan gender bagi perempuan, yaitu sebagai berikut:
1. Pendidikan: Memberikan akses pendidikan yang setara bagi perempuan dan laki-laki, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti akses ke sekolah, buku teks, dan fasilitas pendidikan yang aman dan berkualitas.
2. Kesetaraan Ekonomi: Memastikan adanya kesetaraan dalam upah dan akses perempuan terhadap lapangan kerja yang setara dengan laki-laki, serta dukungan untuk kewirausahaan perempuan dan akses ke sumber daya ekonomi.
3. Pemberdayaan Perempuan: Memberikan pelatihan, keterampilan, dan dukungan untuk memperkuat peran perempuan dalam masyarakat dan perekonomian, termasuk memfasilitasi partisipasi aktif mereka dalam pengambilan keputusan.
4. Perlindungan Hukum: Meningkatkan perlindungan hukum bagi perempuan, termasuk perlindungan terhadap kekerasan dan pelecehan gender, serta menegakkan hukum untuk melawan diskriminasi gender di berbagai sektor.
5. Promosi Kesehatan dan Kesejahteraan: Memastikan akses perempuan terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, termasuk layanan kesehatan reproduksi, pendidikan seksual, dan pencegahan serta penanganan kekerasan dalam rumah tangga.
6. Pemberdayaan Politik: Mendorong partisipasi perempuan dalam politik dan pemerintahan, baik sebagai pemilih maupun sebagai pemimpin, serta memastikan adanya representasi yang adil dalam lembaga-lembaga pengambilan keputusan.
7. Perubahan Budaya: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dan mengubah sikap serta perilaku yang mendukung diskriminasi gender, termasuk mengatasi stereotip dan norma sosial yang merugikan perempuan.
8. Pelaporan dan Advokasi: Mendorong perempuan untuk melaporkan kasus diskriminasi atau kekerasan gender, serta memberikan dukungan dan advokasi bagi mereka yang terkena dampak.
9. Kesadaran Media: Mendorong media untuk menggambarkan perempuan secara positif dan realistis, serta menghindari representasi yang seksis atau mendiskreditkan.
10. Keterlibatan Masyarakat: Menggalang dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan individu-individu, untuk memperjuangkan kesetaraan gender secara bersama-sama.