20 Kata-Kata Bijak Karl Jaspers, Inspiratif dan Penuh Makna Mendalam

Merdeka.com - Kata-kata bijak Karl Jaspers bisa dijadikan motivasi dan inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karl Jaspers adalah seorang filsuf asal Jerman yang terkenal di dunia. Dalam karya-karyanya, ia banyak menulis kata-kata bijak yang inspiratif dan penuh makna.

Sepanjang hidupnya, pria kelahiran 23 Februari 1883 ini telah melahirkan karya-karya fenomenal. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu The Question of German.. (1947), Way to Wisdom (1951), The Perennial Scope of Philosophy (1948), dan masih banyak lagi.

Kata-kata bijak Karl Jaspers cocok dijadikan penyemangat dan caption di media sosial. Berikut kata-kata bijak Karl Jaspers:

Kata-Kata Bijak Karl Jaspers tentang Kehidupan

Shutterstock/lzf

Berikut beberapa kata-kata bijak Karl Jaspers yang dilansir dari Az Quotes:

1. Kebesaran pikiran menjadi objek cinta hanya ketika kekuatan yang bekerja di dalamnya sendiri memiliki karakter yang mulia.

2. Meditasi filosofis adalah pencapaian yang dengannya saya mencapai Wujud dan diri saya sendiri, bukan pemikiran yang tidak memihak yang mempelajari subjek dengan ketidakpedulian.

3. Siapa yang masih hidup hari ini seperti sebelumnya, belum mengerti apa yang mengancam kita.

4. Apa yang bermakna sebenarnya tidak dapat diisolasi .... Kami mencapai pemahaman dalam gerakan melingkar dari fakta-fakta tertentu ke keseluruhan yang mencakup mereka dan kembali lagi dari keseluruhan sehingga mencapai fakta-fakta signifikan tertentu.

5. Semakin yakin saya ada, sebagai diri saya sendiri, dalam kondisi waktu, semakin jelas saya akan mendengar bahasa masa lalu, semakin dekat saya akan merasakan cahaya kehidupannya.

6. Saya menemukan bahwa studi tentang para filsuf masa lalu tidak banyak berguna kecuali jika realitas kita sendiri masuk ke dalamnya. Realitas kita sendiri memungkinkan pertanyaan-pertanyaan si pemikir menjadi dapat dipahami.

7. Oleh karena itu, segala sesuatu bergantung pada perjumpaan pikiran pada sumbernya. Pikiran seperti itu adalah realitas keberadaan manusia, yang mencapai kesadaran dan pemahaman tentang dirinya sendiri melaluinya.

8. Yang membuat kita takut adalah kebebasan kita yang besar dalam menghadapi kekosongan yang masih harus diisi.

9. Hakikat filsafat bukanlah pemilikan kebenaran melainkan pencarian kebenaran. ... Filsafat berarti berada di jalan. Pertanyaannya lebih penting daripada jawabannya, dan setiap jawaban menjadi pertanyaan baru.

10. Kita harus belajar berbicara satu sama lain, dan kita harus saling memahami dan menerima satu sama lain dalam perbedaan kita yang luar biasa.

Kata-Kata Bijak Karl Jaspers yang Penuh Makna

azquotes.com

11. Hanya pada saat-saat ketika saya menggunakan kebebasan saya, saya sepenuhnya menjadi diri saya sendiri.

12. Jiwa lanskap, semangat elemen, kejeniusan setiap tempat akan terungkap ke pemandangan alam yang penuh kasih.

13. Akal itu seperti rahasia umum yang bisa diketahui siapa saja kapan saja; itu adalah ruang yang tenang di mana setiap orang dapat masuk melalui pikirannya sendiri.

14. Ketika bahasa digunakan tanpa makna yang sebenarnya, bahasa itu kehilangan tujuannya sebagai alat komunikasi dan menjadi tujuan itu sendiri.

15. Ideologi adalah kompleks ide atau gagasan yang mewakili dirinya sendiri bagi pemikir sebagai kebenaran mutlak untuk interpretasi dunia dan situasinya di dalamnya; itu mengarahkan pemikir untuk mencapai tindakan menipu diri sendiri untuk tujuan pembenaran, kebingungan dan penghindaran dalam beberapa hal atau lainnya untuk keuntungannya.

16. Pendekatan ilmiah berarti mengetahui apa yang diketahui dan apa yang tidak. Pengetahuan mutlak atau lengkap tidak ilmiah.

17. Semua negara demokrasi menuntut pendidikan publik umum karena tidak ada yang membuat orang begitu mirip dengan pendidikan yang sama.

18. Tidak ada Tuhan, seru massa semakin keras; dan dengan hilangnya Tuhan, manusia kehilangan rasa nilai-nilainya — seolah-olah dibantai karena dia merasa dirinya tidak diperhitungkan.

19. Guru Socrates memalingkan murid-muridnya dari dirinya sendiri dan kembali ke diri mereka sendiri; dia bersembunyi dalam paradoks, membuat dirinya tidak dapat diakses. Hubungan intim antara murid dan guru di sini bukanlah hubungan ketundukan, tetapi persaingan untuk kebenaran.

20. Bagi yang menyandang nama filsafat jangan sampai disamakan dengan filsafat itu sendiri. (mdk/jen)