20 Mei: Wafatnya Ali Sadikin, Gubernur Jakarta yang Karismatik dan Disegani
Merdeka.com - Ali Sadikin atau yang akrab disapa Bang Ali adalah Gubernur Jakarta ke-7 yang terkenal di Indonesia. Letnan jenderal Korps Komando Angkatan Laut ini, ditunjuk Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966. Beliau menjadi salah seorang tokoh karismatik yang begitu disegani masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta.
Sebelum diangkat menjadi Gubernur Jakarta, Bang Ali pernah menjabat sebagai sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, dan Menteri Koordinator Kompartemen Maritim. Jika beliau mempunyai panggilan Bang Ali, istri beliau Ny. Nani Sadikin, yang juga seorang dokter gigi, sering disapa Mpok Nani olek warga Jakarta.
Tepat hari ini, 20 Mei pada 2008 silam, Ali Sadikin meninggal dunia. Beliau wafat di Singapura dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta. Tentu saja, kepergiannya menjadi duka yang mendalam bagi warga Jakarta.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Kapan Soekarno dilahirkan? Srimben pernah berkata kepada Soekarno kecil, kelak dirinya akan jadi pemimpin besar karena ia lahir saat fajar menyingsing.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa yang usulkan gubernur Jakarta ditunjuk presiden? Ketua Badan Musyawarah Suku (Bamus) Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding mengungkapkan, rencana gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai Ibu Kota berpindah ke Nusantara merupakan usulan Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno? Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
Lantas, seperti apa perjalanan hidup seorang Ali Sadikin? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com dan berbagai sumber lainnya.
Karier Ali Sadikin sebagai Gubernur Jakarta
©repro buku Bang Ali Demi Jakarta 1966-1977
Selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta, pria kelahiran Sumedang, 7 Juli 1926 ini ikut dalam penggagasan pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Ismail Marzuki, Taman Impian Jaya Ancol, Pekan Raya Jakarta, dan beberapa tempat terkenal lainnya. Selain itu, beliau juga menggagas pembangunan beberapa museum seperti Museum Fatahilla, Museum Tekstil, Museum Keramik, dan Museum Wayang.
Tak hanya itu, Bang Ali juga memperhatikan kehidupan para artis yang telah lanjut usia di Kota Jakarta yang pada waktu itu banyak bermukim di daerah Tangki, sehingga wilayah tersebut diberi nama Tangkiwood. Di bawah pimpinan Bang Ali, kota Jakarta sering dijadikan tuan rumah untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON). Tak heran, jika Bang Ali menjadi sosok inspiratif bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta.
Salah satu kebijakan Ali Sadikin yang kontroversial adalah mengembangkan hiburan malam dengan berbagai klab malam. Selain itu, beliau juga mengizinkan diselenggarakannya perjudian di kota Jakarta dengan memungut pajaknya untuk pembangunan kota serta membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran.
Setelah berhenti dari jabatannya, Bang Ali digantikan oleh Letjen Tjokropranolo. Kendati sudah tidak menjabat sebagai Gubernur, beliau masih tetap aktif menyumbangkan pikiran-pikirannya untuk pembangunan kota Jakarta dan negara Indonesia. Hal ini membawanya kepada posisi kritis sebagai anggota Petisi 50, sebuah kelompok yang terdiri dari tokoh-tokoh militer dan swasta terhadap pemerintahan Presiden Suharto.
Wafatnya Ali Sadikin
Instagram @perfectlifeid ©2021 Merdeka.com
Ali Sadikin wafat di Singapura pada Selasa, 20 Mei 2008 silam. Jenazahnya dibawa pulang ke Jakarta, pada Rabu pukul 07.00 waktu Singapura. Beliau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.
Sepanjang hidupnya, Bang Ali sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikirannya, seperti Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ismail Marzuki, Taman Ria Monas, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, Ali Sadikin juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat ini dikenal sebagai Jakarta Fair, sebagai sarana hiburan dan promosi dagang industri barang dan jasa dari Tanah Air. Bahkan, beliau juga berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya.
Setelah berhenti dari jabatannya, Ali Sadikin tetap aktif dalam menyumbangkan gagasan-gagasannya untuk pembangunan kota Jakarta. Tak heran, kepergiannya menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaPada tahun 1980, Ali menjadi salah satu pencetus Petisi 50 yang isinya mengkritik Soeharto.
Baca SelengkapnyaRaden Hadji Mohamad Sanusi Hardjadinata adalah seorang politisi Indonesia yang memiliki peran besar bagi sejarah kebangsaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan duka cita atas wafatnya Letjen TNI (Purn) Solihin GP.
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaKerap disapa Bang Nolly, pria asal Temanggung ini merupakan salah satu tokoh militer dan politik yang patut untuk dikenang jasa-jasanya.
Baca SelengkapnyaMomen Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Blusukan tahun 70-an.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaSyamsul Arifin meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit Jakarta.
Baca SelengkapnyaSosok Adam Malik, pria dari Pematangsiantar yang pernah menjabat sebagai Presiden ketiga dan mencetuskan organisasi ASEAN.
Baca SelengkapnyaMantan ajudan Presiden Soeharto ini mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur.
Baca SelengkapnyaWakapolda Kalimantan Timur eks ajudan Wapres Ma'ruf Amin berduka kehilangan rekan satu angkatannya.
Baca Selengkapnya