Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Peneliti Riset Produksi Wacana Penghayat Kepercayaan, Ini Temuannya

4 Peneliti Riset Produksi Wacana Penghayat Kepercayaan, Ini Temuannya Paguyuban penghayat kepercayaan dan agama lokal. ©2021 Merdeka.com/satunama.org

Merdeka.com - Paguyuban penghayat kepercayaan di Indonesia masih sering menjadi korban tindakan diskriminatif. Putusan MK Nomor 97 Tahun 2016 tentang pencantuman kolom kepercayaan tidak serta merta membuat perlakuan sosial dan layanan publik yang mereka terima sontak membaik.

Banyaknya tindakan diskriminatif dan minimnya akses layanan publik menambah kerentanan bagi paguyuban. Mulai dari ancaman kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan terbatasnya ruang berjejaring membuat paguyuban penghayat terpinggirkan dari perkembangan masyarakat.

Layanan Inklusif dan Penerimaan Sosial

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Yayasan LKiS (@yayasan_lkis)

Selain itu, tak jarang paguyuban penghayat kepercayaan juga menerima ancaman dan penolakan di lingkungan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan dalam menjalankan ibadah dan ritual keyakinannya.

Kemudian, stigma negatif yang diberikan masyarakat juga berdampak pada hilangnya kepercayaan diri, hingga berujung pada tidak berkembangnya proses regenerasi yang menyebabkan keberadaan paguyuban penghayat semakin sedikit jumlahnya. Kondisi ini menunjukkan gambaran kelompok minoritas yang terpinggirkan.

Berangkat dari kondisi tersebut, sejak tahun 2014 hingga sekarang, Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) melakukan berbagai upaya penguatan paguyuban penghayat kepercayaan. Di antaranya dengan melakukan pemberdayaan, melakukan sinergitas, mendorong upaya perbaikan layanan dan kebijakan, serta penerimaan sosial.

Jadi Objek Penelitian

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Yayasan LKiS (@yayasan_lkis)

Paguyuban penghayat kepercayaan disebut sering menjadi objek penelitian dari berbagai perguruan tinggi. Namun, hasil penelitian itu sering kali tidak disampaikan kepada penghayat. Maka, tidak diketahui apakah hasil penelitian mengenai peguyuban penghayat itu membantu mengupayakan perbaikan situasi atau justru memperkeruh keadaan. Misalnya hanya sesuai kepentingan penelitinya.

Untuk itu, Yayasan LKiS melakukan riset dan studi kajian literatur guna melacak jejak-jejak tulisan yang menceritakan paguyuban penghayat. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Merdeka, riset literatur ini dilakukan oleh empat orang, yakni Dr. Amanah Nurish (Dosen UI Jakarta/Akademisi), Hairus Salim (Direktur Yayasan LKIS dan Antropolog), Dwitasari Teteki Bernadeta/Ayik (Aktivis) dan Titi (Peneliti Penghayat).

Temuan Riset

      Lihat postingan ini di Instagram      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Yayasan LKiS (@yayasan_lkis)

Dari riset yang dilakukan sejak 10 Oktober 2020 hingga 3 Desember 2020 diketahui bahwa selain  menunjukkan persoalan-persoalan yang dihadapi paguyuban penghayat kepercayaan seperti diskriminasi dan stigma, ada pula literatur yang menunjukkan dorongan publik yang menggerakkan pemerintah untuk berupaya memenuhi hak-hak para penghayat.

Keempat peneliti menemukan 25 tulisan ilmiah, 9 buku, dan dokumen lain yang menceritakan tentang penghayat kepercayaan. Literatur-literatur yang ditulis oleh orang dari beragam latar belakang itu mengangkat bermacam-macam perspektif dan persoalan penghayat kepercayaan. Dalam hal ini, latar belakang dan kepentingan penulis tentu mempengaruhi produksi tulisan.

“Beragamnya narasi yang beredar di masyarakat baik yang ditulis dalam suatu karya ilmiah maupun artikel dalam buku tentunya membuat suara penghayat kepercayaan semakin mendapat perhatian,” bunyi keterangan tertulis dari LKiS.

Literatur-literatur yang menjadi objek riset antara lain mengangkat persoalan mengenai administrasi kependudukan, akses pendidikan, layanan pengesahan perkawinan, penerimaan masyarakat, peran perempuan penghayat kepercayaan. Kemudian, pandangan agama lain terhadap agama leluhur dan penghayat kepercayaan, keterkaitan dan keterlibatan politik penghayat kepercayaan, peran lembaga/komunitas bagi pengakuan agama leluhur dan penghayat kepercayaan, dan respons penghayat kepercayaan terhadap praktik baik pemerintah.

Hasil riset literatur mengenai penghayat kepercayaan itu kemudian dituangkan dalam buku berjudul Produksi Wacana Penghayat Kepercayaan. Bedah substansi buku tersebut diselenggarakan pada Rabu (30/6/2021) melalui aplikasi Zoom Meeting. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Kerangka Berpikir Kuantitatif, Lengkap Beserta Penjelasannya
Contoh Kerangka Berpikir Kuantitatif, Lengkap Beserta Penjelasannya

Contoh kerangka berpikir kuantitatif memudahkan dalam proses penulisan ilmiah.

Baca Selengkapnya
Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian, Lengkap dengan Penjelasannya
Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian, Lengkap dengan Penjelasannya

Berikut teknik pengumpulan data beserta penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Landasan Teori dalam Makalah adalah Pernyataan yang Memiliki Variabel Kuat, Ini Penjelasannya
Landasan Teori dalam Makalah adalah Pernyataan yang Memiliki Variabel Kuat, Ini Penjelasannya

Landasan teori biasanya memuat teori-teori dan hasil penelitian yang digunakan sebagai kerangka teori untuk menyelesaikan sebuah penelitian.

Baca Selengkapnya
Observasi adalah Tahap Pengamatan Penelitian, Ketahui Jenis dan Etikanya
Observasi adalah Tahap Pengamatan Penelitian, Ketahui Jenis dan Etikanya

Observasi dilakukan tidak lain untuk mendapatkan data atau hasil temuan yang ingin dicari.

Baca Selengkapnya
Pengertian Landasan Teori beserta Contoh dan Cara Membuatnya, Perlu Diketahui
Pengertian Landasan Teori beserta Contoh dan Cara Membuatnya, Perlu Diketahui

Landasan teori biasanya memuat teori-teori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian digunakan sebagai kerangka teori peneliti.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Tentukan Usia Tiga Kerangka Manusia di Kompleks Istana Majapahit dengan Metode Uji Karbon
Arkeolog Tentukan Usia Tiga Kerangka Manusia di Kompleks Istana Majapahit dengan Metode Uji Karbon

Temuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.

Baca Selengkapnya
5 Langkah-Langkah Dalam Penelitian Sejarah Beserta Contohnya
5 Langkah-Langkah Dalam Penelitian Sejarah Beserta Contohnya

Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Sedangkan penelitian sejarah adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang peristiwa masa lalu.

Baca Selengkapnya
Pengertian Kerangka Berpikir, Lengkap Beserta Contoh dan Cara Membuatnya
Pengertian Kerangka Berpikir, Lengkap Beserta Contoh dan Cara Membuatnya

Kerangka berpikir adalah suatu konsep atau struktur yang digunakan untuk mengorganisir, memahami, dan menganalisis informasi.

Baca Selengkapnya