5 Fakta Desa Kasuran di Sleman, Penduduknya Tak Boleh Tidur Pakai Kasur
Merdeka.com - Kasuran adalah salah satu dukuh yang berada di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Penduduk di desa itu memiliki budaya yang unik. Tidak sesuai namanya “Desa Kasuran”, penduduk di desa ini mempunyai pantangan tidak boleh tidur menggunakan Kasur.
Pantangan itu telah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman dulu. Jika pantangan itu dilanggar, masyarakat percaya mereka akan mendapatkan musibah seperti sakit dan mengalami kejadian aneh.
Berikut 5 fakta Desa Kasuran yang penduduknya tidak boleh tidur menggunakan kasur.
-
Kenapa warga Desa Sembungan memakai sarung? Banyak warga yang beraktivitas di luar. Mereka mengenakan jaket ataupun sarung untuk melindungi tubuh mereka dari udara dingin yang menusuk.
-
Apa keunikan penduduk Desa Sikunang? Salah satu keunikan masyarakat Dataran Tinggi Dieng adalah anak berambut gimbal yang dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.
-
Apa yang unik dari desa ini? Dengan penduduk sekitar 4.000 orang, kisah desa ini sama uniknya dengan arsitekturnya.Kisah menakjubkan ini berawal dari penduduk desa yang mengabaikan keamanan karena keyakinan mereka pada Dewa Shani, yang mereka anggap sebagai pelindung desa.
-
Apa pantangan unik di Dusun Malandang? Dusun Malandang di Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memiliki sebuah pantangan unik. Sejak turun temurun, warga setempat diminta untuk tidak mengucapkan kata 'Salam'.
-
Apa yang unik dari tradisi Marosok? Keunikan lainnya dari tradisi Marosok adalah terjadinya tawar-menawar yang berlangsung tanpa suara dan hanya menggunakan bahasa isyarat dengan jari tangan.
-
Apa yang unik dari Kampung Seuseupan? Sejumlah rumah warga di sana dihiasi oleh galon-galon bekas air mineral sehingga menciptakan tampilan yang indah.
Kisah Kyai Kasur dan Nyai Kasur
Shutterstock/Paul Matthew Photography/ iluistrasi
Dilansir dari Slemankab.go.id, tradisi pantang tidur menggunakan kasur ini telah diwariskan secara turun temurun. Kisah ini bermula dari pasangan suami istri yaitu Kyai Kasur dan Nyai Kasur yang berbeda pendapat. Kejadian itu dipercaya berlangsung ratusan tahun lalu saat Meletus Perang Jawa.
Pasangan itu memiliki perbedaan pendapat mengenai keputusan untuk ikut perang bersama Pangeran Diponegoro. Sang suami ingin ikut, tapi sang istri justru menolak. Karena perbedaan pendapat itu kemudian mereka berpisah.
Namun dalam perpisahan itu mereka membuat perjanjian. Salah satu perjanjiannya adalah warga yang menetap di tempat itu kelak tidak boleh tidur menggunakan kasur. Perjanjian itu tetap ditaati penduduk yang tinggal di sana hingga kini.
Kasuran Wetan dan Kasuran Kulon
Perpisahan itu membuat pasangan suami istri itu tidak tinggal berdua lagi. Kyai Kasur kemudian tinggal di Kasuran Wetan, sementara Nyai Kasur tinggal di Kasuran Kulon.
Karena kisah itu, antara penduduk Kasuran Wetan dan Kasuran Kulon tidak boleh ada yang saling menikah.
Peristiwa Aneh
Britanica/Wikipedia
Peristiwa aneh pernah terjadi di desa ini. Menurut Noor Sodiq, Kepala Dukuh Kasuran Wetan, pada 1972, ada seorang warga pendatang yang bekerja di KUA pindah ke Dusun Kasuran dan menyewa sebuah rumah.
Di sana dia tidur menggunakan kasur. Tapi setiap Hari Jumat, ia menjumpai seekor ular melingkar di Kasur miliknya. Karena itu ia langsung membuang kasur dan tak lagi tidur menggunakan kasur di rumahnya.
Tak hanya itu, peristiwa aneh lain pernah terjadi di tahun 1986. Dilansir dari Slemankab.go.id, saat itu ada seorang petugas Brimob yang pindah tugas ke wilayah Kasuran.
Saat perpindahan itu, Ia membawa serta seluruh peralatan rumah tangga termasuk kasur miliknya. Karena tak tahu pantangan itu, Ia tidur menggunakan kasur. Tak berapa lama kemudian Ia mengalami sakit keras sehingga warga sekitar berdoa untuk kesembuhannya.
Tidur Menggunakan Spon
Pixabay/
Seiring berjalannya waktu, penduduk Kasuran mulai berani tidur menggunakan alas spon. Hal itu dilakukan untuk memperoleh kualitas tidur yang nyaman.
Dilansir dari Slemankab.go.id, di Dusun Kasuran Wetam, 90 persen warganya yang tidur dengan spon. Namun berbeda dari Kasuran Wetan, 90 persen penduduk Dusun Kasuran Kulon masih tidur menggunakan tikar.
Walau masih banyak yang tidur dengan tikar, tapi tak banyak warga di sini yang mengalami sakit seperti sesak napas atau sakit lainnya karena tidur tanpa alas. Hal tersebut diungkapkan oleh Wartilah, warga Kasuran Kulon dilansir dari Slemankab.go.id.
Melalui Proses Ruwatan
2015 merdeka.com/arie basuki
Menurut Noor Sidiq, sebenarnya warga Desa Kasuran boleh saja tidur menggunakan kasur. Namun hal itu dilakukan setelah mereka melalui prosesi ruwatan.
Ruwatan itu harus dilakukan seluruh warga secara kompak dan bersama-sama. Tapi karena masih banyak warga yang ingin mengikuti tidur tanpa kasur, jadi ruwatan ini tak pernah dilakukan, ujar Sidiq, dikutip dari Slemankab.go.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria suku Dayak mengaku tidak mandi selama 3 tahun dan tidak pakai baju selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaTradisi unik warga desa di Kabupaten Sumenep, Madura yang memilih untuk tidur di atas pasir dibanding kasur.
Baca SelengkapnyaMenurut tokoh setempat, akan ada hal yang tidak diinginkan terjadi jika aturan tersebut dilanggar.
Baca SelengkapnyaDi desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.
Baca SelengkapnyaPantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.
Baca SelengkapnyaSelain dari pariwisata, perekonomian warga Desa Sembungan ditopang oleh hasil pertanian sayur mayur.
Baca SelengkapnyaPacarpeluk merupakan desa dengan potensi pertanian yang menjanjikan.
Baca SelengkapnyaDi masa kini, bahkan masyarakatnya masih seringkali menggunakan pakaian adat hingga melestarikan sejumlah kebiasaan kuno.
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaWarisan budaya leluhur di Kampung Naga amat menarik untuk dipelajari.
Baca SelengkapnyaRumah milik warga Baduy ini unik dan beda dari yang lain.
Baca Selengkapnya