Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Penemuan Obat Covid-19 di Sumatera Selatan, Berbentuk Seperti Gula Bubuk

5 Fakta Penemuan Obat Covid-19 di Sumatera Selatan, Berbentuk Seperti Gula Bubuk Ilustrasi vaksin. ©Shutterstock.com/baitong333

Merdeka.com - Hingga hari ini penyebaran virus corona masih menjadi hal yang mengkhawatirkan semua orang. Berbagai upaya untuk memutus rantai penyebarannya juga telah dilakukan banyak pihak.

Salah satu upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona tersebut juga dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. H. Faisal Rizal, M. Kes. Profesor yang juga merupakan putra daerah Sumatera Selatan tersebut mengklaim telah berhasil mengembangkan vaksin yang berguna sebagai antivirus Covid-19.

Bahkan menurut informasi yang dilansir dari corona.sumselprov.go.id, vaksin antivirus tersebut telah diujicobakan.

Orang lain juga bertanya?

Berbentuk Gula Bubuk

Setelah dianggap berhasil dalam melakukan pengembangan obat ini, Faisal kemudian langsung mempresentasikan temuannya ini kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru pada Selasa (21/4). Antivirus yang telah ditemukan oleh Faisal tersebut ternyata bukan dari bahan-bahan kimia.

Fasial membuat antivirus tersebut dari bahan-bahan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Antivirus yang diberi nama SIeNERGI ini berbentuk seperti gula bubuk.

Antivirus tersebut nantinya akan dicampurkan ke dalam makanan atau minuman yang kemudian dikonsumsi oleh pasien kasus virus corona atau orang yang bahkan tidak terinfeksi sama sekali.

Keberhasilan Obat

Gula yang ada di antivirus tersebut dapat menjadi pemecah protein kemudian menjadi asam amino. Antivirus yang menggunakan produk gula dengan menggunakan light technology tersebut ternyata sudah pernah diuji coba dan terbukti keberhasilannya.

Baru-baru ini, Faisal juga sudah melakukan uji coba dengan memberikan vaksin tersebut kepada pasien yang telah dinyatakan positif virus corona.

"Tingkat keberhasilannya sudah ada. Datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari 5 hari," ungkap Faisal.

Sebelumnya Harus Diuji Coba

Walaupun vaksin tersebut tidak dibuat dengan bahan kimia yang dapat menimbulkan efek samping dan sudah dilakukan percobaan, Herman memerintahkan kepada Faisal untuk melakukan uji coba melalui penelitian lebih lanjut.

"Tapi saya yakin ini baik. Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof. Faisal disertai uji, sehingga ini sangat meyakinkan," ucap Herman.

Langsung Dikonsumsi

Ketika Faisal melakukan presentasi, Herman juga sempat mencoba antivirus yang memang langsung bisa dikonsumsi tersebut.

"Saya secara pribadi langsung mengonsumsinya. Mudah-mudahan ini bisa menjawab ketakutan masyarakat, karena beranggapan Covid-19 ini belum ada vaksinnya. Saat ini tinggal dinas terkait untuk menganalisis," tutur Herman.

Diproduksi Massal

Jika nantinya dalam penelitian lebih lanjut anti virus ini terbukti berhasil, vaksin tersebut akan diproduksi massal.

"Tapi saya yakin ini baik. Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof Faisal disertai uji, sehingga ini sangat meyakinkan. Jika memang tidak ada dampak yang berarti, sebar saja ke masyarakat," jelas Herman.

(mdk/dem)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar
Deretan Riset Ilmiah Indonesia Dapat Pengakuan Dunia, Termasuk Ubah Air Jadi Bahan Bakar

Temuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Dokter Berjasa yang Menciptakan Ransum TNI, Namanya Diabadikan jadi Rumah Sakit di Yogyakarta
Mengenal Sosok Dokter Berjasa yang Menciptakan Ransum TNI, Namanya Diabadikan jadi Rumah Sakit di Yogyakarta

Sosok dokter berjasa di bidang kesehatan, pendidikan, hingga militer di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Nyamuk Wolbachia 'Bill Gates', Benarkah Mampu Mengurangi Penyebaran Demam Berdarah?
Kontroversi Nyamuk Wolbachia 'Bill Gates', Benarkah Mampu Mengurangi Penyebaran Demam Berdarah?

Efektivitas pemanfaatan teknologi wolbachia untuk menurunkan kejadian demam berdarah juga sudah dibuktikan di 13 negara.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya