5 Fakta Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri dari Gunung Kidul
Merdeka.com - Fenomena bunuh diri selalu terjadi di seluruh belahan dunia. Bahkan di Jepang, ada istilah seppuku atau hara kiri, yaitu bunuh diri dengan cara merobek perut sebagai penebusan rasa bersalah atau rasa malu.
Di Indonesia sendiri, kasus kematian akibat bunuh diri lumayan tinggi. Menurut data dari WHO di tahun 2016, sebanyak 3 dari 100.000 orang Indonesia mati akibat bunuh diri. Mereka melakukan bunuh diri disebabkan oleh berbagai faktor.
Ada yang bunuh diri karena beban ekonomi, ada yang bunuh diri karena tekanan masyarakat, ada yang bunuh diri karena masalah mental dan masih banyak lagi.
-
Kenapa orang bunuh diri dikaitkan dengan pulung gantung? Adanya mitos ini diakui Fia secara tidak langsung bisa memengaruhi pola pikir masyarakat. Pelaku bunuh diri seolah memiliki alasan ketika memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Mengapa Kut Goan bunuh diri? Kut Goan yang tengah berada di pengasingan, tak henti-hentinya menangis melihat negeri yang dicintainya hancur. Dalam keputusasaan dan duka mendalam, dia memeluk sebuah batu dan melompat ke dasar sungai.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus bunuh diri? Polisi dalam hal ini melibatkan ahli untuk melakukan analisis DNA forensik dan pakar psikologi forensik untuk membantu mengusut penyebab satu keluarga tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri.
Di Gunung Kidul, DIY, bunuh diri bahkan sempat menjadi sebuah fenomena. Tercatat dari tahun 2001 sampai 2017 ada sekitar 459 kejadian bunuh diri. Bahkan saking banyaknya kasus bunuh diri di sana masyarakat setempat mengaitkannya dengan mitos Pulung Gantung. Apa itu Pulung Gantung?
Mitos Pulung Gantung
©2016 BBCnews/YouTube
Dilansir dari Liputan6.com, Pulung Gantung diyakini masyarakat sebagai benda berbentuk bola api besar yang terbang di atas langit. Benda itu dianggap sebagai penanda buruk bagi masyarakat yang didatangi bola api itu.
Zuhri, seorang warga Gunung Kidul, mengaku pernah melihat Pulung Gantung waktu ia masih berusia delapan tahun. Penampakan yang ia alami di tahun 1980 itu terlihat ketika ia berada di sungai yang tak jauh dari rumahnya di daerah Karangmojo.
“Ibu saya teriak-teriak waktu melihat Pulung Gantung. Kata orang kalau ada Pulung Gantung berarti ada orang yang bunuh diri di daerah tersebut. Tetapi setelah Pulung Gantung terlihat, tak ada orang yang bunuh diri,” kata Zuhri.
Banyak Masyarakat Percaya
©2020 brilio.net
Menurut Wage Dhaksinarga, aktivis LSM Inti Mata Jiwa (Imaji) yang fokus dalam penanganan kasus bunuh diri, mitos Pulung Gantung ada di benak setiap warga Gunung Kidul. Walaupun tidak bisa menjelaskan secara rinci, masyarakat Gunung Kidul masih percaya akan adanya mitos tersebut.
Mereka percaya, bila benda berwarna merah itu melintas, maka ada seorang warga yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
“Di setiap pelaporan kasus bunuh diri, masyarakat lokal akan mengatakan bahwa kematian itu akibat Pulung Gantung,” ujar Wage dikutip dari Liputan6.com.
Lebih Karena Depresi
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Berbeda dengan masyarakat setempat, berdasarkan keterangan polisi, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan orang di sana melakukan bunuh diri yaitu: gangguan kejiwaan, sakit lama yang tidak sembuh-sembuh, dan beban hidup karena harus ditinggal sendirian.
Dari data itu, Wage mengatakan pemerintah dan masyarakat harus mulai menyadari bahwa faktor kesehatan jiwa menjadi penyebab dominan kasus bunh diri. Oleh karena itulah langkah penanggulangannya harus dimulai dari sektor tersebut.
“Saya hitung dari 29 kasus, 16 kasusnya terkait depresi. Kalau menurut saya, angkanya relatif stabil karena pendekatannya kurang tepat. Depresi itu lebih dari 50 persen, tapi sampai saat ini pendekatan terkait kesehatan jiwa belum begitu maksimal,” terang Wage.
Merasa Tidak Berguna
Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi mengatakan penyebab warga Gunung Kidul melakukan bunuh diri kebanyakan bukan dari faktor ekonomi seperti kemiskinan, melainkan dari faktor sosial. Dia memberi contoh warga berusia lanjut yang hidup kesepian dan memiliki keterbatasan untuk melakukan aktivitas sosial.
“Orang Gunung Kidul itu rasa sosialnya tinggi. Ketika dia sudah merasa tak bisa berperan di lingkup sosial, dia merasa tak berguna. Ketika merasa sepi, tidak bermakna secara sosial, tertekan, kemudian depresi, maka semakin kuat niat untuk melakukan bunuh diri. Oleh karena itu, di daerah yang banyak kasus bunuh dirinya akan disediakan psikolog,” ujar Immawan.
Langkah Pemerintah
Oleh karena itu, Immawan mengatakan tak akan tinggal diam dengan banyaknya kasus bunuh diri itu. bekerja sama dengan pakar dan berbagai instansi, Pemkab Gunung Kidul membuat modul panduan penanggulangan bunuh diri.
Di samping itu, dia menambahkan pemerintah tetap harus menghargai faktor yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Bukan untuk dipercaya, tapi lebih untuk dipahami agar bisa menerapkan strategi yang tepat.
“Saya sering bercanda begini, kita ini tidak mungkin melawan orang yang percaya Pulung Gantung dengan SK pemerintah. Kerja ini harus rasional, tetapi harus memberi ruang kepada mereka yang percaya hal-hal irasional itu,” ujar Immawan dikutip dari Liputan6.com pada Jum’at (26/6). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Data Mengejutkan Kasus Bunuh Diri Anak
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan alamnya, Gunungkidul memiliki masalah sosial yang dari tahun ke tahun tidak kunjung selesai, yakni tingginya angka kasus bunuh diri.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan, peristiwa dokter muda bunuh diri karena dibully senior sebetulnya bukan hanya kali ini saja.
Baca SelengkapnyaIkon kota Batam ini menjadi pilihan mengakhiri hidup hingga menimbulkan keresahan bagi beberapa warga sekitar.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKawasan wisata di Provinsi Jambi ini dulunya sempat ramai di media massa setelah menjadi tempat untuk melakukan bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKonon apabila ada pejabat yang datang ke sana, ia akan langsung turun pangkat atau dipindahtugaskan.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, ARL yang merupakan peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RSUP Dr Kariadi Semarang bunuh diri akibat dibully senior.
Baca Selengkapnya