Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Jenis Karangan dalam Penelitian, Ketahui Setiap Karakteristiknya

5 Jenis Karangan dalam Penelitian, Ketahui Setiap Karakteristiknya Ilustrasi membaca. © Picjumbo

Merdeka.com - Dalam karya sastra Indonesia, berbagai macam tulisan yang dapat dinikmati hingga sekarang ini. Mulai dari karya sastra cerita narasi seperti cerpen, novel, hingga karya prosa seperti sajak-sajak puisi. Beberapa karya sastra ini ada untuk memberikan berbagai hiburan yang dapat dinikmati dalam bentuk cerita atau kata-kata indah.

Bukan hanya dibuat dalam bentuk hiburan, dalam karya penulisan bahasa Indonesia juga terdapat beberapa jenis karangan lain. Mulai dari karangan ilmiah, semi ilmiah, deskripsi, hingga eksposisi. Beberapa jenis karangan ini dapat memuat berbagai macam informasi dan pengetahuan bagi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Hingga kini, beberapa jenis karangan ini masih banyak digunakan. Terutama dalam bidang penulisan jurnal pendidikan, penulisan artikel, hingga petunjuk penggunaan suatu produk atau barang. Bukan hanya itu, jenis karangan ini juga digunakan dalam penulisan artikel maupun karya sastra lainnya.

Masing-masing dari setiap jenis karangan ini mempunyai karakteristik yang berbeda. Karakteristik inilah yang membedakan gaya penulisan jenis karangan satu dengan yang lainnya. Di samping itu, setiap jenis karangan ini juga mempunyai tujuan masing-masing, sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Dengan memahami masing-masing jenis karangan ini, bisa membantu Anda untuk mendapatkan gaya penulisan yang tepat untuk menyelesaikan karya tulisan yang sedang dikerjakan. Dilansir dari Liputan6.com, berikut kami merangkum beberapa jenis karangan beserta karakteristiknya yang perlu diketahui:

Karangan Ilmiah

Jenis karangan yang pertama adalah karangan ilmiah. Jenis karangan ilmiah ini biasanya digunakan untuk menulis hasil sebuah penelitian yang telah dilakukan.

Di mana seorang peneliti melakukan pengamatan dan penelitian terlebih dahulu untuk mendapatkan bebargai data dan informasi. Kemudian data dan informasi yang telah terkumpul diolah dan dituliskan ke dalam karya penulisan ilmiah.

ilustrasi membaca buku

©Pixabay

Dengan begitu, jenis karangan ilmiah ini dilakukan untuk memberikan penjelasan serta informasi suatu topik. Di samping itu, dalam karya tulis ilmiah ini biasanya juga bertujuan untuk membuktikan hipotesis atau mencari tahu kebenaran suatu teori yang diterapkan dalam fenomena yang ada di masyarakat.

Jenis karangan ini meliputi karya tulis skripsi, tesis, atau disertai yang ditulis dengan susunan yang runtut.

Karangan Semi Ilmiah

Jenis karangan berikutnya adalah karangan semi ilmiah. Karangan semi ilmiah ini merupakan jenis karangan yang sebagian menyajikan fakta dan sebagian lagi berupa fiksi. Biasanya jenis karangan ini ditulis dengan menggunakan bahasa non formal yang mudah dipahami oleh pembaca.

Dalam penulisannya, jenis karangan ini tidak memiliki aturan yang baku seperti karangan ilmiah. Jenis karangan semi ilmiah meliputi hikayat, resensi, feature, cerita singkat atau anekdot, editorial, opini, dan lain sebagainya.

Karangan Deskripsi

Jenis karangan dalam karya penulisan selanjutnya adalah karangan deskripsi. Karangan deskripsi ini berguna untuk menggambarkan suatu keadaan atau objek tertentu sehingga pembaca dapat memahaminya dengan baik.

Bukan hanya itu, karangan deskripsi juga bisa ditulis untuk menceritakan kejadian tertentu secara rinci jelas. Dengan begitu, pembaca benar-benar bisa menangkap bayangan yang digambarkan oleh penulis.

011 tantri setyorini

© Picjumbo

Untuk menulis jenis karangan ini, penulis tentu saja melakukan pengamatan bentuk dan berbagai ciri-ciri lainnya secara teliti. Selain itu, jenis karangan deskripsi biasanya lebih mengedepankan perasaan sehingga akan melibatkan kinerja panca indera para pembacanya.

Karangan Eksposisi

Jenis karangan yang perlu diketahui berikutnya adalah karangan eksposisi. Jenis karangan ini digunakan untuk menjelaskan uraian mengenai langkah atau cara kerja dari suatu hal. Karangan eksposisi ini biasanya dijelaskan dengan uraian tulisan yang dilengkapi dengan grafik, gambar, atau statistik.

Dalam penulisannya, penulis terlebih dahulu menentukan suatu topik atau tema, kemudian menetapkan tujuan yang jelas, mengumpulkan data dari berbagai sumber, hingga menyusun informasi yang didapat ke dalam kerangka karangan eksposisi dengan runtut. Dengan begitu, pembaca dapat memahami isi tulisan dengan jelas dan terstruktur.

Contoh topik jenis karangan eksposisi seperti petunjuk manfaat ekstrakulikuler, proses pembuatan tempe atau petunjuk penggunaan suatu barang dan lain sebaginya.

Karangan Narasi

Jenis karangan yang terakhir adalah karangan narasi. Jenis karangan narasi ini digunakan untuk menceritakan serangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi. Dalam penulisannya, jenis karangan narasi diceritakan berdasarkan urutan waktu yang sistematis dan logis. Jenis karangan ini juga sering disebut dengan karangan cerita.

010 tantri setyorini

© Picjumbo

Dalam karangan narasi, memuat tiga unsur pokok yaitu kejadian, tokoh, dan konflik. Ketiga unsur disatukan dan akan membentuk plot atau alur cerita yang dapat disimak dan diikuti oleh pembaca. Jenis karangan narasi yang berisi cerita fiksi disebut juga dengan narasi sugestif. Sedangkan jenis karangan narasi non fiksi disebut dengan narasi ekspositoris.

Contoh karangan narasi sugestif bisa meliputi novel, cerpen, cerbung, atau cergam. Sedangkan jenis karangan narasi ekspositoris dapat ditemui dalam bentuk karya biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Meskipun berbeda, setiap jenis karangan narasi disusun dengan pola sederhana yang memuat bagian awal, tengah, hingga akhir yang dapat dipahami pembaca. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP