5 Mitos Tentang Anjing dan Penjelasan Faktanya, Perlu Diketahui
Terdapat berbagai mitos tentang anjing yang tak perlu dipercaya.
Terdapat berbagai mitos tentang anjing yang tak perlu dipercaya.
5 Mitos Tentang Anjing dan Penjelasan Faktanya, Perlu Diketahui
Anjing merupakan hewan peliharaan yang digemari banyak orang. Hewan ini memiliki berbagai macam ras yang unik dan menarik. Bukan hanya itu, anjing juga disebut sebagai hewan yang setia. Tak heran, jika banyak menjadikannya sebagai teman di rumah.Namun, tahukah Anda jika terdapat beberapa mitos tentang anjing yang beredar di masyarakat, padahal tidak memiliki bukti kebenaran. Mulai dari ekor anjing bergoyang-goyang menandakan sifat ramah, mulut anjing yang lebih bersih daripada manusia, hingga mitos tentang usia anjing.
Berikut mitos tentang anjing dan penjelasan faktanya yang menarik untuk disimak.
1. Ekor Bergoyang-Goyang
Mitos tentang anjing yang pertama yaitu berkaitan dengan ekornya.
Mitos yang menyatakan bahwa ekor yang bergoyang-goyang menandakan anjing yang ramah adalah salah.
-
Bagaimana mitos ini dijelaskan? Dikatakan bahwa dalam kubur, wanita tersebut akan mengalami proses persalinan yang menyakitkan, meskipun bayi yang dilahirkan tidak akan selamat.
-
Apa itu mitos? Pada umumnya, Cremers mendefinisikan mitos sebagai cerita atau narasi yang berasal dari tradisi lisan dan memiliki unsur magis atau keajaiban.
-
Apa yang dijelaskan oleh mitos? Mitos merujuk pada narasi tradisional yang berfungsi sebagai cara untuk menjelaskan fenomena alam, asal usul dunia, atau asal usul manusia dalam masyarakat tertentu.
-
Kenapa mitos ini muncul? Mitos ini mencerminkan ketakutan manusia akan kematian dan kehidupan setelahnya, serta konsekuensi dari kematian yang tragis atau tidak terpenuhi dalam kehidupan dunia.
Faktanya, gerakan ekor anjing bisa menunjukkan berbagai macam emosi dan tidak selalu berkaitan dengan sifat ramah. Misalnya, ekor yang bergoyang dengan cepat dan tegang bisa menunjukkan kegelisahan atau kewaspadaan. Sementara itu, ekor yang tegak atau bergetar mungkin menunjukkan perasaan takut atau tidak aman.
Selain itu, setiap anjing memiliki karakteristik unik. Beberapa anjing mungkin memiliki ekor yang alami tidak banyak bergoyang, tapi itu bukan berarti mereka tidak ramah. Begitu juga, ada anjing-anjing dengan ekor yang sangat aktif namun dapat memiliki sifat yang agresif.
Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya mengandalkan gerakan ekor anjing sebagai penilaian utama tentang kepribadian atau ramahnya anjing. Lebih baik untuk melihat tanda-tanda yang lebih lengkap, seperti bahasa tubuh secara keseluruhan, respons terhadap lingkungan, interaksi dengan manusia dan hewan lainnya.
2. Anjing Buta Warna
Mitos tentang anjing yang kedua yaitu berkaitan dengan buta warna.
Mitos yang menyatakan bahwa anjing adalah hewan buta warna sebenarnya adalah mitos yang tidak benar. Faktanya, anjing sama seperti manusia, mereka juga memiliki kemampuan untuk melihat warna.
Penelitian telah membuktikan bahwa anjing memiliki kemampuan untuk melihat beberapa warna. Mereka mampu membedakan warna seperti biru, kuning, dan abu-abu. Meskipun penglihatan mereka tidak sebaik manusia, mereka masih mampu melihat beberapa warna dengan tingkat kecerahan yang berbeda.
Salah satu alasan mengapa mitos anjing buta warna muncul adalah karena perbedaan sel. Anjing dan manusia memiliki sel-sel penglihatan yang berbeda. Manusia memiliki tiga jenis sel penglihatan, yaitu sel kerucut yang memungkinkan manusia untuk melihat berbagai warna. Sementara itu, anjing hanya memiliki dua jenis sel kerucut sehingga persepsi warna mereka lebih terbatas.
3. Hidung Kering dan Hangat
Mitos tentang anjing yang ketiga berkaitan dengan kondisi hidung anjing.
Terdapat mitos yang beredar bahwa hidung anjing yang hangat dan kering menunjukkan bahwa anjing sedang tidak sehat.
Hidung anjing yang hangat dan kering bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca panas atau ruangan yang kering. Selain itu, kegiatan aktif, kelelahan, atau kecemasan juga bisa membuat hidung anjing menjadi hangat dan kering. Jadi, tidak bisa dijadikan patokan bahwa anjing sedang tidak sehat hanya berdasarkan suhu hidungnya.
Ada tanda-tanda lain yang lebih penting untuk diperhatikan jika ingin mengetahui kesehatan anjing. Misalnya, perubahan dalam nafsu makan, air minum, dan tingkah laku anjing. Jika anjing tampak lesu, kehilangan nafsu makan, muntah, atau memiliki diare, itu adalah tanda bahwa anjing sedang tidak sehat. Selain itu, perhatikan juga perubahan dalam bentuk dan warna kotoran serta munculnya gejala lain seperti batuk, bersin, atau demam.
4. Mulut Anjing Lebih Bersih
Mitos tentang anjing yang keempat yaitu berkaitan dengan kebersihan mulut.
Mitos yang menyatakan bahwa mulut anjing lebih bersih daripada mulut manusia adalah informasi yang tidak benar.
Faktanya, mulut anjing mengandung banyak bakteri dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Salah satu faktor yang memengaruhi kebersihan mulut anjing adalah makanan yang mereka konsumsi. Anjing sering kali makan sisa makanan, menjilat lantai, dan menggigit benda-benda yang kotor. Hal ini membuat mulut mereka terpapar bakteri dan kuman yang dapat berpotensi menyebabkan infeksi.
Selain itu, anjing juga sering menjilat bagian tubuh mereka sendiri, termasuk area-genital. Hal ini tentu saja meningkatkan risiko penularan kuman dan bakteri, yang mana bisa berpindah ke manusia saat anjing menjilati manusia.
Di sisi lain, meskipun mulut manusia juga mengandung bakteri, namun kebersihan mulut manusia cenderung lebih terjamin. Hal ini disebabkan oleh kesadaran manusia dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, seperti menyikat gigi secara teratur dan rutin berkumur dengan obat kumur antibakteri.
5. 1 Tahun Manusia, 7 Tahun Anjing
Mitos tentang anjing yang kelima berkaitan dengan umur anjing.
Mitos yang mengklaim bahwa satu tahun manusia setara dengan tujuh tahun anjing adalah salah. Anggapan ini bukanlah fakta yang benar dan dapat dianggap sebagai mitos semata.
Pertama, perbedaan usia hidup antara manusia dan anjing bisa beragam tergantung pada ras anjingnya. Misalnya, seorang anjing besar mungkin memiliki masa hidup yang lebih pendek daripada anjing kecil.
Faktanya, waktu pertumbuhan dan perkembangan anjing tidak berjalan sebanding dengan manusia. Ketika baru lahir, anjing mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan mereka mencapai kematangan secara fisik dan seksual lebih lambat daripada manusia. Pada tahun-tahun awal hidup anjing, setiap tahunnya setara dengan sekitar 14 - 15 tahun manusia. Namun, angka ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran, kesehatan, dan faktor lainnya.