6 Cara Menyimpan Dan Membuang Obat Yang Benar, Wajib Diketahui

Merdeka.com - Di tengah masa pandemi, obat seolah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Nggak hanya bagi mereka yang sedang terserang sakit atau dinyatakan positif Covid-19, menyediakan obat di rumah juga wajib dilakukan bagi mereka yang sehat.
Obat sendiri punya banyak jenis. Namun yang paling umum dikenal masyarakat adalah bentuk tablet, pil, kapsul, kaplet dan cair. Tak melulu berhubungan dengan orang sakit, beberapa jenis obat juga bisa dikonsumsi masyarakat yang sehat untuk menjaga imun tubuh.
Masa pandemi yang rentan menularkan virus juga menuntut masyarakat untuk mengurangi mobilitas di luar rumah. Oleh karena itu, penting juga menyediakan persediaan obat maupun vitamin di rumah dalam jumlah cukup.
Nggak asal nyetok, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan obat. Pasalnya, obat yang disimpan dengan asal bisa membuat obat cepat rusak, kadar khasiatnya turun dan bahkan bisa berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi.
Tak hanya itu, obat yang sudah terlanjur rusak atau kedalurwasa juga harus segera dibuang. Cara membuang obat pun nggak boleh sembarangan lho. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar saat membuang obat, agar tidak disalahgunakan.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro melalui akun Instagram pribadinya, obat bisa rusak kapan saja meski belum memasuki masa kedalurwasa. Ciri obat yang rusak antara lain, berubah bentuk, berubah rasa, berubah warna dan menggumpal.

Dokter yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 ini juga mengungkapkan, selain bisa dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab, membuang obat sembarangan juga bisa berdampak pada kerusakan lingkungan.
"Belum lagi jika dibuang sembarangan, (obat) dapat merusak lingkungan dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab lho," kata dr. Reisa dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa (28/9).
Nah, lewat unggahannya tersebut pula, dr. Reisa juga membagikan beberapa tips bagaimana cara menyimpan dan membuang obat yang benar. Cara ini bisa dilakukan untuk segala jenis obat, termasuk paracetamol dan vitamin penunjang kekebalan tubuh. Apa saja? Simak enam caranya berikut:
1. Secara umum, obat disimpan di tempat kering dan terlindung dari cahaya matahari. Baca petunjuk penyimpanan pada kemasan. Jangan ragu bertanya pada dokter.
2. Obat yang berbentuk sirup atau cair sebaiknya tidak disimpan di lemari pendingin, namun pada suhu kamar. (Bentuk aerosol yang disimpan pada suhu tinggi mudah meledak).
3. Letakkan obat jauh dari jangkauan anak-anak, dan jangan menyimpan di dalam mobil atau dalam jok sepeda motor, karena suhunya tidak stabil.
4. Buang obat yang sudah rusak dan lewat kedalurwasa, jangan gunakan lgi dan jangan dibuang. Pisah isinya dan rusakkan kemasan serta etiketnya, buanglah terpisah.
5. Untuk obat cair/sirup, masukkan ke dalam plastik, campurkan air atau tanah sebelum dibuang ke tempat sampah, atau dibuang ke saluran pembuangan air.
6. Hancurkan obat tablet dan keluarkan isi kapsul, baru masukkan ke dalam plastik, beri air atau tanah sebelum dibuang ke tempat sampah.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya