7 Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mengatasinya

Merdeka.com - Tuberkulosis atau sering disebut TBC merupakan penyakit menular terbesar di dunia setelah HIV. Penyakit TBC dapat disebabkan adanya basil dari bakteri Mycobaceterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang bagian tubuh manapun, namun TBC yang paling umum menyerang paru-paru.
Penyakit TBC dapat menyebar melalui batuk atau bersin yang menyemburkan air liur. Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, apabila menghirup dan terkontaminasi TBC maka dapat dengan mudah tertular. Selain menyerang paru-paru, penyakit ini juga dapat memberi dampak pada tubuh lainnya, seperti jantung, sistem saraf hingga kelenjar getah bening.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Indonesia menempati posisi ketiga dengan kasus Tuberkulosis tertinggi di dunia. Pada tahun 2019 jumlah kasus TBC di Indonesia sebanyak 845.000 orang. Apabila penderita tidak mendapatkan pengobatan dan tidak ada upaya pencegahan, maka lebih dari 50 persen penderita dapat meninggal dunia.
Lantas apa saja gejala TBC dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Gejala TBC
©medicalnewstoday.com
Seseorang yang mengalami penyakit TBC memiliki beberapa gejala awal yang umum terjadi. Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat (CDC) mengatakan bahwa penularan TBC terjadi lewat udara saat penderita TB aktif mengeluarkan bakteri saat bersin, batuk, atau berteriak.
Di samping itu, penyakit TBC juga ditandai dengan beberapa gejala lainnya. Dilansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa gejala TBC yang biasa dialami penderita:
- Gejala TBC yang pertama ialah batuk berdahak yang berlangsung lama atau lebih dari tiga minggu.
- Batuk berdarah atau sputum.
- Merasakan nyeri di dada dan paru paru, hal ini bisa menyebabkan penderita mengalami sesak napas dan pusing.
- Kehilangan nafsu makan.
- Tubuh terasa panas dingin.
- Warna urin berubah warna.
- Demam dan sering merasa kelelahan.
Penyebab TBC
Shutterstock/DJTaylor
Penyakit TBC dapat menyebar melalui percikan ludah, seperti saat berbicara, batuk dan bersin. Umumnya penularan TBC juga membutuhkan kontak yang cukup dekat dan cukup lama. Namun semakin lama seseorang berinteraksi dengan penderita TBC maka semakin tinggi risiko tertular penyakit ini.
Bakteri TBC dapat berkembang menjadi aktif kepada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Akan tetapi, penularan TBC tidak semudah penyakit flu, sehingga seseorang tidak akan tertular TBC apabila hanya berjabat tangan dengan penderita.
Berikut ini beberapa kelompok orang yang rentan atau mudah tertular penyakit TBC:
- Perokok aktif.
- Seseorang yang sering atau kecanduan mengonsumsi alkohol.
- Petugas medis yang sering berhubungan dengan penderita TBC.
- Tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh.
- Penderita penyakit ginjal stadium lanjut.
- Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita AIDS, kanker dan diabetes.
- Kekurangan makanan bergizi.
- Anak-anak dan Lansia.
- Seseorang yang menggunakan NAPZA.
Cara Mengatasi TBC
Seseorang yang memiliki gejala-gejala penyakit TBC, seperti sesak napas dan mudah lelah, sebaiknya menghindari aktivitas berat, seperti naik gunung. Pasalnya semakin tinggi gunung, maka kadar oksigen juga berkurang, hal ini dapat menyebabkan keluhan sesak dan akan membahayakan seseorang yang telah mengalami gejala TBC.
Seseorang yang telah mengalami gejala TBC, sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya penyakit ini apabila tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan kematian. Selain itu, seseorang juga perlu mencegah datangnya penyakit ini dengan beberapa cara, di antaranya mengenakan masker saat berada di tempat ramai, menutup mulut saat bersin dan batuk dan tidak membuang dahak sembarangan.
Pengobatan Penyakit TBC
Penyakit TBC merupakan salah satu penyakit yang cukup sulit untuk dideteksi, terlebih bagi penderita anak-anak. Namun ada beberapa cara yang biasa digunakan oleh doketr dalam mendiagnosis penyakit ini, seperti tes mantoux, tes dahak, tes darah dan rongten dada.
Beberapa cara dapat digunakan untuk mengobati penyakit TBC, salah satunya mengonsumsi beberapa jenis obat antituberkulosis yang dapat di minum minimal 6 bulan. Selain itu, penyakit TBC juga dapat diatasi menggunakan cara-cara yang alami, seperti mengonsumsi bawang putih, yougurt, jus jeruk, buah srikaya hingga lada hitam. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya