8 Manfaat Udang untuk Bayi, Mendukung Sistem Imun Tubuh
Udang menyimpan banyak manfaat untuk bayi, tapi perlu diolah dengan baik dan sehat.
Udang merupakan salah satu makanan laut yang kaya akan berbagai macam nutrisi. Mulai dari kandungan protein, sodium, potasium, zat besi, magnesium, kalsium, vitamin C, hingga vitamin D. Dengan banyaknya kandungan ini, tak heran jika udang menyimpan banyak manfaat kesehatan.
Salah satunya untuk bayi. Manfaat udang untuk bayi dikatakan baik untuk mendukung jaringan tubuh dan otot, memperkuat sistem imun, mendukung perkembangan tulang dan gigi, hingga menjaga kesehatan jantung dan pencernaan.
-
Apa manfaat labu kuning untuk kekebalan tubuh bayi? Manfaat labu kuning untuk MPASI yang bisa didapatkan adalah memperbaiki daya tahan tubuh dan mencegah berbagai macam penyakit terutama penyakit menular seperti flu. Hal ini dikarenakan labu kuning memiliki kandungan zat besi, asam folat, serta vitamin A, vitamin C, dan vitamin E yang merupakan antioksidan. Nah, semua nutrisi inilah yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh bayi.
-
Apa manfaat ikan teri untuk bayi? Kaya akan kalsium dan beragam vitamin serta mineral, ikan teri mendukung kesehatan tulang dan gigi bayi.
-
Apa manfaat ikan tuna untuk perkembangan bayi? Konsumsi ikan tuna oleh ibu hamil dapat membantu meminimalisir risiko bayi lahir prematur. Kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan tuna dapat mendukung perkembangan organ dan sistem saraf bayi dalam kandungan.
-
Kenapa kiwi baik untuk kekebalan tubuh bayi? Kandungan tinggi vitamin C dalam buah kiwi dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Ini membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.
-
Manfaat apa yang semangka berikan untuk bayi? Selain manis dan menyegarkan, buah semangka memiliki segudang manfaat untuk kesehatan bayi. Manfaat semangka untuk bayi penting diketahui setiap orang tua.
-
Kenapa kunyit penting untuk kekebalan tubuh anak? Kekebalan tubuh yang kuat sangat penting bagi bayi dan anak-anak agar mereka terlindungi dari berbagai penyakit. Kunyit memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, yang berfungsi melawan radikal bebas dan meningkatkan respons kekebalan tubuh. Curcumin dalam kunyit bekerja dengan cara merangsang aktivitas sel imun, seperti limfosit dan makrofag, yang melindungi tubuh dari infeksi bakteri, virus, dan jamur.
Meski begitu, Anda perlu memperhatikan cara mengolah udang yang baik dan sehat sebelum diberikan pada bayi. Berikut kami rangkum manfaat udang untuk bayi dan tips mengolahnya yang penting untuk disimak.
Manfaat Udang untuk Bayi
Pertama, akan dijelaskan berbagai manfaat udang untuk bayi. Udang memiliki beragam kandungan nutrisi yang baik untuk mendukung kesehatan bayi. Tak heran, jika udang baik diberikan pada anak ketika masa MPASI. Berikut berbagai manfaat udang untuk bayi yang bisa didapatkan:
- Membantu pembentukan jaringan tubuh dan otot: Udang kaya akan protein yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh serta otot bayi. Protein membantu pembentukan sel-sel baru yang mendukung pertumbuhan fisik.
- Mendukung sistem kekebalan tubuh: Kandungan vitamin B12 dan selenium dalam udang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Selenium membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga keseimbangan antioksidan.
- Mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat: Udang mengandung fosfor dan kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi yang kuat. Zat-zat ini membantu menjaga struktur tulang yang sehat dan mencegah gangguan pertumbuhan.
- Mendukung perkembangan otak dan sistem saraf: Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam udang, seperti DHA, mendukung perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Nutrisi ini penting untuk fungsi kognitif dan perkembangan mental yang optimal.
- Membantu bayi mengenal makanan padat: Memperkenalkan udang sebagai bagian dari makanan padat dapat membantu bayi mengenali tekstur dan rasa baru. Ini penting untuk melatih bayi mengunyah dan memperluas pilihan makanannya.
- Mendukung kesehatan jantung: Omega-3 dalam udang juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung bayi. Nutrisi ini membantu menurunkan peradangan dan mendukung fungsi pembuluh darah yang sehat.
- Menjaga kesehatan pencernaan: Udang kaya akan zat gizi mikro yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan bayi, seperti mineral magnesium yang membantu mencegah sembelit dan mendukung fungsi usus.
- Meningkatkan kesehatan mata: Vitamin A dan asam lemak omega-3 dalam udang berperan dalam menjaga kesehatan mata bayi. Nutrisi ini membantu perkembangan penglihatan yang baik dan mencegah masalah mata sejak dini.
Namun, pastikan udang yang diberikan sudah dimasak dengan benar dan sesuai dengan usia bayi untuk menghindari risiko alergi atau masalah pencernaan.
Cara Memilih Udang yang Baik
Setelah mengetahui manfaat udang untuk bayi, selanjutnya dijelaskan bagaimana cara memilih udang yang baik dan berkualitas. Cara memilih udang yang baik dapat dilihat dari beberapa hal, sebagai berikut:
- Perhatikan warna udang: Udang segar memiliki warna yang cerah, baik itu putih, abu-abu, atau merah muda, tergantung jenisnya. Hindari udang yang memiliki warna kusam atau kekuningan karena ini bisa menjadi tanda udang sudah tidak segar.
- Cek tekstur udang: Udang yang segar memiliki tekstur yang kenyal dan elastis. Tekan sedikit bagian tubuhnya, jika kembali ke bentuk semula, berarti udang masih segar. Hindari udang yang terlalu lembek atau terasa lengket, karena ini menandakan kualitas yang buruk.
- Perhatikan kepala dan ekor: Kepala udang segar masih melekat kuat pada tubuhnya. Jika banyak udang yang sudah terlepas kepalanya atau ekornya, ini bisa menjadi tanda udang sudah tidak segar. Udang yang segar juga memiliki ekor yang kencang dan tidak melengkung terlalu tajam.
- Hindari bau amis yang menyengat: Udang segar seharusnya tidak memiliki bau amis yang terlalu tajam. Bau amis yang kuat atau tidak sedap menandakan bahwa udang sudah mulai busuk. Sebaiknya pilih udang yang beraroma laut segar.
- Periksa bagian mata udang: Mata udang yang segar terlihat bening dan tidak keruh. Jika mata udang terlihat buram atau bahkan hilang, maka udang tersebut mungkin sudah tidak segar lagi.
- Lihat bagian kulitnya: Kulit udang segar masih melekat erat pada dagingnya. Hindari memilih udang dengan kulit yang sudah longgar atau mulai mengelupas, karena ini menandakan udang tersebut sudah tidak segar.
- Periksa bagian kaki udang: Udang segar memiliki kaki yang masih utuh dan kencang. Jika kaki udang sudah mulai rontok atau longgar, ini bisa menandakan udang sudah tidak segar lagi.
- Perhatikan air atau es tempat udang disimpan: Jika udang disimpan di atas es, pastikan esnya masih segar dan tidak mencair terlalu banyak. Air tempat udang disimpan seharusnya jernih dan tidak keruh. Udang yang disimpan dalam air keruh menandakan kualitas yang menurun.
Tips Mengolah Udang untuk MPASI
Setelah mengetahui manfaat udang untuk bayi, terakhir dijelaskan tips mengolah udang untuk MPASI yang aman dan sehat, sebagai berikut:
- Cuci udang dengan bersih: Sebelum diolah, cuci udang dengan air bersih mengalir. Bersihkan bagian kulit, kepala, dan kotoran di punggung udang untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran atau bakteri.
- Rebus atau kukus udang: Udang untuk MPASI bayi sebaiknya dimasak dengan cara direbus atau dikukus. Proses ini mempertahankan nutrisi udang dan memastikan udang matang sempurna, sehingga aman bagi bayi. Hindari menggoreng atau menumis dengan minyak.
- Haluskan atau cincang sesuai usia bayi: Untuk bayi yang baru mulai makan MPASI (6 bulan), udang perlu dihaluskan setelah dimasak. Anda bisa menggunakan blender atau menumbuknya hingga halus. Untuk bayi yang lebih besar (8 bulan ke atas), udang bisa dicincang halus atau dipotong kecil-kecil.
- Campurkan dengan makanan lain: Untuk memberikan rasa yang beragam, udang bisa dicampurkan dengan makanan lain seperti bubur, pure sayuran, atau kentang. Ini akan memberikan variasi nutrisi dan rasa yang disukai bayi.
- Perkenalkan secara bertahap: Udang termasuk dalam kategori makanan laut yang bisa menyebabkan alergi pada beberapa bayi. Perkenalkan udang dalam porsi kecil terlebih dahulu dan perhatikan apakah bayi mengalami reaksi alergi, seperti ruam atau gangguan pencernaan.
- Hindari penggunaan bumbu berlebihan: Untuk MPASI bayi, hindari penggunaan garam, gula, atau bumbu berlebihan. Udang memiliki rasa alami yang sudah cukup enak, jadi cukup olah dengan sederhana tanpa tambahan bumbu yang kuat.
- Simpan sisa udang dengan benar: Jika ada sisa udang yang sudah dimasak, simpan di dalam kulkas dengan wadah tertutup rapat dan konsumsi dalam waktu 24 jam. Hindari menyimpan terlalu lama agar kualitas udang tetap baik dan aman.