Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Kenapa Anak Pertama Tidak Boleh Menikah dengan Anak Pertama, Perlu Diketahui

Alasan Kenapa Anak Pertama Tidak Boleh Menikah dengan Anak Pertama, Perlu Diketahui Ilustrasi pasangan. ©Unsplash

Merdeka.com - Banyak anggapan yang ada di masyarakat, bahwa urutan kelahiran anak memberikan pengaruh pada sifat dan karakternya. Di mana, sifat dan karakter anak pertama dengan anak kedua maupun anak ketiga tentu berbeda. Masing-masing urutan kelahiran ini memberikan kecenderungan sifat dan karakter yang hampir sama, meskipun tidak selalu benar dan terjadi pada setiap orang.

Misalnya seperti anak sulung mempunyai kecenderungan sifat yang perfeksionis, pemimpin, dan terorganisir. Berbeda dengan anak tengah yang cenderung memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dengan baik, menjadi penengah di pertikaian antar saudara, mandiri dan tertutup. Sedangkan anak terakhir yang cenderung penuh kasih sayang, menarik, suka menjadi pusat perhatian, hingga impulsif.

Ternyata, beberapa kecenderungan sifat dan karakter anak ini tidak hanya berdampak pada kepribadian mereka, namun juga memberikan pengaruh pada kondisi hubungan. Salah satunya, mungkin Anda sering kali mendengar bahwa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, karena memiliki kepribadian yang sama dan tidak bisa saling mengisi.

Orang lain juga bertanya?

Anggapan semacam ini tidak jarang menjadi kendala bagi setiap orang sebelum memutuskan untuk menikah. Meskipun tidak selamanya benar, alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama berikut perlu Anda ketahui sebagai bahan pengetahuan untuk memahami diri dan pasangan, terutama bagi Anda yang lahir sebagai anak pertama.

Dilansir dari Focus on The Family, berikut kami merangkum alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama dan penjelasan lainnya bisa Anda simak.

Anak pertama

ilustrasi pasangan

©Unsplash

Sebelum mengetahui alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, perlu dipahami terlebih dahulu seperti apa kecenderungan sifat masing-masing anak berdasarkan kelahiran. Berikut beberapa sifat dan karakter anak sesuai kelahiran yang perlu Anda ketahui :

Jika Anda adalah anak sulung, Anda adalah kelinci percobaan keluarga untuk teknik mengasuh anak. Sebab, anak pertama merupakan pengalaman baru bagi setiap pasangan dalam mengasuh anak. Meskipun begitu, anak sulung sering kali memiliki kecenderungan sifat pemimpin yang baik.

Bukan hanya itu, anak sulung juga orang yang terorganisir serta memiliki tanggung jawab pada saudara-saudara yang lebih muda. Anak pertama sering menjalani hidup dengan serius dengan menerima banyak tekanan untuk menjadi orang yang lebih baik. Selain itu, anak sulung sering memberikan kritik para diri sendiri maupun orang lain.

Anak tengah

Berikutnya adalah anak tengah. Bagi Anda yang lahir sebagai anak tengah, sedikit diuntungkan karena orang tua telah memiliki pengalaman pengasuhan pada anak pertama.

Namun, bagi anak tengah yang memiliki saudara setelahnya, sering kali menjadi penengah atau diplomat yang hebat untuk menjembatani perselisihan yang terjadi antar saudara.

Anak tengah juga memiliki kecenderungan sebagai orang yang mandiri dan tertutup. Mereka juga sering menghindari konflik, baik dalam keluarga maupun di lingkungan luar.

Anak terakhir

ilustrasi pasangan

©Unsplash

Terkahir adalah anak bungsu. Anak bungsu sering kali menjadi anak yang mendapatkan kasih sayang lebih dari kedua orang tua.

Selain itu, sebagai anak yang paling muda, Anda sering menerima banyak bantuan baik dari orang tua maupun saudara yang lebih tua untuk menyelesaikan setiap pekerjaan. Anak bungsu juga memiliki kecenderungan sifat yang suka mencari perhatian atau menjadi pusat perhatian, menarik, serta bertindak impulsif.

Anak Pertama dengan Anak Pertama

Setelah mengetahui beberapa kecenderungan sifat anak berdasarkan kelahiran, berikutnya terdapat alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa anak sulung memiliki kecenderungan sifat yang perfeksionis.

Sehingga ketika Anda menikah dengan pasangan yang sama-sama anak pertama dalam keluarga, tentu sifat perfeksionis yang dimiliki akan berbenturan. Sering kali, hal ini menjadi sumber masalah ketika masing-masing pihak mempunyai pandangan yang berbeda.

Namun, ketika Anda menikah dengan sesama anak pertama, sebaiknya tentukan peran Anda dan pasangan dengan jelas agar bisa mengurangi ketegangan. Dalam hal ini, Anda bisa membagi tugas atau pekerjaan rumah tangga dengan adil.

Ucapkan terima kasih setiap kali pasangan mengerjakan tugasnya dan membantu pekerjaan rumah terselesaikan dengan baik. Ketika ingin mengkritik, pilihlah kata yang baik dan mudah diterima sehingga proses komunikasi bisa mendukung untuk pemecahan masalah.

Anak Pertama dengan Anak Tengah

ilustrasi pasangan

©Shutterstock

Setelah mengetahui alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana jika anak pertama nikah dengan anak tengah. Anak pertama dan anak tengah dinilai mempunyai keselarasan yang lebih baik dibandingkan anak pertama dengan anak pertama.

Dalam hal ini, anak pertama yang cenderung memiliki pemikiran dan pendapat yang kuat bisa diimbangi oleh anak tengah yang cenderung menjadi penenang dan menghindari konflik.

Anak tengah juga memiliki kemampuan negosiasi dan pemecahan masalah yang baik. Anda bisa menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi masalah atau konflik yang sedang terjadi.

Namun, sebagai anak tengah yang menghindari konflik, Anda juga perlu mengungkapkan perasaan kepada pasangan agar pasangan bisa mengerti kondisi Anda. Dengan begitu, risiko kesalahpahaman bisa diminimalisir dengan baik.

Anak Pertama dengan Anak Terkhir

Setelah mengetahui alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama, terakhir Anda juga perlu memahami seperti apa jika anak pertama menjalin hubungan dengan anak bungsu. Dalam hal ini, anak pertama yang mempunyai struktur, tujuan dan organisasi yang baik dan cenderung perfeksionis sering kali kurang sesuai dengan anak bungsu yang lebih santai.

Jika Anda memiliki pasangan seorang anak bungsu, jangan menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi. Sebaiknya, pilihlah komunikasi yang baik dan lembut agar mudah diterima oleh pasangan. Dengan begitu, pasangan Anda bisa memperbaiki sikap yang tidak sesuai dengan standar Anda.

Sedangkan untuk anak bungsu, berikan perhatian dan afeksi yang cukup pada pasangan Anda. Anda juga bisa membantu memastikan rencana pasangan berjalan dengan baik dan terperinci. Fokus untuk memberikan layanan yang terbaik satu sama lain. Tidak lupa buatlah suasana hubungan yang harmonis dengan penuh canda dan tawa.

Anak Pertama Ketemu Anak Pertama Menurut Primbon Jawa

Menurut Primbon Jawa, pernikahan antara dua anak pertama sering kali dihubungkan dengan ramalan tertentu yang berkaitan dengan karakter dan keseimbangan dalam rumah tangga. Dalam kepercayaan tradisional Jawa, urutan kelahiran dianggap mempengaruhi sifat dan nasib seseorang, termasuk bagaimana mereka akan berpasangan dalam kehidupan pernikahan.

Berikut adalah penjelasan tentang anak pertama menikah dengan anak pertama menurut Primbon:

Kuatnya Energi Kepemimpinan

Dalam Primbon, anak pertama dianggap memiliki energi kepemimpinan yang kuat karena terbiasa mengurus adik-adiknya dan memikul tanggung jawab sejak kecil. Ketika dua anak pertama menikah, dikhawatirkan akan ada benturan karakter karena keduanya memiliki kecenderungan untuk memimpin, sehingga sering kali sulit menemukan keseimbangan.

Potensi Benturan Ego

Primbon juga mengingatkan bahwa karena anak pertama terbiasa mengendalikan situasi dan mengambil keputusan, pernikahan antara dua anak pertama bisa memicu benturan ego. Mereka mungkin memiliki kesulitan untuk saling mengalah dan berkompromi, yang dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan.

Namun, Primbon juga menekankan bahwa keberhasilan pernikahan tidak sepenuhnya ditentukan oleh urutan kelahiran. Jika kedua pasangan dapat saling memahami, menghormati, dan berkompromi, mereka dapat membangun hubungan yang harmonis meskipun sama-sama anak pertama. Primbon lebih melihat ini sebagai pedoman untuk introspeksi dan pengelolaan emosi dalam hubungan, daripada sebagai ramalan pasti tentang kesuksesan atau kegagalan pernikahan. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Larangan Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Pahami Sifat dan Alasannya
Larangan Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Pahami Sifat dan Alasannya

Pasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.

Baca Selengkapnya
Fakta Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Saling Menguatkan
Fakta Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Saling Menguatkan

Pasangan anak sulung cenderung memiliki karakter sifat yang sama.

Baca Selengkapnya
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa, Disebut Bawa Kemalangan
Mitos Anak Terakhir Menikah dengan Anak Terakhir Menurut Adat Jawa, Disebut Bawa Kemalangan

Mitos pernikahan anak terakhir dengan anak terakhir menurut adat Jawa disebut akan bawa malapetaka.

Baca Selengkapnya
Mitos Anak Pertama dan Ketiga, Berikut Penjelasannya
Mitos Anak Pertama dan Ketiga, Berikut Penjelasannya

Mitos seputar anak pertama dan anak ketiga sering kali menciptakan stereotip dan harapan tertentu terhadap kepribadian dan peran mereka dalam keluarga.

Baca Selengkapnya
Mitos Pernikahan Anak Pertama dengan Anak Pertama, Perlu Diketahui
Mitos Pernikahan Anak Pertama dengan Anak Pertama, Perlu Diketahui

MItos pernikahan antara anak pertama dapat membawa banyak konflik.

Baca Selengkapnya
7 Mitos Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir, Pasangan Ideal dan Harmonis
7 Mitos Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir, Pasangan Ideal dan Harmonis

Ada pula anggapan tentang rejeki anak pertama menikah dengan anak terakhir yang dinilai akan menjadi pasangan yang serasi.

Baca Selengkapnya
Alasan Anak Pertama dan Anak Pertama Tidak Boleh Menikah, Berikut Penjelasannya
Alasan Anak Pertama dan Anak Pertama Tidak Boleh Menikah, Berikut Penjelasannya

Mengapa anak pertama dan anak pertama tidak boleh menikah? ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Rejeki Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir, Perlu Diketahui
Rejeki Anak Pertama Menikah dengan Anak Terakhir, Perlu Diketahui

Anak pertama dan anak terakhir dianggap sebagai pasangan yang serasi.

Baca Selengkapnya
Fakta Anak Pertama Menikah dengan Anak Keempat, Perlu Diketahui
Fakta Anak Pertama Menikah dengan Anak Keempat, Perlu Diketahui

Pernikahan antara anak pertama dengan anak keempat bisa menjadi peristiwa yang menarik dan berdampak pada hubungan keluarga.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Anak Pertama Laki-laki Menikah dengan Anak Terakhir Perempuan, Pasangan Ideal?
5 Fakta Anak Pertama Laki-laki Menikah dengan Anak Terakhir Perempuan, Pasangan Ideal?

Lantas bagaimana sebenarnya fakta anak pertama laki-laki menikah dengan anak terakhir perempuan?

Baca Selengkapnya
Fakta Anak Kedua Menikah dengan Anak Kedua, Saling Mengalah
Fakta Anak Kedua Menikah dengan Anak Kedua, Saling Mengalah

Pasangan pernikahan anak kedua memiliki beberapa potensi konflik.

Baca Selengkapnya
Banyak Pertanyaan Kapan Nikah saat Lebaran, Ternyata Ini Hukumnya Menikah dengan Sepupu
Banyak Pertanyaan Kapan Nikah saat Lebaran, Ternyata Ini Hukumnya Menikah dengan Sepupu

Hukum menikahi sepupu berbeda-beda di berbagai negara dan budaya. Inilah hukum menikahi sepupu menurut islam yang bisa diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya