Berawal dari Warung Bubur, Pria Ini Berhasil Budidaya Lele dengan Kualitas Tinggi
Merdeka.com - Yuriko Maulana merupakan seorang pelaku budidaya ikan lele asal Desa Sidokarto, Godean, Sleman. Pada mulanya, dia memiliki keinginan untuk beternak lele saat masih kuliah. Pada saat itu dia membaca berita utama di koran saat sarapan di warung bubur ayam. Dalam berita utama itu tertulis kalau permintaan ikan lele sangat luar biasa.
Setelah lulus kuliah, Yuriko memulai budidaya lele miliknya sendiri. Karena tidak memiliki dasar dalam hal perikanan, Yuriko harus terlebih dahulu belajar dari berbagai referensi yang ada. Hal utama yang paling penting untuk dipelajarinya yaitu mengenai faktor-faktor yang menjadi kendala dalam budidaya.
“Salah satu faktor utama yang menentukan kesuksesan budidaya Lele adalah airnya. Karena air itu sebagai media utama hidup Lele. Dengan menjaga mutu air, otomatis Lele akan mengikuti perkembangannya seiring dengan mutu air tersebut,” ungkap Yuriko melansir dari YouTube Cap Capung pada Jumat (18/9).
-
Bagaimana cara ternak lele? Metode beternak lele pun bervariasi, seperti menggunakan kolam terpal atau drum/tong, sehingga dapat dijalankan di rumah atau pekarangan.
-
Kenapa Yanto memilih budidaya ikan? Tapi karena adanya pandemi, ia kemudian beralih menekuni bidang perikanan.
-
Bagaimana Bripka Aryanto membudidayakan lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
-
Bagaimana Hasan memulai usaha lele? Bermodal Rp200.000 Hasan memulai usaha pemijahan lele dengan satu kolam terpal. Hasilnya, Hasan mendapatkan untung Rp800.000.
-
Dimana bisa dapetin ikan lele? Meskipun ikan yang mudah didapat dan terjangkau, lele memiliki kandungan omega-3 dan kolin yang mendukung kesehatan dan kecerdasan otak anak.
-
Mengapa Bripka Aryanto budidayakan lele? Ia memulai budidaya lele dengan menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat demi menjaga ketahanan pangan selama masa pandemi.
Dari usahanya ini, Yuriko berhasil menjadi pelaku budidaya ikan lele berkualitas yang sukses.
Kendala Budidaya Lele
Yuriko mengungkapkan, kendala utama yang harus dihadapinya dalam budidaya Lele-nya yaitu kegagalan. Kegagalan yang dialaminya antara lain mengenai jumlah kematian dan faktor-faktor lain yang tidak bisa dikontrol. Kegagalan inilah yang harus ia rasakan pada tahun pertama dan tahun keduanya beternak lele.
Walau begitu Yuriko tidak menyerah. Karena ia memang sedari awal bertekad untuk menjadi pelaku produsen Lele mengingat permintaannya yang luar biasa.
©YouTube/Cap Capung
Dibagi Jadi Dua Kolam
Di atas tanah seluas 1.070 meter persegi, Yuriko membagi kolam-kolam di peternakan lelenya menjadi dua kolam, yaitu kolam untuk pembibitan dan kolam untuk ikan konsumsi.
Menurut Yuriko, pembagian kolam itu ia lakukan karena mengaku prihatin terhadap kualitas bibit Lele yang ia hasilkan. Oleh karena itulah dia berinisiatif untuk membeli indukan yang bersertifikat.
“Dengan begitu kita memelihara Lele dengan mutu dan standarisasi yang sudah ditentukan,” kata Yuriko.
©YouTube/Cap Capung
Ingin Mematahkan Paradigma
Tak hanya sekadar melakukan bubidaya Lele, tapi dengan aktivitas yang ia lakukan, Yuriko ingin mematahkan paradigma yang telah beredar di masyarakat.
Paradigma itu antara lain mereka berpikir bahwa budidaya lele adalah contoh dari budidaya yang kotor dan bau.
“Sebenarnya kita bisa beternak lele secara modern kok. Kita bisa beternak secara bersih, dan bisa juga mengurangi bau yang ada,” kata Yuriko.
©YouTube/Cap Capung
Waktu Memanen Lele
Untuk bibit, Yuriko memanen Ikan Lele-nya seminggu sekali, sementara kalau untuk konsumsi dia memanen ikannya setiap dua minggu sekali.
Sementara itu untuk pemasarannya dia sudah mempunyai pengepul yang sudah ia percayai selama ini. Tak lupa, diapun juga memberi tips mengenai pemasaran bagi para pemula dalam budidaya lele.
“Kalau untuk pemasaran bagi teman-teman pemula atau baru memulai usaha lele, itu tidak perlu takut karena di sepanjang jalan banyak yang jualan Pecel Lele. Tinggal bagaimana pembudidaya itu mengkonsistenkan produksinya,” kata Yuriko dikutip dari YouTube Cap Capung.
Prospek Cerah
Bicara soal prospek, Yuriko mengatakan prospek budidaya Lele masih sangat terbuka lebar. Mengingat Lele merupakan sumber protein yang murah bagi semua kalangan, mulai dari kalangan atas, menengah, hingga bawah.
©YouTube/Cap Capung
“Di saat daging sapi mulai melonjak tinggi, sementara kita tidak mampu membeli daging sapi, saya rasa Lele ini menjadi solusi yang brilian,” ujar Yuriko, Jumat (18/9). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usaha budidaya ikan lele milik Gustavian berawal dari pertemanan. Gustavian melihat bahwa banyak teman-temannya yang berbisnis lele.
Baca SelengkapnyaPria ini memutuskan keluar dari BUMN karena ingin menemani ibunda yang tinggal sendiri di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca SelengkapnyaSebagai lulusan SD yang sebelumnya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan dan pekerja mebel.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaTahun 2019 menjadi awal mula Ryan merintis bisnisnya. Meskipun menghadapi masa yang berat karena kehilangan ibunya, dia tidak menyerah.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaMemulai usaha sejak delapan tahun lalu, kini karyawannya telah mencapai 46 orang
Baca SelengkapnyaBerawal dari budi daya lobster di dalam kamar berukuran 3 x 3 meter, ia kini jadi bos lobster di Surabaya.
Baca Selengkapnya