Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Cuma Bantuan Kredit yang Dibutuhkan UMKM, Tapi Ini

Bukan Cuma Bantuan Kredit yang Dibutuhkan UMKM, Tapi Ini UMKM BRI. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama ini dilakukan oleh pemerintah atau pun pihak pihak terkait di antaranya Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tidak cuma bantuan pembinaan dalam bentuk pemberian kredit atau pun dana hibah, UMKM ternyata lebih suka pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pemasaran.

Hal tersebut diungkapkan oleh Eko Alif Muryanto, pelaku UMKM sangkar burung dari limbah pipa dari Solo, Jawa Tengah. Menurut Eko, sebenarnya tidak dipungkiri, bantuan berupa pinjaman lunak atau dana hibah sangat diperlukan.

"Kalau UMKM semuanya klasik ya mas. Banyak dari mereka pasti lebih suka bantuan dana, karena dana itu fleksibel bisa untuk beli bahan baku, bisa untuk bayar karyawan dan sebagainya. Tapi kalau saya akan lebih memilih bantuan itu berupa fasilitasi," kata Eko kepada merdeka.com, Senin (26/06).

eko alif muryanto pelaku umkm sangkar burung dari limbah pipa dari solo jawa tengah©2023 Merdeka.com

Fasilitas tersebut menurut Eko dapat berupa pembuatan dokumen-dokumen usaha atau pun surat keterangan sah barang. Dokumen-dokumen tersebut sangat dibutuhkan untuk UMKM sangkar burung miliknya, terutama untuk kepentingan ekspor.

"Misalkan difasilitasi pembuatan dokumen-dokumen usaha. Kalau saya pribadi, terutama di dokumen-dokumen pemasaran luar negeri, seperti PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) atau SKA (Surat Keterangan Asal Barang)," harap Eko yang merupakan UMKM binaan Rumah BUMN Solo tersebut.

Bantuan berupa pelatihan pemasaran juga sangat diperlukan oleh UMKM. Terlebih bisa mempertemukan dengan calon pembeli dari luar negeri.

"Bisa juga bagaimana cara kita dapat buyer besar di luar, atau fasilitasi pelatihan-pelatihan yang bisa untuk pemasaran-pemasaran kita yang lebih luas. Kalau kita pemasaran lancar, pemasaran lebih luas, sehingga makin banyak orderan. Otomatis bantuan dana itu sudah tidak dibutuhkan lagi karena kita sudah punya banyak profit di situ," ungkap pria yang sudah terjun di dunia UMKM sejak tahun 2014 ini.

Hal senada diungkapkan oleh pemilik Batik Widayati, Wiwiek Widayati. Menurutnya, bantuan berupa pemasaran jauh lebih dibutuhkan.

"Karena untuk pengembangan pasar dan menjangkau market baru," ujar Widayati.

Lain halnya dengan bantuan berupa sarana pameran ofline, menurut Widayati, pameran ofline bisa dia manfaatkan untuk survei langsung kepada pelanggan untuk minta masukan-masukan produk yang dia hasilkan.

"Kami selalu mengupayakan keselarasan produk dengan pengalaman pelanggan, sehingga pada gilirannya nanti misi untuk menjadi pertama yang diingat pelanggan ketika membutuhkan fashion batik itu adalah produk kami," kata Widayati yang juga tercatat sebagai binaan Rumah BUMN Solo tersebut.

batik widayati©2023 Merdeka.com

Sebelumnya, Regional CEO Bank Rakyat Indonesia (BRI) Yogyakarta, John Sarjono mengatakan, pembinaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak cukup dengan pemberian kredit saja. Banyak hal yang harus diperhatikan agar UMKM bisa lebih maju dan naik kelas.

"Kami yakin permasalahan pengembangan UMKM bukan cuma dikasih kredit selesai masalah. Ada proses inklusi dan literasi bahwa kemampuan manajemen UMKM harus ditingkatkan," kata John Sarjono saat membuka Bazar UMKM Brilian di Kantor BRI Regional Yogyakarta, Jl Teuku Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (16/06).

Tak cuma itu saja, lanjut John Sarjono, pengelolaan keuangan dengan baik juga sangat dibutuhkan UMKM. Demikian juga pemasaran.

"Bagaimana mereka mengelola keuangan dengan baik, akses pemasaran yang lebih baik dengan cara-cara yang lebih menjawab tantangan ke depan," imbuh John.

Pengelolaan keuangan yang lebih baik, menurut John adalah dengan memanfaatkan teknologi yang ada, terutama dengan meminimalisir peredaran uang cash atau cashless.

"Banyak keuntungan jika UMKM menggunakan cashless. Pertama dari segi keamanan jelas. Nggak melibatkan uang cash. Dari sisi pencatatan juga akan lebih baik, jejak rekam transaksi akan kelihatan," papar John.

ceo regional bri yogyakarta john sarjono mengunjungi klaster melon premium disambut ketua klaster hendi nur seto©2023 Merdeka.com

Kalau UMKM mempunyai data keuangan lebih baik, John menambahkan, ke depan kerjasama dengan berbagai pihak, terutama bank jauh akan lebih mudak.

"Misalnya bank ingin masuk kerja sama, catatan keuangan jelas lebih baik. Misal juga UMKM mau berhubungan dengan 'bapak angkat', dengan outaker, atau dengan buyer lebih besar yang sifatnya komersial bisnis, pasti dibutuhkan catatan yang lebih baik. Yang mereka butuhkan UMKM betul-betul mampu kerja sama yang bisa ditempatkan secara jangka panjang," papar John.

Namun demikian, lanjut John, pengembangan UMKM tidak cuma tugas dari perbankan saja. Melainkan perlu sinergi dari berbagai pihak, baik pemerintah dan juga lembaga-lembaga terkait lainnya.

"Pemerintah, juga OJK, perlu sinergi. Kita semua punya satu misi dan visi, bahwa UMKM harus dibuat lebih mandiri. Kami harap ini jadi komitmen kita semua, semoga ini bisa dilembagakan lebih baik," tutup John. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Skema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat
Skema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat

Skema Pembiayaan Ini Bisa Dilakukan Agar Produksi UMKM Meningkat

Baca Selengkapnya
Menkop Teten dan Ketua Kadin Cari Solusi agar Produk UMKM Tembus Pasar Ekspor dan Buka Lapangan Kerja
Menkop Teten dan Ketua Kadin Cari Solusi agar Produk UMKM Tembus Pasar Ekspor dan Buka Lapangan Kerja

Ada beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.

Baca Selengkapnya
Apa Itu UMKM? Ketahui Pengertian, Karakteristik, dan Ciri-cirinya
Apa Itu UMKM? Ketahui Pengertian, Karakteristik, dan Ciri-cirinya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu UMKM dan kriterianya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Sediakan KUR untuk Beli Kendaraan Listrik, Nilainya Mencapai Rp500 Juta
Pemerintah Bakal Sediakan KUR untuk Beli Kendaraan Listrik, Nilainya Mencapai Rp500 Juta

Kendaraan listrik dikembangkan bukan hanya untuk pemakaian pribadi saja, namun bisa digunakan untuk pemakaian niaga.

Baca Selengkapnya