Cerita di Balik Damainya Keluarga Keraton Surakarta, Sang Raja Menangis Haru
Merdeka.com - Konflik yang terjadi di tubuh keluarga Keraton Surakarta telah berlangsung sejak belasan tahun lalu. Bahkan belakangan ini, kondisinya sempat memanas.
Namun pada Rabu (4/1), konflik internal itu tampak mulai menemukan titik terang. Dua kubu yang berseteru yaitu Lembaga Dewan Adat dan Raja Paku Buwono XIII memutuskan untuk bertemu dan sepakat menjalin perdamaian demi melestarikan keraton.
Pertemuan yang diadakan di Sasana Narendra pada Selasa (3/1) sekitar pukul 15.30 itu berlangsung penuh haru. Lantas seperti apa cerita di balik selesainya konflik keluarga Keraton Surakarta? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Siapa yang berdamai dengan masa lalu? Adelia dan Okie disebut-sebut telah move on dari segala isu dan kini berdamai dengan kenangan masa lalu.
-
Kapan Mataram Kuno mengalami perpecahan? Setelah Rakai Panangkaran meninggal, Mataram Kuno mengalami perpecahan dan kerajaannya terpecah menjadi dua bagian, bagian utara Jawa Tengah tetap mempertahankan ajaran Hindu, sementara di bagian selatan beralih ke ajaran Buddha.
-
Bagaimana cara konflik muncul? Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam hubungan? Menghindari atau menumpuk konflik hanya akan menciptakan masalah yang bisa meledak sewaktu-waktu.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik interpersonal? Konflik yang ada di antara dua orang disebut konflik interpersonal. Konflik berada di luar setiap orang (karena itu menjadi awalan 'inter-') dan hanya ada di antara dua orang. Konflik antar pribadi dapat dilihat setiap kali dua orang tidak setuju pada suatu topik. Contohnya yaitu anak balita ketika mereka memperebutkan satu mainan atau dua pasien panti jompo ketika mereka berdebat tentang politik.
Sosok di Balik Juru Damai
©2022 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Salah satu aktor juru damai dari pihak yang berseteru berasal dari internal keluarga keraton sendiri. Dia adalah KRAy Herniatie Sriana Munasari, seorang perempuan paruh baya yang juga merupakan cucu dari Gubernur Jateng pertama, Raden Pandji Suroso.
Untuk mempertemukan dua kubu yang berseteru, perempuan yang akrab disapa Herni itu mengaku butuh waktu lima hari untuk melakukan penjajakan. Tak hanya bertemu dengan kubu Raja Paku Buwono XIII, ia juga aktif melobi pentolan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) Gusti Moeng.
“Kemarin saya hampir putus asa dan mau pulang ke Jakarta karena tidak ada titik temu. Alhamdulillah Tuhan berkata lain. Tadi malam akhirnya kami banyak bicara untuk pagi ini bisa bertemu. Sore tadi setelah ashar kami bisa mempersatukan islah ini,” kata Hernie dikutip dari Liputan6 pada Rabu (4/1).
Raja Menangis Haru
©YouTube/Berita Surakarta
Sementara itu Gusti Moeng mengaku pertemuannya dengan raja yang juga kakak kandungnya sendiri berlangsung penuh haru. Sinuhun Paku Buwono menangis saat mengetahui adiknya itu datang untuk sungkem dan mencium tangannya.
“Sinuhun menangis. Terus saya tak elus-elus saja. Sudah mas tidak usah memiliki perasaan ke saya itu jelek. Saya nggak mungkin akan ngapa-ngapain gitu,” kata Gusti Moeng.
Gibran Undang Keluarga Keraton Makan Siang Bareng
©YouTube/Berita Surakarta
Momen perdamaian antar keluarga Keraton Surakarta tak disia-siakan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Pada Rabu (4/1), ia mengundang keluarga Keraton untuk makan siang di rumah dinasnya. Paku Buwono XIII dan Gusti Moeng ikut serta dalam perjamuan makan siang itu. Di sela-sela acara makan siang tersebut, Gusti Moeng berharap revitalisasi Keraton Surakarta bisa dilakukan secepatnya.
“Ini wujud sinergi antara Bapak Walikota dengan Keraton Surakarta untuk pembenahan keraton. Oleh karena itu kami mengusulkan untuk secepatnya dibentuk tim kecil untuk dibentuk menyiapkan apa saja yang akan direvatilasi,” kata Gusti Moeng dikutip dari kanal YouTube Berita Surakarta pada Rabu (4/1).
Tunggu Perintah Raja
©YouTube/Berita Surakarta
Terkait revitalisasi ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masih menunggu perintah dari Paku Buwono XIII. Ia sendiri ingin agar proses revitalisasi dilakukan secepatnya. Ia pun mengaku sudah memegang masterplan dari proyek tersebut.
“Untuk tahun ini APBD sudah diketok, APBN sudah dikunci, CSR sudah saya kunci. Pihak Keraton bisa menerima karena mekanisme anggaran memang seperti itu. Tapi yang namanya orang ingin membantu itu banyak. Ditunggu saja,” ujar Gibran dikutip dari ANTARA pada Rabu (4/1). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video berisi perselisihan keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat viral di sejumlah media sosial.
Baca SelengkapnyaKali ini pemicunya adalah tradisi tahunan saat prosesi tabuh gamelan Sekaten dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (9/9) lalu.
Baca SelengkapnyaSeseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaKerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.
Baca SelengkapnyaSoeharto muda sebenarnya sudah lama mengenal gadis itu. Tapi kondisi ekonomi dan latar belakang keduanya berbeda jauh.
Baca SelengkapnyaRaja Airlangga membagi kerajaan untuk kedua putranya. Upaya itu disebut sia-sia karena kedua putranya melakukan perang saudara.
Baca SelengkapnyaKeduanya dikabarkan menggelar syukuran hari ini (25/8)
Baca SelengkapnyaPanggung Sangga Buwana dulunya dibuat untuk mengintai musuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaGuru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani mencabut surat perdamaian dengan orang tua
Baca SelengkapnyaBerikut potret empat Raja keturunan Mataram Islam dalam satu momen yang jarang terjadi.
Baca SelengkapnyaPemberian sertifikat tanah diharapkan mampu mengurangi konflik masyarakat.
Baca Selengkapnya