Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Data Virus Corona di Indonesia, Jumlah Pasien Sembuh Bertambah Jadi 64 Orang

Data Virus Corona di Indonesia, Jumlah Pasien Sembuh Bertambah Jadi 64 Orang dr.tirta. ©2020 Merdeka.com /Instagram dr.tirta

Merdeka.com - Penyebaran Covid-19 di Indonesia terus meningkat sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020. Penambahan kasus terkonfirmasi positif juga diikuti dengan penambahan jumlah pasien sembuh.

Dilansir dari website resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Minggu (29/3), ada 1,285 terkonfirmasi positif corona. Jumlah tersebut sedikit bertambah dibanding laporan pada Sabtu (28/3) lalu.

Kendati demikian,angka kesembuhan juga terus bertambah. Pada laporan tersebut, di Indonesia sudah ada 64 pasien yang sembuh dari Covid-19.

badan nasional penanggulangan bencanaDok. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Update Data di Seluruh Dunia

badan nasional penanggulangan bencana

Sementara itu untuk laporan kasus virus corona di seluruh dunia menurut laporan dari data Johns Hopkins University, sampai pada hari Minggu (29/3) pukul 16.49 WIB, kasus virus corona telah mencapai 665,616 kasus. Sebanyak 141,746 orang dinyatakan sembuh.

Sampai pada hari ini kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 124,686 kasus. Italia dengan 92,472 kasus dan China 82,061 kasus.

Waspada Tiga Sumber Penularan Covid-19 bagi Usia Lanjut

Hal ini sering dianggap tidak penting bagi masyarakat, namun hal ini juga menjadi sumber utama penularan virus corona. Hal ini cukup sering dilakukan dan sangat dekat dengan masyarakat.

Informasi yang dilansir dari website resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada tiga sumber penularan virus corona yang jelaskan oleh Prof. dr. Purnawan, M.Ph., P.Hd selaku Ketua Aliansi Telemedia Indonesia.

1. Pengiriman Paket

Pembelian daring atau online memang sering dilakukan oleh beberapa konsumen di Indonesia. Hal tersebut dilakukan konsumen karen toko fisiknya tutup dan karena kebijakan untuk tetap berada di rumah. Konsumen tidak tahu bagaimana proses barang tersebut dikirimkan sampai di tangan konsumen.

"Barang-barnag yang kita terima secara online itu kan kita tidak tahu bagaimana prosesnya, bagaimana yang ngantar, ini harus kita lakukan sebagai benda terinfeksi," kata Purnawan dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu (29/3).

2. Uang Tunai

Karena uang tunai adalah benda yang memang dipegang oleh banyak orang dan berpindah dari satu orang ke orang lainya. Tidak hanya berpindah, uang juga disimpan di tempat yang sering diakses oleh tangan. Sehingga penggunaan uang tunai perlu perlakuan khusus.

"Uang cash itu akan menular dari orang ke orang jadi itu harus ada caranya, kalau saya pegang pakai plastik dan saya taruh di tempat khusus di rumah," tambah Purnawan.

3. Lansia dan Cucu

Hal ini juga berkaitan tentang interaksi yang sering dilakukan oleh kakek-nenek dan cucu. Sedangkan kakek-nenek adalah kelompok usia lanjut yang berisiko. Jika kakek-nenek yang hendak melakukan interaksi dengan cucunya harus melakukan protokol kesehatan.

"Yang ketiga ini Memang agak riskan juga ya, itu cucu dari segi kesehatan, kalau kakek itu rentan cucu itu biasanya tahan. Tapi dia (cucu) menjadi (carrier) jadi sementara hati-hati jika berhubungan dengan cucu jadi kita harus selalu berhati-hati waspada, cuci tangan pakai masker begitu", jelas Purnawan.

Tidak hanya menyampaikan hal tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah dan melakukan kegiatan produktif dengan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.

Selain itu, masyarakat juga diminta tetap menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan sebagai langkah awal untuk mencegah penyebaran virus corona dan memutus mata rantai penularan penyakit Covid-19 itu. (mdk/dem)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP