Dokter Bedah di Jogja Meninggal karena COVID-19, Sempat Dirawat di RS Dr. Sardjito
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 belum berakhir. Korban meninggal terus ada setiap harinya, terutama dari tim medis yang berhadapan langsung dengan ancaman corona.
Seorang dokter bedah yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito pun turut jadi korban. Dilansir dari liputan 6.com, Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Rukmono Siswishanto membenarkan kabar tersebut.
“Dokter ini memang seorang ahli bedah. Dirawat di RSUP Dr. Sardjito tetapi dokter ini bukan dokter di RS Sardjito. Beliau dokter di luar Sardjito, tetapi karena sakit almarhum dirawat di Sardjito,” ungkap Direktur Utama RSUP Sardjito Rukmono Siswishanto dikutip dari Liputan6.com pada Senin (25/8).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Punya Banyak Penyakit Penyerta
Ketua Tim Airbone Disease RSUP Dr Sardjito Ika Trisnawati mengatakan dokter bedah berinisial N itu mulai dirawat di RSUP Dr. Sardjito pada 14 Agustus 2020. Meski pada saat masuk rumah sakit kondisinya cukup baik, pada 16 Agustus pasien terpaksa dipindahkan ke ruang perawatan khusus. Pasien harus mendapatkan penanganan intensif dan pemantauan ketat karena punya banyak penyakit penyerta.
“Karena beliau memang memiliki cukup banyak kormobid atau penyakit penyerta sehingga pemantauan intensif disegerakan tidak menunggu kondisi memburuk,” kata Ika.
Sudah Berikan Penanganan Terbaik
Ika mengakui bahwa penanganan terbaik telah diberikan pihak RSUP Dr. Sardjito kepada pasien. Namun kondisi memburuk serta adanya penyakit penyerta.
“Karena kalau COVID-19 itu mana kala ada satu atau dua kormobid saja sudah mempengaruhi prognosis (harapan hidup) apalagi kalau banyak kormobid,” kata Ika.
Diketahui dari Proses Skrining
Sementara itu juru bicara pemerintah untuk COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta Berty Murtiningsih mengatakan dokter bedah itu diketahui positif COVID-19 setelah mengikuti proses skrining karyawan kesehatan. Kemudian masuk register kasus positif COVID-19 ke 1.061 di DIY.
“Riwayat yang kami sampaikan adalah riwayat awal yang tentunya akan dilanjutkan dengan tracing di wilayahnya,” kata Berty dikutip dari Liputan6.com.
Positif COVID-19 Dua Persen
ilustrasi ©2020 REUTERS/Danish Siddiqui
Berty mengatakan sejauh ini telah melakukan skrining di kalangan karyawan kesehatan di DIY. Total jumlah karyawan yang telah di-skrining sebanyak 8.000-an orang.
“Yang positif sekitar dua persen. Untuk puskesmas sudah selesai, sedangkan yang rumah sakit masih berlangsung,” kata Berty. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaMeski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa dokter Helmi itu disebut meninggal dunia karena mengalami sudden cardiac arrest atau dikenal juga dengan henti jantung.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya