Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fungsi Kaporit di Kolam Renang dan Bahayanya, Perlu Diketahui

Fungsi Kaporit di Kolam Renang dan Bahayanya, Perlu Diketahui Ilustrasi berenang. Shutterstock/Ikonoklast Fotografie

Merdeka.com - Jika Anda hobi berenang, tentu sudah tak asing dengan bau air kolam renang yang khas. Biasanya air kolam renang yang jernih memiliki aroma seperti obat-obatan yang cukup tajam. Aroma ini tidak lain berasal dari bahan kimia kaporit yang sering digunakan pada air kolam renang.

Selain digunakan pada air kolam renang, kaporit atau klorin ini juga kerap digunakan sebagai bahan untuk sanitasi peralatan rumah tangga, pengusir hama, hingga digunakan untuk membuat produk cat, tekstil, plastik, deterjen, sabun, hingga pembersih obat-obatan dan alat medis lainnya.

Sedangkan kaporit yang digunakan pada air kolam mempunyai fungsi tersendiri. Seperti yang diketahui, fungsi kaporit di kolam renang tidak lain sebagai bahan untuk menjernihkan air dalam kolam. Dengan menambahkan bahan ini, air kolam renang akan terlihat bening, bersih, dan tidak keruh.

Selain penjernih air kolam, ternyata kaporit memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yaitu sebagai disinfektan air. Meskipun memiliki peranan penting, namun bahan kimia ini tetap memberikan beberapa dampak dan bahaya yang perlu Anda perhatikan. Sebab, kaporit adalah bahan kimia aktif yang sangat beracun dan berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Melansir dari The Pool Butler, berikut kami merangkum beberapa fungsi kaporit di kolam renang, cara kerja, dan bahayanya perlu Anda ketahui.

Fungsi Kaporit di Kolam Renang

  • Disinfektan Air
  • Fungsi kaporit di kolam renang yang pertama tidak lain sebagai bahan untuk disinfektan air. Klorin atau kaporit ini digunakan untuk menjaga air tetap bersih dan aman digunakan saat berenang. Dalam hal ini, kaporit bekerja mencegah pertumbuhan alga pada air. Dengan begitu, air kolam akan bersih dari bakteri dan mikroorganisme berbahaya lainnya.

    Setelah larutan kaporit dituangkan dalam air kolam, bahan kimia ini akan terurai menjadi dua molekul penting, asam hipoklorit dan ion hipoklorit. Kedua bahan kimia tersebut bekerja dengan menyerang dan menghancurkan lipid di dinding sel mikroorganisme, membunuhnya dan membuatnya tidak berbahaya.

    Dibandingkan ion hipoklorit, asam hipoklorit jauh lebih cepat dalam mengoksidasi organisme hanya dalam hitungan detik. Sementara ion hipoklorit membutuhkan waktu selama 30 menit untuk melakukan fungsi serupa. Meskipun begitu, kedua kandungan kimia ini sama-sama memiliki peranan penting untuk membersihkan air kolam.

  • Menjernihkan Air
  • Fungsi kaporit di kolam renang berikutnya untuk menjernihkan air. Bahan kimia ini memang sudah dikenal sebagai bahan yang efektif membuat air keruh menjadi lebih jernih dan bersih. Tak heran, jika bahan kimia ini sering digunakan di negara-negara berkembang, untuk membuat mata air tanah yang sebelumnya buruk menjadi layak untuk dikonsumsi.

    Kaporit juga sering digunakan untuk menjernihkan air kolam renang agar tetap bening dan bersih. Dalam hal ini, tingkat Ph pada air harus diperhatikan. Pada dasarnya, tubuh manusia mempertahankan tingkat pH 7,4. PH air kolam Anda harus tetap antara 7,2 dan 7,8. Pada tingkat tersebut, air tidak akan mengiritasi kulit, mata, atau selaput lendir. Untuk mendukung keamanan, biasanya air kolam membutuhkan klorin pada tingkat yang tepat agar tetap bersih.

    Berapa Banyak Kaporit yang Dibutuhkan?

    Setelah mengetahui beberapa fungsi kaporit di kolam renang, berikutnya penting untuk dipahami berapa banyak kaporit yang dibutuhkan pada kolam renang. Seperti disebutkan sebelumnya, untuk menjamin keamanan, biasanya air kolam renang membutuhkan kaporit pada tingkat yang tepat.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan kadar klorin bebas 1-3 ppm untuk kolam renang dan 2-4 ppm untuk bak mandi air panas atau spa. Dalam hal ini, Anda harus menguji kolam setidaknya 2-3 kali seminggu untuk memeriksa tingkat pH dan klorin, dan menyesuaikan seperlunya.

    Perlu diketahui, kadar klorin pada kolam renang dapat semakin berkurang dan habis ketika bereaksi dengan mikroorganisme yang mengoksidasi bahan kimia tersebut. Selain itu, kandungan kaporit juga dapat habis ketika bereaksi dengan kontaminan lain, seperti keringat, minyak tubuh, dan urin, tabir surya, body lotion, dan produk rambut.

    Perenang dapat membantu mengurangi kebutuhan klorin dengan mandi sebelum masuk ke kolam dan tidak buang air kecil di kolam. Anak-anak harus beristirahat secara teratur dari berenang untuk menggunakan kamar kecil, dan popok apa pun harus diganti jauh dari kolam untuk menghindari kontaminasi.

    Bahkan tanpa perenang, kolam renang perlu ditambahkan klorin secara teratur, karena matahari juga memecah klorin bebas. Salah satu cara sederhana untuk mengurangi efek matahari pada kadar klorin bebas adalah dengan menggunakan penutup kolam surya yang menghalangi sinar UV. Anda juga dapat menggunakan klorin dengan tambahan asam sianurat, penstabil yang mengurangi efek sinar matahari.

    Bahaya Kaporit bagi Kesehatan

    Setelah mengetahui fungsi kaporit di kolam renang dan kebutuhan kadarnya, terakhir perlu dipahami apa saja bahaya kaporit bagi kesehatan tubuh. Perlu diingat bahwa kaporit merupakan bahan kimia aktif yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.

    Dikatakan, jika kaporit terhisap dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan. Gejala paling umum yang terjadi ketika orang mengalami ini adalah batuk, iritasi saluran pernapasan atas, dan dispnea. Biasanya orang yang menambahkan kaporit ke dalam kolam adalah orang yang memiliki risiko tinggi terkena gangguan ini.

    Untuk menggunakan klorin dengan aman, pastikan untuk mengikuti petunjuk dari pabriknya. Hindari menghirup asap dan selalu jauhkan klorin dan bahan kimia kolam lainnya dari jangkauan anak-anak. Jangan pernah mencampur berbagai jenis klorin dan jangan membeli lebih dari yang dapat digunakan karena klorin akan kehilangan keefektifannya seiring waktu. Biasanya, kolam renang membutuhkan klorin yang berusia di bawah satu tahun.

    Sedangkan, klorin yang dilarutkan dalam kolam pada tingkat yang sesuai tidak menimbulkan bahaya kesehatan yang serius. Pedoman EPA memungkinkan kadar klorin hingga 4 ppm dalam air keran, tetapi di kolam yang dirawat dengan baik, kadar klorin bebas harus 1-3 ppm. Dengan kata lain, ada lebih sedikit klorin di kolam yang dirawat dengan baik daripada di air minum yang aman. (mdk/ayi)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP