Hadapi Virus Corona, Pemerintah Kota Jogja Lakukan Dua Hal Ini

Merdeka.com - Virus Corona telah masuk ke Indonesia. Seluruh daerah di tanah air diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus COVID-19 itu. Tak terkecuali bagi warga Jogja.
Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk penanganan Virus Corona apabila penularan virus tersebut sudah sampai ke wilayahnya. Selain itu, pemerintah kota itu juga sudah menyiapkan posko yang tersebar di berbagai tempat.
"Kami sudah susun SOP bagaimana penanganan penularan penyakit ini. Mulai dari institusi kesehatan dan instansi terkait sampai ke wilayah," kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi seperti dikutip dari Antaranews.com pada Rabu (4/3).
SOP Penanganan Corona
Heroe memastikan pemerintah Kota Yogyakarta akan menjalankan prosedur sesuai SOP apabila ada warganya yang terinfeksi Virus Corona. Untuk itulah setiap Puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta sudah dilengkapi dengan thermo scanner untuk melakukan deteksi awal kepada pasien yang butuh penanganan dengan segera.
Heroe menerangkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Perjalanan dan Travel (ASITA) untuk meminta hotel, restoran, dan biro perjalanan wisata untuk menghubungi layanan PSC 119 apabila ada wisatawan yang terindikasi terkena Virus Corona.
Posko untuk Virus Corona
Heroe menerangkan, pemerintah juga akan mendirikan posko untuk penanganan Virus Corona. Posko ini sebelumnya sudah didirikan di tempat-tempat layanan transportasi umum seperti bandara dan stasiun kereta api.
"Untuk posko, memang tidak dibuat secara mencolok agar masyarakat tidak panik. Tapi tugas-tugas yang berhubungan dengan antisipasi penularan virus Corona tetap dilakukan secara prosedur," jelas Heroe, hari ini, Rabu (4/3).
Stok Masker
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardaya mengatakan jumlah masker yang tersedia di Dinas Kesehatan ada 150.000 lembar. Mardaya menilai jumlah itu dinilai cukup apabila digunakan khusus bagi orang yang sakit.
Sementara itu pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan warga, khususnya bagi warga yang baru melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Kami juga tetap memantau kondisi kesehatan warga yang ikut pulang dari Wuhan dan menjalani karantina di Natuna. Sampai saat ini kondisinya baik," ujar Mardaya seperti dikutip Antaranews.com.
Imbauan Kalau Sehat Tidak Perlu Masker
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan bahwa penggunaan masker tidak diperlukan apabila seorang warga dalam kondisi sehat. Penggunaan masker diperlukan hanya bagi mereka yang sakit.
"Bukan karena supaya tidak tertular Viru Corona terus pakai masker, bukan itu," kata Sultan dilansir Antaranews.com, Selasa (3/3).
Senada dengan Sultan, Sekretaris Daerah Provinsi DIY, Kadarmanta Baskara Aji meminta masyarakat tidak memborong masker di pasar. Selain merusak harga, hal itu membuat warga yang lebih membutuhkan kesulitan mendapatkan masker.
"Buat apa tho, masker kok diborong," imbuh Baskara. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya