Hukum Memotong Rambut dan Kuku bagi Orang yang Berkurban, Pahami Dalilnya
Kurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim dalam perayaan Iduladha yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban.
Kurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim dalam perayaan Iduladha
Hukum Memotong Rambut dan Kuku bagi Orang yang Berkurban, Pahami Dalilnya
Kegiatan kurban ini biasanya dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam. Ibadah kurban dilakukan sebagai penghormatan dan pengingat terhadap Nabi Ibrahim yang diperintah Allah untuk mengurbankan dan menyembelih putranya Nabi Ismail.
Kemudian, hikmah peristiwa ini menjadi perintah bagi umat Muslim untuk melaksanakan kurban setiap tahun. Dalam pelaksanaan kurban, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan.
-
Bagaimana cara potong kuku menurut Islam? Ada beberapa pendapat ulama tentang cara yang disunnahkan untuk memotong kuku: Menurut Imam Nawawi, cara memotong kuku yang benar adalah dimulai dari jari telunjuk tangan kanan hingga jari kelingking, kemudian jari jempol tangan kanan, dilanjutkan dengan jari kelingking tangan kiri hingga jari jempol tangan kiri. Menurut Imam Al-Ghazali, urutan yang disunnahkan adalah memulai dari jari telunjuk tangan kanan hingga jari kelingking, kemudian jari kelingking tangan kiri hingga jari jempol tangan kiri, dan diakhiri dengan jari jempol tangan kanan. Menurut pendapat lain, urutan yang disunnahkan adalah memulai dari jari kelingking tangan kanan, kemudian jari tengah, jari jempol, jari manis, dan jari telunjuk. Untuk tangan kiri, dimulai dari jari jempol, kemudian jari tengah, jari kelingking, jari telunjuk, dan diakhiri dengan jari manis. Untuk kuku kaki, disunnahkan memulai dari jari kelingking kaki kanan dan diakhiri dengan jari kelingking kaki kiri.
-
Apa saja yang harus dipotong saat menyembelih hewan kurban? Penyembelihan dilakukan dengan mengalirkan darah melalui pemotongan saluran makanan (mar'i/esophagus), saluran pernapasan/tenggorokan (hulqum/tracea), dan dua pembuluh darah (wadajain/vena jugularis dan arteri carotids).
-
Bagaimana cara memotong kuku kaki menurut Islam? Cara memotong kuku kaki menurut Islam sebenarnya sama saja dengan cara memotong kuku tangan. Namun, Islam memberikan beberapa panduan tata cara yang baik dilakukan. Mulai dari niat, anjuran waktu, hingga urutan memotong kuku.
-
Kenapa penting untuk gunting kuku menurut Islam? Kebersihan adalah sebagian dari iman dan memotong atau menggunting kuku adalah satu dari beberapa cara untuk membuat diri menjadi bersih.
-
Kenapa memotong kuku dianggap fitrah dalam Islam? Dalam Islam, memotong kuku dianggap sebagai bagian dari fitrah, yaitu tindakan yang sesuai dengan naluri dan kebersihan alami manusia.
-
Mengapa memotong kuku kaki itu penting dalam Islam? Dalam agama Islam, menjaga kebersihan tubuh merupakan hal yang ditekankan, dan memotong kuku setiap 40 hari atau lebih sering adalah salah satu bentuk menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan pribadi.
Namun, terdapat pendapat lain yang menjelaskan hukum memotong rambut dan kuku bagi orang yang berkurban. Sebagai salah satu aturan dalam pelaksanaan ibadah kurban, maka penting bagi umat Muslim untuk memahami hukum ini.
Dengan begitu, Anda bisa menentukan sikap yang bijak dalam menghadapi berbagai permasalahan sehari-hari terkait kegiatan ibadah menurut syariat Islam.
Hukum Memotong Rambut dan Kuku bagi Orang yang Berkurban: Larangan
Hukum memotong rambut dan kuku bagi orang yang berkurban pertama, berupa sebuah larangan. Bahwa umat Muslim dilarang untuk memotong rambut dan kuku jika hendak melakukan ibadah kurban. Ini disebutkan dalam hadis sahih, di mana Rasulullah bersabda:
“Jika hari kesepuluh telah tiba, dan salah satu di antara kalian ingin menyembelih kurban, maka jangan menyentuh (memotong) apa pun dari rambut pada kulit kalian.” (HR Muslim, nomor 1977)
Hadis ini menjelaskan larangan mencukur rambut dan memotong kuku ketika memasuki tanggal 10 Dzulhijjah, khususnya bagi orang yang berniat menyembelih kurban. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa hikmah dari larangan ini, bahwa semua yang ada pada tubuh sekecil apa pun akan diselamatkan dari api neraka saat berkurban.
Dengan begitu, hendaknya umat Muslim yang akan berkurban tidak memotong rambut dan kuku terlebih dahulu. Seperti halnya, larangan bagi orang yang ihram untuk menyembelih dan berburu hewan apa pun.
Larangan ini dimuali sejak hari pertama hingga hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. Maka setelah melewati hari kesepuluh, Anda diperbolehkan memotong kuku dan rambut, karena ibadah kurban telah dilaksanakan.
Hukum Memotong Rambut dan Kuku bagi Orang Berkurban: Larangan pada Hewan Kurban
Pendapat lain memberikan penjelasan yang berbeda tentang hukum memotong rambut dan kuku bagi orang yang berkurban. Bahwa larangan ini lebih ditujukan pada hewan kurban.
Artinya, dilarang memotong bulu dan kuku hewan yang akan disembelih.
Larangan ini dengan alasan karena bulu, kuku, dan kulit hewan kurban akan menjadi saksi di hari akhirat kelak. Salah satu dasar dari pendapat ini adalah hadis riwayat At Tirmidzi:
Apa yang Bisa Dilakukan
Setelah memahami dua pendapat tentang hukum memotong rambut dan kuku bagi orang yang berkurban, sebagian dari Anda mungkin bingung hukum mana yang harus diikuti. Tentu ini kembali lagi pada pilihan masing-masing individu.
Namun, jika dikaji dari hadis yang ada, pendapat pertama yang menyatakan larangan memotong rambut dan kuku bagi orang yang berkurban lebih kuat, dibanding pendapat kedua.
Sebagai langkah bijak, Anda bisa menunggu pelaksanaan kurban selesai baru memotong rambut dan kuku. Jika rambut dan kuku sudah terlalu kotor dan butuh dibersihkan, maka Anda bisa memotongnya dan kurban tetap dilanjutkan.