Inovatif, UNS Ciptakan Alat Pernapasan Canggih untuk Bantu Pasien Covid-19
Merdeka.com - Hari demi hari, penyebaran Virus Corona makin ganas saja. Rumah sakit dipenuhi oleh para pasien COVID-19 yang butuh penanganan serius. Salah satu yang mereka butuhkan adalah alat bantu pernapasan.
Seiring dengan makin bertambahnya pasien COVID-19, alat bantu pernapasan yang dibutuhkan semakin banyak. Pada satu titik, rumah sakit kewalahan dan sempat mengalami krisis alat bantu pernapasan. Hal ini yang dipikirkan betul oleh Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Mereka mengembangkan desain alat bantu pernapasan atau “Nasal Cannula” untuk penanganan pasien COVID-19.
Ketua Tim Produksi Nasal Cannula UNS, Ubaidillah merupakan produksi alat bantu itu merupakan hasil kerja sama antara Program Studi Teknik Mesin FT UNS dengan RSUD Moewardi. Proses pembuatannya dicetak dengan menggunakan printer tiga dimensi. Lantas seperti apa kecanggihan alat bantu pernapasan ini? berikut selengkapnya:
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Apa yang dikembangkan Pemkot Bontang usai pandemi? Cara Pemkot Bontang Kembangkan UMKM Usai Pandemi Covid-19 Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Apa inovasi baru di Pasuruan? Pemerintah Kota Pasuruan melalui BPJS Kesehatan membuat inovasi baru dengan me launching loket pelayanan informasi dan portal Quick response untuk memaksimalkan pemberian informasi dan menangani pengaduan peserta di rumah sakit.
Menjawab Permasalahan
©Lkpp.go.id
Ubaidillah mengatakan, saat ini RS Moewardi Solo mengalami kelebihan pasien COVID-19. Hal itu tidak sebanding dengan ketersediaan alat pernapasan yang mereka butuhkan. Tak hanya itu, rumah sakit tersebut juga terkendala suplai Nasal Cannula yang sering terlambat.
“Penanganan pasien menjadi tidak lancar karena ketersediaan alat terapi tidak sebanding dengan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat. High Flow Nassal Canula (HFNC) ini memerlukan komponen “Nasal Canulla” dengan tipe aliran tinggi yang terpasang di hidung pasien,” kata Ubaidillah dikutip dari ANTARA pada Sabtu (17/7).
Lebih Efisien
©Lkpp.go.id
Ubaidillah mengatakan, proses produksi “Nasal Cannula” yang mereka buat nantinya akan menjawab keterbatasan alat itu dengan pembuatan molding dari “Nasal Cannula” yang selama ini digunakan.
"Dengan molding ini, pembuatan 'nasal cannula' yang menggunakan teknik 'plastic injection molding' dapat menghasilkan alat dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang relatif cepat," kata Ubaidillah.
Bisa Digunakan Pasien Penyakit Lain
©Lkpp.go.id
Ubaidillah mengatakan, kelebihan dari produksi “Nasal Cannula” dengan pembuatan molding itu adalah nantinya tak hanya dapat digunakan untuk pasien COVID-19, namun juga pasien yang punya diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, restrictive thoracic disease (RTD), obesity hypoventilation syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromoskular, dan “decompensated obstructive sleep apnea”.
“Selain itu dengan adanya molding dari Nasal Cannula, proses produksi alat bantu pernapasan itu jadi meningkat,” kata Ubaidillah dikutip dari ANTARA pada Sabtu (17/7). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatra Utara (USU) punya alat canggih pembuat gigi tiruan dalam waktu sehari saja.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap RSUD Dr. Moewardi yang memiliki sumberdaya bagus bisa mengembangkan sisi ilmu kedokteran dan fasilitas yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaPameran Hakteknas 2023 digelar untuk memperkenalkan hasil inovasi perguruan tinggi secara lebih dekat kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAchmad Syafiuddin juga memiliki hobi yang terus ia pupuk. Sejak belia, ia merupakan seorang Bonek.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaPetugas UPS Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kecamatan Jatinegara menjual ondel-ondel mini dari galon bekas ini seharga Rp50 ribu per buah.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaGanjar menambahkan, peningkatan fasilitas Dr Moewardi juga untuk merespons instruksi Presiden Jokowi ihwal investasi kesehatan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca Selengkapnya