Kisah Heroik Sumodiningrat, Tokoh Pahlawan Geger Sepoy yang Dijuluki "Singa Barong"
Merdeka.com - Tumenggung Sumodiningrat merupakan menantu Sri Sultan Hamengkubuwono II. Saat pecah peristiwa Geger Sepoy (1812-1815), dia merupakan panglima perang Kraton Yogyakarta dan memimpin ribuan prajurit dalam mengadang pasukan Inggris.
Saat itu, terjadi perseteruan yang sengit antara Sri Sultan Hamengkubuwono II atau lebih dikenal dengan nama Sultan Sepuh dengan pemerintah Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Puncak dari perseteruan itu adalah pertempuran berdarah yang menyebabkan banyak nyawa melayang.
Sebelum perang dimulai, Tumenggung Sumodiningrat bersama putra Sultan Sepuh, Pangeran Mangkudiningrat, ditunjuk untuk melatih prajurit baru. Tak hanya prajurit reguler, mereka juga merekrut penduduk yang berada di desa-desa sekitar Kraton Yogyakarta untuk bertempur melawan tentara Inggris dan tentara Sepoy. Berikut kisah heroik Sumodiningrat, tokoh pahlawan Geger Sepoy yang dijuluki “Singa Barong”.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Siapa yang memimpin BKR Surabaya melawan tentara sekutu? Pada peristiwa 10 November 1945 tak bisa dilepaskan dari sosok Sungkono. Ia merupakan Komandan Angkatan Perang Surabaya. Ia memimpin para prajurit Badan Keamanan Rakyat (BKR) dari Mojokerto menuju Surabaya untuk melawan tentara sekutu.
-
Siapa yang mendapat gelar 'Senapati Ing Ngalaga'? Sosoknya terkenal akan kepiawaiannya dalam berperang dan berburu. Karena ini ia mendapat gelar 'Senapati Ing Ngalaga'.
-
Siapa keturunan Pangeran Diponegoro? Dalam salah satu episode podcast ‘Face to Face’ di kanal YouTube The Leonardo's, Asri Welas mengungkapkan bahwa keturunan tersebut berasal dari Ibunya.
-
Siapa pemimpin pasukan Malang yang melawan Mataram? Pasukan Bupati Ronggosukmo jumlahnya lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun berhasil mempertahankan daerahnya dari serangan pasukan Kerajaan Mataram.
Berdarah Ningrat
©2020 Merdeka.com
Dilansir dari buku Geger Sepoy: Sejarah Kelam Perseteruan Inggris dengan Keraton Yogyakarta karya Lilik Sumarhaji, Sumodiningrat merupakan orang yang berdarah ningrat tinggi. Ibunya keturunan Sultan HB I dan ayahnya masih keturunan dari bupati Mataram Kuno. Ia kemudian menikah dengan salah satu putri Sultan Sepuh.
Semasa hidupnya, Sumodiningrat terkenal dengan kebiasaan mabuk berat, suka main judi, dan juga suka adu ayam jago bersama penduduk Jawa biasa.
Walau begitu, ia punya agresivitas dan semangat tempur yang luar biasa. Beberapa babad menyebutkan kalau wajahnya seperti singa barong yang menakutkan karena dia memiliki kumis yang bercabang.
Bersemangat Hadapi Perang
©2020 liputan6.com
Peristiwa Geger Sepoy terjadi mulai 19 Juni 1812. Saat itu, Pasukan Inggris tak henti menghujam Kraton dengan tembakan meriam dari Benteng Vredeburg. Sementara pasukan Kraton juga membalas dengan tembakan meriam dari benteng mereka yang jaraknya tak jauh.
Sebenarnya saat peristiwa ini, hanya ada beberapa pangeran dan pejabat senior yang berani bertempur hidup atau mati demi martabat kerajaan, salah satunya Tumenggung Sumodiningrat. Dia disebut merupakan orang yang paling bersemangat untuk segera melawan Inggris.
Namun dengan strategi jitu, pasukan Inggris bisa merangsek ke atas benteng. Pintu gerbang benteng pun dapat dihancurkan sehingga pasukan Inggris bisa masuk ke dalam. Singkat cerita, pasukan Kraton mulai kewalahan dan Alun-Alun Selatan jatuh ke tangan Inggris.
Penangkapan Sumodiningrat
Saat itu, ada pula Pangeran Prangwedono (Mangkunegara II) bersama pasukannya yang ikut membantu tentara Inggris. Ia bersama John Deans (sekretaris Residen Crawfurd) langsung mengepung kediaman Sumodiningrat dan meledakkannya dengan meriam. Namun saat itu Sumodiningrat sudah tidak ada di rumahnya.
Sementara itu John Deans menemukan Sumodiningrat di dalam masjidnya. Ia ternyata sudah ditinggal sebagian anak buahnya karena ketakutan. Saat itu Sumodiningrat mengamuk dan menghunus keris. Ia kemudian diberondong dengan tembakan dan diserang oleh gelombang prajurit bertombak. Tak pelak seketika ia gugur dan anak buah yang lain tercerai berai.
Tidak puas dengan kematian Sumodiningrat, John Deans menebas leher panglima perang Kraton Yogyakarta itu dengan pedangnya. Tubuhnya yang tidak berdaya itu kemudian dikeroyok beramai-ramai dan semua bajunya diambil untuk dijarah.
Saat memasuki masjid itu, Prangwedono sudah mendapati mayat Sumodiningrat yang berlumuran darah dan menatap wajahnya yang berjanggut dengan mengatakan, ”Orang yang berleher kaku jangan menyombongkan diri dika tidak seperti Prangwedono.”
Setelah itu, ia memerintahkan pasukannya untuk menjarah Kadelaman Sumodiningratan dan kemudian dibakar. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBelum banyak orang tahu sosok Sumodiningrat. Ia merupakan tokoh di balik peristiwa Geger Sepehi 1812.
Baca SelengkapnyaAndi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Wibowo ternyata memiliki garis keturunan dari keluarga bangsawan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaIpar Pangeran Diponegoro ini bikin pihak lawan kewalahan. Bahkan, pihak lawan mengerahkan ribuan pasukan hingga mengadakan sayembara untuk mengalahkan sosoknya.
Baca SelengkapnyaTepat hari ini, 20 Oktober pada 1945 silam, terjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang disebut Pertempuran Ambarawa.
Baca SelengkapnyaDjamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaKeterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca SelengkapnyaPemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaBerikut deretan Jenderal TNI-Polri berstatus keturunan bangsawan. Siapa saja sosoknya?
Baca SelengkapnyaSisingamangaraja XII juga dikenal sebagai Raja Tuan Marhajan Siregar, adalah seorang pahlawan dari Tanah Batak.
Baca Selengkapnya