Kisah Makam Tua di Kawah Gunung Sumbing, Dianggap Keramat dan Misterius
Merdeka.com - Di kawah Gunung Sumbing, ada sebuah makam. Jalan dari puncak menuju ke kawah adalah padang bunga Edelweis. Bunga-bunga di sana biasanya bermekaran pada bulan Agustus.Namun pengunjung harus hati-hati saat menyusuri jalur menurun itu karena medannya cukup terjal.
Kawah Sumbing sebenarnya merupakan kawah aktif. Kini, kawasan permukaan kawah sebagian besar tertutup oleh pasir vulkanis. Di atas hamparan pasir dan batu vulkanis itulah makam tersebut didirikan. Para pendaki yang mengunjungi makam itu tak lupa untuk memanjatkan doa terhadap jasad yang dikuburkan di sana.
Lalu siapakah yang dimakamkan di sana?
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Siapa yang dimakamkan di makam tersebut? Dilansir AOL, puncak dari penggalian sejauh ini adalah sebuah makam yang ditemukan pada tahun 2018 yang diyakini para ahli sebagai milik seorang pangeran Picene.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
Makam Murid Kesayangan Wali Songo
©YouTube/The Atma
Dilansir dari kanal YouTube The Atma, makam tersebut adalah milik Ki Ageng Makukuhan. Nama aslinya adalah Ma Ku Kwan. Dia merupakan murid kesayangan Sunan Kudus dan juga murid Sunan Kalijaga.
Semasa hidupnya, ia juga dijuluki dengan nama Sunan Kedu. Dia memiliki jasa besar dalam syiar Islam di sekitar Kedu dan lereng Gunung Sumbing.
“Di tempat ini, di kawah Sumbing, makam Ki Ageng Makukuhan. Aromanya harum di sini, beliau insan yang luar biasa. Menjadikan hidupnya sebagai insan rahmatan bagi siapapun. Beliau memiliki satu pemikiran bahwa untuk menjadi seorang muslim lebih tepat secara praktik, ibadah itu terwujud dalam perilaku sehari-hari,” kata pemilik akun The Atma.
Penerus Wali Songo
Dilansir dari Direktoripariwisata.id, Ki Ageng Makukuhan merupakan salah satu ulama besar abad ke 16-17 yang tergabung dalam anggota Dewan Santri, yaitu kumpulan para penerus Wali Songo.
Ia merupakan sosok sentral yang memegang peranan penting dalam upaya menyebarkan ajaran Islam di wilayah Kedu, khususnya Kabupaten Temanggung.
Sejatinya, Ki Ageng Makukuhan merupakan etnis Tionghoa yang memiliki nama asli Mo Kou Kwan. Dalam menyebarkan ajaran Islam, ia memiliki metode pendekatan pertanian pada masyarakat. Hasilnya, warga yang saat itu memeluk beberapa kepercayaan akhirnya bersedia berpindah menjadi seorang mualaf. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak ada satupun warga yang tahu kapan makam itu berdiri
Baca SelengkapnyaTak hanya soal keindahan alamnya, ternyata Karimunjawa juga punya berbagai peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaSyawalan itu digelar di puncak bukit. Puluhan ribu warga hadir dalam acara itu
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaDusun Genikan merupakan salah satu perkampungan yang berada di lereng Gunung Merbabu. Di ujung desa, terdapat sebuah makam tua yang dikeramatkam masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaSelain disakralkan, makam Syekh Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo juga memiliki panorama alam yang indah. Kini makam tersebut juga sudah dipugar dengan baik.
Baca SelengkapnyaGunung Sumbing menyimpan banyak misteri yang belum terungkap hingga kini.
Baca SelengkapnyaGunung Sumbing ternyata menyimpan berbagai mitos yang belum banyak diketahui orang. Mitos inilah yang membuat gunung ini semakin menarik.
Baca SelengkapnyaBeberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.
Baca SelengkapnyaSitus pertapaan itu berada di antara Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca Selengkapnya