Laris Manis di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Sambal Samcai Sleman Berpeluang Tembus Pasar Ekspor
Dari dapur rumah, sambal buatan ibu rumah tangga ini terjual 560 produk di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, membuka peluang menuju pasar ekspor.

BRI UMKM EXPO(RT), yang sebelumnya dikenal sebagai UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur, telah menjadi ajang bergengsi bagi UMKM Indonesia sejak 2019. Acara ini dirancang sebagai platform kurasi dan business matching, mempertemukan pelaku UMKM dengan calon pembeli potensial, termasuk dari luar negeri.
Pada tahun 2025, BRI kembali menggelar pameran pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City. Dengan partisipasi 1.000 UMKM yang telah lolos seleksi ketat.
Mereka terbagi dalam lima kategori utama: Home Decor and Craft (153 UMKM), Food and Beverage (358 UMKM), Accessories and Beauty (181 UMKM), Fashion and Wastra (273 UMKM), serta Healthcare and Wellness (35 UMKM).
Dengan dukungan penuh dari BRI, acara ini sukses menarik lebih dari 69 ribu pengunjung dan mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar.
Perjalanan Ika Nurkartika, dari Dapur Rumah ke Ajang Bergengsi
Di antara ribuan peserta pameran, Ika Nurkartika menjadi salah satu pelaku UMKM yang berhasil mencuri perhatian. Ika, seorang ibu rumah tangga yang kini menjadi pengusaha sukses, membawa mereknya, Samcai by Pawon Mak’e, ke BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dan meraih hasil luar biasa.
Ika mengungkapkan bisnis sambal ini berawal dari kebutuhan sederhana di tahun 2021, saat pandemi melanda. Ketika anaknya yang bekerja di Jakarta meminta dikirimi makanan, Ika pun menyertakan sambal buatannya.
Tak disangka, sambal tersebut juga disukai oleh teman-teman sang anak, yang kemudian mendorongnya untuk mulai berjualan. Padahal, Ika sendiri mengaku tidak memiliki latar belakang bisnis dan sebenarnya tidak terlalu suka memasak.
"Saya belum pernah jualan, sebenarnya juga nggak suka masak, cuma tuntutan rumah aja. Anak-anak nggak doyan jajan, bapaknya juga nggak suka. Jadi ya sering bikin sendiri. Dari situlah, ternyata sambal ini bisa jadi usaha," ujarnya sambil tersenyum saat ditemui merdeka.com pada Sabtu (1/3/2025).
Dengan semangat pantang menyerah, Ika terus mengembangkan bisnisnya. Melalui proses seleksi yang ketat, ia berhasil terpilih untuk berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, membuka peluang bisnisnya ke pasar yang lebih luas.
Sukses Besar di BRI UMKM EXPO(RT) 2025, 560 Produk Terjual

Dalam pameran yang berlangsung di ICE BSD City pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025, Ika membawa berbagai varian sambalnya dan mendapat sambutan luar biasa. Dalam empat hari, lebih dari 560 produk ludes terjual, dengan omzet harian mencapai Rp4 juta.
"Dalam empat hari, saya berhasil menjual 560 produk. Bisa dibayangkan, dalam satu hari transaksi bisa mencapai Rp4 juta dengan harga mulai Rp38 ribu per kemasan. Aku nggak mau pulang!"ujar Ika sambil tertawa kecil mengungkapkan antusiasme pembeli BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang begitu tinggi.
Samcai menghadirkan beragam varian sambal, mulai dari Sambal Bawang, Sambal Teri Medan, Sambal Bajak, Sambal Pete, Sambal Jengkol, Sambal Ijo Baby Cumi, hingga Sambal Korek. Dari berbagai pilihan tersebut, Sambal Baby Cumi menjadi primadona di pameran ini, diikuti oleh Sambal Cakalang Asap dan Sambal Ikan Roa yang juga banyak diminati.
Di kategori Food and Beverage, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menghadirkan 358 UMKM terkurasi, termasuk 18 pelaku usaha sambal yang berbagi panggung dalam satu area. Meski berada di tengah persaingan dengan belasan produsen sambal lainnya, Ika melihat kesempatan ini bukan sebagai tantangan, melainkan peluang untuk belajar dan berkembang bersama. Setiap produk memiliki cita rasa khas yang menjadi daya tarik tersendiri, dan kehadiran buyer dari dalam maupun luar negeri semakin membuka jalan bagi UMKM untuk menembus pasar yang lebih luas.
"Di satu stan ada 18 pelaku usaha sambal, tapi kami tetap bersaing secara sehat," ujar Ika.
Lebih dari sekadar ajang pameran, acara ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha kecil untuk memperkenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas. Antusiasme pengunjung yang tinggi, serta kehadiran calon pembeli potensial, menjadi bukti bahwa produk UMKM memiliki daya saing yang kuat.
BRI pun memberikan dukungan penuh bagi para peserta, mulai dari transportasi hingga konsumsi, sehingga mereka bisa fokus memasarkan produk tanpa harus terbebani biaya operasional.
"Yang luar biasa dari pameran ini bukan cuma soal bisa menyajikan produk, tapi bagaimana BRI mampu mendatangkan banyak buyer dan pengunjung yang benar-benar antusias. Fasilitasnya juga luar biasa. Saya nggak keluar uang sepeser pun! Transportasi, konsumsi, semua ditanggung. Saya sangat berterima kasih pada BRI," ujar Ika penuh apresiasi.
Potensi Ekspor yang Semakin Dekat
Meski saat ini masih fokus pada pasar domestik, keberhasilan Ika dalam ajang ini menunjukkan potensi besar produknya untuk menembus pasar ekspor.
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 tidak hanya menjadi wadah penjualan, tetapi juga membuka akses bagi UMKM untuk go global.Dengan adanya business matching dan pertemuan dengan calon buyer dari luar negeri, BRI memberikan peluang besar bagi UMKM seperti Samcai untuk melangkah ke pasar internasional.
Kurasi yang ketat dalam program ini memastikan bahwa produk UMKM memiliki standar kualitas yang tinggi dan siap bersaing di kancah global. Ika pun berharap ke depannya bisa mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) untuk tahun selanjutnya.
“Saya berharap besok bisa ikut lagi!” ujar Ika penuh semangat.
Rumah BUMN, Jembatan UMKM Menuju Pasar Global
Selain melalui proses kurasi di BRI UMKM EXPO(RT), BRI juga mendorong UMKM agar siap ekspor melalui Rumah BUMN, sebuah program pembinaan yang bertujuan meningkatkan daya saing UMKM lokal.Salah satu fokus utama Rumah BUMN adalah membantu UMKM berkembang hingga ke pasar global melalui program BRI UMKM EXPO(RT).
"Bazar itu harapannya bisa mendatangkan buyer-buyer dari luar negeri, mereka yang dikurasi adalah yang sudah siap ekspor," ujar Bagas Priambodo, selaku Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta ditemui terpisah pada Kamis (20/2/2025).
Sejak Agustus 2024, jumlah UMKM yang mendaftar ke Rumah BUMN sudah mencapai sekitar 500 peserta. Untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dan level kesiapan usaha, keanggotaan Rumah BUMN dibagi menjadi tiga kategori: umum, utama, dan prioritas.
"Di Yogyakarta, kami membuka tiga kategori keanggotaan. Umum untuk mereka yang ingin belajar tapi belum memiliki usaha. Utama bagi yang sudah punya usaha, tetapi belum terlalu fokus ke pengembangan. Sementara itu, kategori prioritas diberikan untuk UMKM yang aktif, mengikuti pelatihan, konsultasi, dan program pendampingan. UMKM di kategori ini mendapatkan prioritas dalam bazar dan program pengembangan lainnya," jelasnya.
Keaktifan peserta Rumah BUMN juga dipantau secara berkala melalui sistem scoring, yang mengukur perkembangan usaha mereka dari waktu ke waktu.
"Setiap minggu atau bulan, kami meminta pembaruan data UMKM. Ada sistem scoring untuk mengukur pertumbuhan usaha mereka, dan sertifikat yang mereka peroleh juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan," tambahnya.
Dengan adanya program ini, UMKM tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran besar seperti BRI UMKM EXPO(RT) 2025, tetapi juga memperoleh pembinaan berkelanjutan agar semakin siap bersaing di pasar internasional.
Dukungan Digital BRI untuk UMKM
Tak hanya lewat event seperti BRI UMKM EXPO(RT), BRI juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai solusi digital inovatif.
Untuk memudahkan pengelolaan transaksi dan keuangan, pelaku usaha dapat memanfaatkan layanan seperti QLola by BRI, BRI Merchant, dan EDC BRI, yang menawarkan fitur canggih guna membantu pengelolaan arus kas serta laporan keuangan secara lebih efisien dan terorganisir.
Selain itu, BRI juga menyediakan BRImo, yang memungkinkan pembeli melakukan transaksi non-tunai dengan cepat dan praktis, sehingga semakin mendukung digitalisasi bisnis UMKM.