Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lestarikan Nilai Budaya, Ini 5 Tradisi Unik Warga Dieng yang Jarang Diketahui

Lestarikan Nilai Budaya, Ini 5 Tradisi Unik Warga Dieng yang Jarang Diketahui dieng. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Dataran Tinggi Dieng makin bergeliat dan menjadi salah satu destinasi wisata penting di Pulau Jawa. Selain panorama alamnya yang indah, kehidupan masyarakat Dieng yang khas juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di Dieng, ada banyak tradisi nenek moyang yang masih dilestarikan hingga kini.

Tak hanya tradisi pemotongan rambut gimbal, ternyata dalam kesehariannya masih banyak tradisi yang dipegang teguh oleh warga Dieng, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Hal itulah yang diungkapkan Kamga melalui kanal YouTube Jelajah Indonesia. Dari perjalanannya menyusuri sudut-sudut Dieng, dia mengungkap banyak sisi-sisi tradisi unik warga di sana yang selama ini jarang diketahui publik. Lantas apa saja tradisi-tradisi tersebut? Berikut selengkapnya:

Tradisi Minum Teh Hangat Unik

tradisi warga dieng yang jarang diketahui

©YouTube/Jelajah Indonesia

Dalam perjalanan menuju Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Dieng, Kamga terlebih dahulu mampir di salah satu rumah warga. Di sana seorang ibu-ibu penghuni rumah menghidangkan minuman teh hangat.

Sambil menghidangkan teh hangat dan sebuah makanan, sang ibu menjelaskan kalau makanan yang ia hidangkan itu sebenarnya gula jawa.

“Jadi ini gula jawa, makanan khas Dieng. Ini makan saja dulu, lalu ntar baru diminum teh wulungnya. Enak rasanya rasa cokelat. Enak, rasain aja,” kata sang ibu sambil menggendong anaknya menjelaskan pada Kamga.

Tradisi Karing

tradisi warga dieng yang jarang diketahui

©YouTube/Jelajah Indonesia

Desa Jojogan merupakan desa di Dieng yang masih menjaga nilai-nilai tradisionalnya. Salah satu tradisi itu adalah “karing”. Karing merupakan tradisi berkumpul warga setelah pulang dari ladang. Karena udara dingin, para warga yang berkumpul itu memakai atribut penutup kepala serta sarung.

Fenomena Pipi Merah

tradisi warga dieng yang jarang diketahui

©YouTube/Jelajah Indonesia

Dalam acara kumpul-kumpul itu, wajah para warga memancarkan keceriaan. Bila sudah bahagia, mereka memancarkan rona pipi kemerahan.

Dilansir dari kanal YouTube Jelajah Indonesia, pipi merah merupakan tanda khas pada fisik penduduk Dieng. Fenomena itu muncul sebagai dampak dari rendahnya kadar oksigen di daerah dataran tinggi. Untuk bisa menangkap oksigen, pembuluh darah manusia akan melebar hingga muncul warna kemerahan di pipi mereka.

Tradisi Ngemongi

tradisi warga dieng yang jarang diketahui

©YouTube/Jelajah Indonesia

Masyarakat di Desa Jojogan biasa menggelar tradisi hajatan kecil yang disebut Tradisi Ngemongi, yaitu tradisi pesta ulang tahun bagi anak. Uniknya, pesta ulang tahun ini digelar di depan pintu rumah.

Meski dengan makanan sederhana, anak-anak yang diundang dalam pesta itu begitu antusias menikmati hidangan beramai-ramai. Tradisi unik ini digelar untuk mengenalkan pada anak-anak tentang pentingnya berbagi.

Setelah pesta makan bersama itu, anak-anak yang diundang dalam acara itu diajak untuk memanjatkan doa pada anak yang sedang berulang tahun. Uniknya acara pembacaan doa itu dilakukan dengan melemparkan batu sembari melontarkan pertanyaan.

Mongen

tradisi warga dieng yang jarang diketahui

©YouTube/Jelajah Indonesia

Bila cuaca sangat dingin, warga Dieng akan menerima kedatangan tamu di dapur mereka. Di dapur inilah warga Dieng biasa berkumpul saat malam hari. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya jengkok, atau kursi kecil dekat tungku masak. Di sana sudah ada perapian yang menyala dengan api. Karena berada dekat dengan perapian, kulit kaki warga Dieng menghitam dengan sendirinya. Kondisi fisik kaki menghitam inilah yang disebut Mongen. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP