Lestarikan Nilai Budaya, Ini 5 Tradisi Unik Warga Dieng yang Jarang Diketahui
Merdeka.com - Dataran Tinggi Dieng makin bergeliat dan menjadi salah satu destinasi wisata penting di Pulau Jawa. Selain panorama alamnya yang indah, kehidupan masyarakat Dieng yang khas juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di Dieng, ada banyak tradisi nenek moyang yang masih dilestarikan hingga kini.
Tak hanya tradisi pemotongan rambut gimbal, ternyata dalam kesehariannya masih banyak tradisi yang dipegang teguh oleh warga Dieng, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Hal itulah yang diungkapkan Kamga melalui kanal YouTube Jelajah Indonesia. Dari perjalanannya menyusuri sudut-sudut Dieng, dia mengungkap banyak sisi-sisi tradisi unik warga di sana yang selama ini jarang diketahui publik. Lantas apa saja tradisi-tradisi tersebut? Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana warga kampung Bali menjaga tradisi? Secara umum, warga kampung bali yang tinggal di Kalimantan Barat ini masih menegakkan budaya asli mereka, hanya saja tempatnya yang berbeda.Mereka juga masih menyempatkan pulang ke kampung halaman untuk menghadiri acara Ngaben dan acara adat lainnya.
-
Siapa yang ikut dalam tradisi ini? Dalam ritual ini, umumnya seluruh keluarga dan tetangga berkumpul untuk memberikan doa dan dukungan kepada ibu yang sedang hamil anak ketiga.
-
Dimana tradisi ini terjadi? Sebuah unggahan di media sosial mengguncang jagat maya dengan tradisi unik dari Madura yang meraih sorotan luas.
-
Kenapa tradisi di Bantul ini di lestarikan? “Sebenarnya ritual Tirto Mukti Rekso Bumi ini tak ada bedanya dengan ritual nenek moyang di masa lalu. Memberikan sesaji di tempat-tempat suci, di hutan-hutan yang dianggap angker dan sebagainya. Bukan berarti kita ingin membangkitkan hal-hal berbau kontroversi. Tapi lebih bagaimana mengemas bahwa ini adalah daya tarik yang berlatar belakang perilaku nenek moyang,“
-
Apa yang unik dari tradisi Gondang? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain.
-
Apa nama tradisi unik ini? Di Aceh Tamiang, masyarakat sekitar telah mempertahankan tradisi memanen madu yang bernama Dendang Lebah.
Tradisi Minum Teh Hangat Unik
©YouTube/Jelajah Indonesia
Dalam perjalanan menuju Desa Jojogan, Kecamatan Kejajar, Dieng, Kamga terlebih dahulu mampir di salah satu rumah warga. Di sana seorang ibu-ibu penghuni rumah menghidangkan minuman teh hangat.
Sambil menghidangkan teh hangat dan sebuah makanan, sang ibu menjelaskan kalau makanan yang ia hidangkan itu sebenarnya gula jawa.
“Jadi ini gula jawa, makanan khas Dieng. Ini makan saja dulu, lalu ntar baru diminum teh wulungnya. Enak rasanya rasa cokelat. Enak, rasain aja,” kata sang ibu sambil menggendong anaknya menjelaskan pada Kamga.
Tradisi Karing
©YouTube/Jelajah Indonesia
Desa Jojogan merupakan desa di Dieng yang masih menjaga nilai-nilai tradisionalnya. Salah satu tradisi itu adalah “karing”. Karing merupakan tradisi berkumpul warga setelah pulang dari ladang. Karena udara dingin, para warga yang berkumpul itu memakai atribut penutup kepala serta sarung.
Fenomena Pipi Merah
©YouTube/Jelajah Indonesia
Dalam acara kumpul-kumpul itu, wajah para warga memancarkan keceriaan. Bila sudah bahagia, mereka memancarkan rona pipi kemerahan.
Dilansir dari kanal YouTube Jelajah Indonesia, pipi merah merupakan tanda khas pada fisik penduduk Dieng. Fenomena itu muncul sebagai dampak dari rendahnya kadar oksigen di daerah dataran tinggi. Untuk bisa menangkap oksigen, pembuluh darah manusia akan melebar hingga muncul warna kemerahan di pipi mereka.
Tradisi Ngemongi
©YouTube/Jelajah Indonesia
Masyarakat di Desa Jojogan biasa menggelar tradisi hajatan kecil yang disebut Tradisi Ngemongi, yaitu tradisi pesta ulang tahun bagi anak. Uniknya, pesta ulang tahun ini digelar di depan pintu rumah.
Meski dengan makanan sederhana, anak-anak yang diundang dalam pesta itu begitu antusias menikmati hidangan beramai-ramai. Tradisi unik ini digelar untuk mengenalkan pada anak-anak tentang pentingnya berbagi.
Setelah pesta makan bersama itu, anak-anak yang diundang dalam acara itu diajak untuk memanjatkan doa pada anak yang sedang berulang tahun. Uniknya acara pembacaan doa itu dilakukan dengan melemparkan batu sembari melontarkan pertanyaan.
Mongen
©YouTube/Jelajah Indonesia
Bila cuaca sangat dingin, warga Dieng akan menerima kedatangan tamu di dapur mereka. Di dapur inilah warga Dieng biasa berkumpul saat malam hari. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya jengkok, atau kursi kecil dekat tungku masak. Di sana sudah ada perapian yang menyala dengan api. Karena berada dekat dengan perapian, kulit kaki warga Dieng menghitam dengan sendirinya. Kondisi fisik kaki menghitam inilah yang disebut Mongen. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaDari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen warga, baik itu anak-anak, orang dewasa, laki-laki, maupun perempuan saling berbaur turun ke sungai dan berlomba menangkap ikan.
Baca SelengkapnyaTradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Baca SelengkapnyaRotan biasa digunakan untuk bahan perabotan rumah, berbeda dengan suku Dayak yang mengolahnya menjadi makanan yang unik dan menarik untuk diulas.
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca Selengkapnya