Mahasiswa UGM Teliti Quarter Life Crisis Anak Muda, Gunakan Pemikiran Filsuf Jawa Ini
Merdeka.com - Dewasa ini, banyak anak muda khususnya Generasi Z yang mengalami fase Quarter Life Crisis. Orang yang sedang mengalami fase ini biasanya belum memiliki gambaran yang jelas akan tujuan hidupnya. Fase ini ditandai dengan adanya kekhawatiran berlebih, rasa pesimis, cemas, tertekan, sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas dan terkadang bisa pula menyebabkan depresi.
Berangkat dari fenomena itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) asal UGM yang beranggotakan Farahdita Salma Zharifa, Esa Geniusa Religiswa Magistravia, Rizky Amelia Febrianti, dan Riskhi Pratama Kusuma Arum Jati melakukan penelitian dengan judul “Dinamika Quarter Life Crisis pada Mahasiswa: Analisis berdasarkan Perspektif Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram”.
Lantas apa yang membuat mereka memilih perspektif filsuf Keraton Yogyakarta itu dalam penelitian mereka? Berikut ulasan selengkapnya:
-
Apa masalah kesehatan mental yang dihadapi Gen Z? Gen Z menghadapi berbagai tekanan, dari ketidakpastian masa depan hingga kecemasan akan bencana alam dan ketegangan politik yang semakin meningkat.
-
Apa masalah kesehatan mental yang sering dialami generasi Z? Selama pandemi COVID-19, terdapat peningkatan gejala cemas, depresi, kesepian, dan kesulitan berkonsentrasi pada 4.6 persen remaja.
-
Apakah Gen Z itu? Generasi Z, atau Gen Z, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang yang lahir antara tahun 1996 dan 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era digital, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
-
Apa saja masalah kesehatan mental Gen Z? Salah satu masalah utama yang dihadapi Gen Z adalah kecemasan yang intens. Mereka tumbuh di dunia yang terhubung secara digital, yang meskipun membawa manfaat, juga membawa tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka merasa terisolasi dan kesepian, terutama karena tekanan media sosial dan perasaan takut ketinggalan.
-
Siapa yang termasuk dalam generasi Gen Z? Kumpulan orang yang termasuk ke dalam generasi ini adalah mereka yang lahir di tahun 1995 sampai dengan 2010.
-
Siapa saja yang termasuk dalam Gen Z? Generasi Z, yang juga dikenal sebagai Gen Z atau i-Gen, adalah kelompok individu yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Hal ini membuat mereka menjadi generasi yang tumbuh dan berkembang pada era teknologi yang terus berkembang pesat.
Alasan Memilih Ki Ageng Suryomentaram
©ustjogja.ac.id
Farahdita, salah satu anggota tim penelitian itu, mengatakan bahwa pemikiran Ki Ageng Suryomentaram digunakan untuk menganalisis fenomena Quarter Life Crisis karena dia memiliki latar belakang budaya Indonesia. Apalagi subjek penelitiannya merupakan mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta.
Penelitian itu dilakukan selama empat bulan. Dari hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa teori pemikiran Ki Ageng Suryomentaram potensial untuk mengatasi quarter life crisis.
Hasil Penelitian
©Ugm.ac.id
Dilansir dari Ugm.ac.id, penelitian itu dilakukan dengan sampel mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta dengan 14-17 partisipan. Mereka memiliki rentan usia 20-23 tahun dan umumnya merupakan mahasiswa tingkat akhir.
Dari hasil penelitian itu, kekhawatiran yang banyak dialami anak muda adalah soal kelanjutan karier, pendidikan, percintaan, dan finansial. Munculnya kekhawatiran itu disebabkan oleh tuntutan diri maupun lingkungan.
“Kekhawatiran yang dialami menimbulkan perilaku diri berupa perbandingan diri, insecurities, keragu-raguan, dan ketidakpuasan kondisi. Adanya kondisi tersebut menimbulkan dampak emosional, fisiologis, maupun fungsi diri,” jelas Farahdita.
Memahami Rasa
avalonrecoverysociety.org
Pada pemikiran Ki Ageng Suryomentaram, sebuah keinginan dari diri sendiri apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan kekhawatiran pada diri yang menyebabkan rasa susah. Namun rasa susah itu tidak bersifat abadi karena ada rasa senang.
“Oleh sebab itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi quarter life crisis adalah dengan mengelola dan memahami tentang rasa keinginan yang terdapat pada diri agar tidak terjebak pada rasa penyesalan, penderitaan, dan kekhawatiran yang bisa menyebabkan kondisi krisis,” kata Farahdita. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaData menunjukkan bahwa banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa, dan ini dapat berdampak serius pada masa depan mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaCalon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.
Baca SelengkapnyaDukun di Korea Selatan saat ini dianggap telah memainkan perannya sebagai konselor.
Baca SelengkapnyaMacam-macam tipe anak muda yang ada di era sekarang, dari si FOMO abis hingga si pencari kepraktisan.
Baca SelengkapnyaDi depan Ganjar, Mahasiswi Unpar bicara soal penguasa seenak jidat yang dianggap sering bersikap semena-mena.
Baca SelengkapnyaSurvei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Kesehatan Mental, Kenang Masa Sulit Kerja di Pom Bensin untuk Sekolah
Baca SelengkapnyaDinamika pasar tenaga kerja berkembang lebih cepat dibandingkan dengan dinamika kapasitas input tenaga kerja.
Baca Selengkapnya