Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Melihat Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari, Tradisi Lama yang Masih Eksis hingga Kini

Melihat Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari, Tradisi Lama yang Masih Eksis hingga Kini Wayang Orang Sriwedari. ©YouTube/Disbudpar Surakarta

Merdeka.com - Wayang merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional asli Jawa. Seiring berjalannya waktu, kesenian itu berakulturasi dengan budaya lain, salah satunya seni drama yang berkembang dalam budaya barat.

Maka lahir lah bentuk kesenian baru bernama wayang orang. Pertunjukkannya tak lagi dimainkan dalam bentuk peragaan wayang kulit maupun boneka, tapi betul-betul orang yang dirias sedemikian rupa hingga menyerupai tokoh pewayangan.

Jejak akulturasi itu masih terjaga hingga sekarang. Salah satunya adalah pertunjukan wayang orang yang rutin dipentaskan di Kota Solo, namanya Wayang Orang Sriwedari.

Seperti apa keunikan wayang orang itu? Berikut selengkapnya:

Sejarah Wayang Orang Sriwedari

wayang orang sriwedari

©YouTube/Disbudpar Surakarta

Di Kota Solo, Wayang Orang Sriwedari menjadi salah satu tradisi yang tersohor dan masih terjaga hingga kini. Kesenian itu pertama kali dibentuk pada tahun 1911 oleh para penggiat budaya Kota Solo.

Sebelumnya, Wayang Orang Sriwedari diadakan di kompleks Pura Mangkunegaran. Tetapi adanya krisis ekonomi tahun 1896 membuat banyak pemain wayang yang dirumahkan.

Walau begitu pertunjukan wayang orang tetap dilakukan dengan keliling dari kampung ke kampung.

Semakin Populer

wayang orang sriwedari

©YouTube/Disbudpar Surakarta

Pertunjukan komersial wayang orang dimulai tahun 1922. Bermula dari sinilah perkembangan Wayang Orang Sriwedari semakin populer dengan munculnya siaran di Solosche Radio Vereeniging.

Sejak saat itu Wayang Orang Sriwedari semakin disukai warga Solo. Jadwal tayangnya selalu dinanti-nanti.

Pada akhirnya, raja memberi perintah agar pertunjukan Wayang Orang Sriwedari ditempatkan di Taman Sriwedari atau dikenal pula dengan nama Bon Rojo. Pada tahun 1928-1930, dibangun gedung permanen yang mampu menampung sekitar 500 penonton.

Melihat antusiasme penonton yang semakin banyak, maka pembangunan gedung dilanjutkan kembali pada tahun 1951 sehingga mampu menampung 1.000 penonton.

Masih Lestari hingga Kini

wayang orang sriwedari

©YouTube/Disbudpar Surakarta

Keberadaan Wayang Orang Sriwedari masih lestari hingga kini. Kesenian itu rutin digelar tiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di Jalan Kebangkitan Nasional No. 15 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Berbagai lakon dibawakan dalam pertunjukan itu seperti Begawan Bima Suci, Tatasing Punagi, Sena Tama, Sang Panenggak, dan banyak lakon-lakon lainnya. Pengunjung yang ingin menonton lakon itu bisa membayar tiket Rp10.000. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Seni Wayang Orang Bharata, Hiburan Alternatif Warga Jakarta yang Menolak Punah
Mengenal Seni Wayang Orang Bharata, Hiburan Alternatif Warga Jakarta yang Menolak Punah

Menyaksikan pertunjukan wayang orang memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus sebagai hiburan berbeda di ibu kota.

Baca Selengkapnya
Mengenal Festival Sriwijaya, Kegiatan Rutin Mengenang Masa Keemasan Kerajaan Sriwijaya
Mengenal Festival Sriwijaya, Kegiatan Rutin Mengenang Masa Keemasan Kerajaan Sriwijaya

Festival Sriwijaya, agenda rutin mengenang masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang berlangsung tiap tahun.

Baca Selengkapnya
Kenali Apa Itu Wayang Beber, Seni Pertunjukan yang Paling Tua di Indonesia
Kenali Apa Itu Wayang Beber, Seni Pertunjukan yang Paling Tua di Indonesia

Wayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.

Baca Selengkapnya
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu
Kisah Tari Cikeruhan yang Mampu “Hipnotis” Belanda, Jadi Media Pergaulan di Sumedang Tempo Dulu

Karena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.

Baca Selengkapnya
Mengenal Jaranan Dor, Simbol Kekayaan Budaya Lokal Khas Jombang Jawa Timur
Mengenal Jaranan Dor, Simbol Kekayaan Budaya Lokal Khas Jombang Jawa Timur

Sebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi
Tari Meras Gandrung Pukau Wisatawan yang Nikmati Libur Lebaran di Banyuwangi

Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih

Selangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Sining, Kesenian Tradisional Asli Gayo yang Hampir Punah
Mengenal Tari Sining, Kesenian Tradisional Asli Gayo yang Hampir Punah

Tari Sining, seni tradisional asal Gayo yang saat ini sudah hampir punah termakan oleh zaman.

Baca Selengkapnya
Uniknya Wayang Ringkang Khas Pasundan, Pertunjukannya Mirip Teater Kolosal
Uniknya Wayang Ringkang Khas Pasundan, Pertunjukannya Mirip Teater Kolosal

Penampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kliningan Bajidoran, Tarian Kuno “Pemikat” asal Subang yang Bikin Penonton “Terhipnotis”
Mengenal Kliningan Bajidoran, Tarian Kuno “Pemikat” asal Subang yang Bikin Penonton “Terhipnotis”

Pertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.

Baca Selengkapnya
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari
Mengenal Seni Wayang Bambu Bogor, Kisahkan Kehidupan Masyarakat Sehari-hari

Sesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.

Baca Selengkapnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Tari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.

Baca Selengkapnya