Melihat Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari, Tradisi Lama yang Masih Eksis hingga Kini
Merdeka.com - Wayang merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional asli Jawa. Seiring berjalannya waktu, kesenian itu berakulturasi dengan budaya lain, salah satunya seni drama yang berkembang dalam budaya barat.
Maka lahir lah bentuk kesenian baru bernama wayang orang. Pertunjukkannya tak lagi dimainkan dalam bentuk peragaan wayang kulit maupun boneka, tapi betul-betul orang yang dirias sedemikian rupa hingga menyerupai tokoh pewayangan.
Jejak akulturasi itu masih terjaga hingga sekarang. Salah satunya adalah pertunjukan wayang orang yang rutin dipentaskan di Kota Solo, namanya Wayang Orang Sriwedari.
-
Dimana Wayang Ringkang berasal? Wayang Ringkang merupakan seni wayang golek gaya baru yang modern.
-
Siapa pencipta Wayang Ringkang? Sebelumnya, Wayang Ringkang dikembangkan oleh seorang seniman Sunda bernama Ki Tantan Sugandi pada 2007 lalu.
-
Bagaimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi dilestarikan? 'Wayang kulit itu sendiri sangat lengkap dan luas. Wayang kulit sarat kreativitas, ada seni rupa, ada seni peran dalam teaternya, ada seni suara, juga ada seni musik. Festival Wayang Kulit akan terus lanjutkan dan kita dukung pengembangannya,' kata Bupati Ipuk.
-
Apa itu Wayang Ringkang? Wayang Ringkang merupakan seni wayang golek gaya baru yang modern.
-
Apa jenis wayang khas Jakarta? Di sana terdapat tradisi wayang khas bernama Golek Lenong Betawi.
-
Bagaimana seni dan budaya Ngawi? Ada beragam seni dan budaya lokal Ngawi yang kaya makna. Salah satunya, Tari Penthul Melikan. Tari ini merupakan hiburan sekaligus media edukasi dengan topeng kayu yang melambangkan keberagaman watak manusia.
Seperti apa keunikan wayang orang itu? Berikut selengkapnya:
Sejarah Wayang Orang Sriwedari
©YouTube/Disbudpar Surakarta
Di Kota Solo, Wayang Orang Sriwedari menjadi salah satu tradisi yang tersohor dan masih terjaga hingga kini. Kesenian itu pertama kali dibentuk pada tahun 1911 oleh para penggiat budaya Kota Solo.
Sebelumnya, Wayang Orang Sriwedari diadakan di kompleks Pura Mangkunegaran. Tetapi adanya krisis ekonomi tahun 1896 membuat banyak pemain wayang yang dirumahkan.
Walau begitu pertunjukan wayang orang tetap dilakukan dengan keliling dari kampung ke kampung.
Semakin Populer
©YouTube/Disbudpar Surakarta
Pertunjukan komersial wayang orang dimulai tahun 1922. Bermula dari sinilah perkembangan Wayang Orang Sriwedari semakin populer dengan munculnya siaran di Solosche Radio Vereeniging.
Sejak saat itu Wayang Orang Sriwedari semakin disukai warga Solo. Jadwal tayangnya selalu dinanti-nanti.
Pada akhirnya, raja memberi perintah agar pertunjukan Wayang Orang Sriwedari ditempatkan di Taman Sriwedari atau dikenal pula dengan nama Bon Rojo. Pada tahun 1928-1930, dibangun gedung permanen yang mampu menampung sekitar 500 penonton.
Melihat antusiasme penonton yang semakin banyak, maka pembangunan gedung dilanjutkan kembali pada tahun 1951 sehingga mampu menampung 1.000 penonton.
Masih Lestari hingga Kini
©YouTube/Disbudpar Surakarta
Keberadaan Wayang Orang Sriwedari masih lestari hingga kini. Kesenian itu rutin digelar tiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di Jalan Kebangkitan Nasional No. 15 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Berbagai lakon dibawakan dalam pertunjukan itu seperti Begawan Bima Suci, Tatasing Punagi, Sena Tama, Sang Panenggak, dan banyak lakon-lakon lainnya. Pengunjung yang ingin menonton lakon itu bisa membayar tiket Rp10.000. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyaksikan pertunjukan wayang orang memberikan pengalaman yang berkesan sekaligus sebagai hiburan berbeda di ibu kota.
Baca SelengkapnyaFestival Sriwijaya, agenda rutin mengenang masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang yang berlangsung tiap tahun.
Baca SelengkapnyaWayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaKarena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.
Baca SelengkapnyaSebuah karya seni budaya lokal khas Jombang ini telah ada sejak abad ke-19 yang sudah terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSelangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO
Baca SelengkapnyaTari Sining, seni tradisional asal Gayo yang saat ini sudah hampir punah termakan oleh zaman.
Baca SelengkapnyaPenampilan Wayang Ringkang terbilang unik, karena menggabungkan seni rampak kendang hingga wayang orang mirip kolosal.
Baca SelengkapnyaPertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaTari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.
Baca Selengkapnya