Mencicipi Nasi Penggel, Kuliner Legendaris yang Unik dari Kebumen
Merdeka.com - Sekilas wilayah Kebumen merupakan wilayah kecil di bagian selatan Jawa Tengah. Wilayah itu diapit oleh Kabupaten Banyumas di sebelah barat, Kabupaten Purworejo di timur, dan Banjarnegara di utara. Sementara sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Hindia yang ombaknya ganas.
Namun Kebumen termasuk wilayah dengan potensi wisata yang tinggi, salah satunya adalah kulinernya yang memiliki keragaman. Salah satu kuliner unik dari Kebumen adalah Nasi Penggel.
Kuliner ini disebut “Nasi Penggel” karena bentuknya bulat seperti bola pingpong. Karena ukurannya kecil, biasanya pembeli akan mengambil 8-15 bulatan nasi dalam satu porsi mereka. Nasi ini biasanya disajikan bersama sayur dan lauk pauk.
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
-
Bagaimana ciri khas Nasi Kalong? Bagi para pecinta kuliner malam, Nasi Kalong di Bandung menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi. Nasi kalong terdiri dari nasi hitam yang dimasak dengan bumbu khas rempah, serta lauk-pauk yang beragam seperti ayam goreng, tahu tempe, tumis sayuran, dan dendeng. Tempat ini ramai dikunjungi para pelancong yang ingin menikmati makanan di malam hari. Rasa nasi yang gurih dan bumbunya yang khas, ditambah dengan pilihan lauk yang beragam, menjadikan Nasi Kalong sebagai tempat makan yang unik.
-
Kenapa Nasi Gemuk unik? Mungkin namanya membuat orang-orang berpikir jika menyantap makanan ini auto gemuk. (Foto: Wikipedia) Tak perlu khawatir, Nasi Gemuk tidak membuat tubuh menjadi membesar, hanya sekedar namanya saja yang unik dan lain daripada yang lain.
-
Kenapa pempek adaan dibuat bulat? Cuci bersih tangan dan bentuk bulat adonan dengan tangan, dengan bantuan sendok kecil yang direndam air (supaya nggak lengket pas nyendokinnya masuk ke kuali).
-
Apa itu Nasi Gemuk? Hidangan nasi yang dimasak dengan santan kelapa serta daun pandan ini menjadi menu andalan dalam memulai aktivitas sehari-hari bagi masyarakat Jambi.
-
Kenapa nasi tumpeng dibentuk kerucut? Bentuk kerucutnya melambangkan gunung Merapi, gunung tertinggi di Indonesia.
Berikut selengkapnya:
Sarapan Pagi Legendaris dari Kebumen
©wikipedia.org
Salah satu penjaja Nasi Penggel di Kebumen adalah Pak Melan. Nasi Penggel milik Pak Melan adalah yang paling legendaris di Kebumen. Tak heran lapak dagangnya selalu ramai. Buka pukul 05.30, pada pukul 08.00 lapaknya sudah habis. Di lapaknya, Pak Melan mempersilakan pembelinya mengambil berapapun bulatan Nasi Penggel yang mereka mau.
Bulatan nasi penggel itu diletakkan di dalam bakul yang ditata berlapis-lapis. Setiap lapisannya akan dipisahkan dengan lembaran daun pisang. Setelah itu, nasi yang diambil pembeli disodorkan pada Pak Melan untuk selanjutnya dituangkan sayur dan lauk pauk.
Sayur dan Lauk Nasi Penggel
©wikipedia.org
Sayur yang dituangkan pada Nasi Penggel sendiri merupakan lodeh santan berbumbu gurih sederhana yang dicampurkan nangka muda, daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo.
Sementara lauk Nasi Penggel adalah kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, tetelan, jantung, ginjal, paru, dan semacamnya. Bagi yang ingin variasi selain daging, bisa juga ditambah dengan tempe mendoan. Suguhan makin lengkap apabila ditemani oleh segelas teh panas.
“Kalau daging sapi nanti harga jadi mahal. Nanti sedikit yang beli. Jadi gini sederhana saja, yang penting bisa dinikmati semua,” kata Pak Melan dikutip dari Jatengprov.go.id.
Resep Terbuka Diajari Siapapun
©jatengprov.go.id
Pak Melan adalah generasi ketiga penjual Nasi Penggel. Dia mewarisi langsung resep asli Nasi Penggel dari kakeknya, Mbah Darnuji, kemudian diturunkan ke ibunya, Biyung Marwiyah.
Dari keturunan Marwiyah, hanya Pak Melan yang cakap membuat Nasi Penggel. Meski warisan keluarga, Pak Melan mengatakan resep itu terbuka diajarkan kepada siapapun yang ingin berjualan Nasi Penggel.
“Dulu simbah jualan Nasi Penggel dengan pikulan keliling Pasar Tumenggungan, Kebumen. Karena sepuh, lalu jualan di Tembana saja yang dekat,” ungkap Melan.
Tidak Berlebihan
©wikipedia.org
Setiap Hari, Pak Melan menghabiskan 15-20 kg beras. Satu pincuk nasi penggel lengkap dengan sayur dan lauk tempe mendoan serta teh hangat dijual dengan harga Rp13 ribu.
Dari jualannya itu, Pak Melan bisa mengantongi pendapatan yang lumayan. Paling tidak baginya uang itu cukup untuk mengepulkan dapur dan menyekolahkan tiga anaknya. Padahal dia hanya buka lima hari dan hanya pagi hari.
“Rejeki itu yang cukup saja. Jangan terlalu ‘ngoyo’. Yang berlebihan itu tidak baik. Saya bisa punya waktu cukup untuk istirahat, cukup dengan keluarga,” ungkap Pak Melan dikutip Merdeka.com dari Jatengprov.go.id pada Selasa (9/8). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaPada zaman dulu kuliner ini dibuat dengan sisa nasi agar tidak mubazir
Baca SelengkapnyaMulai dari pecel pincuk, nasi jagung, sego krawu, hingga nasi bhuk yang terasa spesial dengan taburan lauk jeroan.
Baca SelengkapnyaWarungnya tak pernah sepi pembeli, mereka memuji cita rasa pecel dan rempeyeknya
Baca SelengkapnyaKue Pelite, makanan tradisional dari Kota Muntok yang disenangi oleh Bung Karno saat masa pengasingan di Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari kerupuk pada umumnya, kerupuk khas Sumedang ini dibungkus dengan cara yang tak biasa.
Baca SelengkapnyaKekayaan hayati di bumi Nusantara menjadi berkah untuk menciptakan ragam kuliner di Tanah Air.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaTidak hanya nasi tumpeng kuning, Indonesia kaya akan kuliner khas saat memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Sayang kalau dilewatkan.
Baca SelengkapnyaKota Palembang bukan hanya soal pempek, namun beberapa jenis kudapannya juga tak kalah lezat dan selalu diburu umat muslim sebagai menu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMakan gudeg di sini dijamin puas, karena lezat dan murah meriah.
Baca SelengkapnyaBorondong Ibun jadi salah satu camilan legendaris yang harus dicicipi saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya