Mengenal Benzodiazepin, Jenis Obat Terlarang yang Dikonsumsi Lucinta Luna
Merdeka.com - Lucinta Luna alias LL artis sensasional, baru-baru ini tersandung kasus hukum. LL dan ketiga temannya sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Kepolisan menemukan barang bukti berupa tiga butir pil ekstasi, lima butir pil riklona, dan tujuh butir panadol. Hasil tes urine menyatakan bahwa Lucinta Luna positif mengkonsumsi narkoba yang mengandung zat Benzo.
©2020 Merdeka.comTekanan sosial dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan berdampak dengan penggunaan zat ini. Bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi dapat mengalami stres yang memerlukan benzodiazepine sebagai obat penenang. Benzodiazepine merupakan obat penenang jenis psikotropika yang paling banyak diresepkan di dunia termasuk di Indonesia.
-
Apa perubahan yang dialami Lucinta Luna? Lucinta Luna, yang baru-baru ini resmi menjadi janda, tampaknya tidak merasa sedih. Malah, dia terlihat sangat bahagia! 2 Salah satu alasan utamanya adalah dia sendiri, karena penampilannya yang keren banget yang bikin semua orang terkesima. 3 Lucinta berhasil banget nih turunin berat badannya! Gak main-main, beratnya langsung drop banget!
-
Bagaimana cara Lucinta Luna menurunkan berat badan? Lucinta Luna cerita berat badan turun 23 kg! Dulu bobotnya nyampe 72 kg, loh. 5 Wah, sekarang berat badannya cuma 49 kg aja. Serius, langsing banget deh!
-
Dimana Lucinta Luna jalan-jalan? Dalam beberapa unggahannya di Instagramnya, Lucinta membagikan momen saat tengah berada di Korea Selatan. Menariknya lagi, Lucita tampak sangat percaya diri berlenggak-lenggok di tempat umum meski kondisi wajahnya belum pulih.
-
Lagu apa yang bikin Lucinta Luna terkenal? Lucinta Luna menarik perhatian di dunia musik dangdut dengan lagunya 'Jom Jom Manjalita' pada tahun 2018.
-
Lucinta Luna melakukan apa untuk mengubah penampilannya? Lucinta Luna menjalani operasi plastik beberapa bulan lalu. Saat itu, ia menerima banyak kritikan karena dianggap tidak pernah puas dengan operasi plastik yang dilakukannya.
Apa Sih Benzodiazepin?
Dilansir dari lama Alodokter, Benzodiazepine adalah golongan obat penenang atau sedatif yang digunakan untuk membantu dalam menenangkan pikiran dan melemaskan otot-otot. Benzodiazepine digunakan sebagai pengobatan pada kondisi-kondisi, seperti: gangguan kecemasan; serangan panik; obat penenang sebelum operasi; insomnia; otot tegang; kejang; sindrom ketergantungan alkohol.
BPOM menjelaskan bahwa Benzodiazepin diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat tetapi penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari.
Pada panic disorder (dengan atau tanpa agoraphobia) yang resisten terhadap pengobatan dengan antidepresan, benzodiazepin dapat digunakan sebagai terapi tambahan jangka pendek pada awal pengobatan dengan antidepresan untuk mencegah memburuknya gejala.
Benzodiazepine Banyak Dicari
Benzodiazepine obat penenang yang paling banyak diresepkan di dunia. Indonesia sendiri pengguna Benzodiazepine tergolong banyak.
Amerika Serikat dan Canada dilaporkan setiap tahunnya melayani 100 juta resep Benzodiazepine, tiga hingga empat persen orang dewasa menggunakandan penggunaan yang bukan atas indikasi medik angkanya mencapai satu persen.
2020 Merdeka.com/ ilustrasi
Macam-macam Benzodiazepine
Dilansir dari BPOM, golongan Benzodiazepine yaitu Diazepam, Alprazolam, Kloriazepoksid, Bromazepam, Diazepam, Kalium Klorazepat, Klobazam, Lorazepam.
Diazepam, Alprazolam, Klordiazepoksid dan Klobazam memiliki aksi kerja lambat. Golongan yang memiliki masa kerja yang lebih pendek seperti Lorazepam dan Oksazepam dapat digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati, tetapi memiliki risiko yang besar terhadap munculnya gejala putus obat.
Diazepam atau Lorazepam sangat jarang digunakan secara intravena untuk mengontrol serangan panik. Cara pemberian ini memang tercepat tetapi bukan tanpa risiko dan hanya boleh digunakan jika alternatif lain telah gagal. Pemberian secara intramuskular tidak memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian secara oral.
Penyalahgunaan Benzodiazepine
2020 Merdeka.com/ ilustrasi
Dikutip dari laman lab.bnn.go.id, bentuk sediaan Benzodiazepine biasanya dalam bentuk sediaan tablet, cara penggunaan yang paling umum adalah dengan cara di minum (via oral) tetapi bisa juga digunakan dengan cara intravena, intramuscular, atau melalui rectal.
Golongan Benzodiazepines menggantikan penggunaan golongan Barbiturate yang mulai ditinggalkan. Keunggulan Benzodiazepines dari Barbiturate yaitu rendahnya tingkat toleransi obat, potensi penyalahgunaan yang rendah, margin dosis aman yang lebar, dan tidak menginduksi enzim mikrosom di hati.
Benzodiazepines telah banyak digunakan sebagai pengganti Barbiturate sebagai premedikasi dan menimbulkan sedasi dalam monitoring anestesi. Penyalahgunaan Benzodiazepines pada umumnya dikombinasikan dengan jenis obat-obatan depresan lainnya yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat seperti etanol, dan golongan opiate yang akan menimbulkan efek yang lebih toksik.
Efek Penggunaan Benzodiazepine
Beberapa efek yang ditimbulkan dari penggunaan Benzodiazepines dalam pengobatan adalah gangguan kecemasan umum dan gangguan kecemasan terkait lainnya. Gangguan kejang, sering diberikan untuk pengobatan darurat pada pasien kejang dan dapat mengurangi angka kematian yang berhubungan dengan kejang epilepsi.
Obat ini dapat membantu pasien memulai dan mempertahankan tidur. Obat-obat tersebut juga kadang-kadang digunakan untuk mengurangi gangguan tidur malam sebelum operasi.
Gangguan suasana hati dalam pengobatan depresi ringan atau sedang, seperti kasus-kasus yang terlihat pada orang rawat jalan. Untuk pengobatan depresi lanjut atau parah, antidepresan yang lebih konvensional diperlukan.
Benzodiazepine dapat digunakan secara efektif dalam banyak kasus sindrom kaki gelisah, beberapa Dyskinesias (Diskinesia adalah gangguan pengendalian gerakan sukarela), dan dystonias yang berkaitan dengan penggunaan obat neuroleptik.
Serta Benzodiazepines efektif dalam pengobatan kecanduan alkohol dan zat-zat lain yang memiliki komplikasi kecanduan seperti delirium, kejang, dan hiperpireksia. Mereka juga efektif dalam mengurangi kecemasan yang umum pada pasien yang mencoba untuk berhenti menggunakan alkohol atau zat lain.
Pendeteksian Benzodiazepine dalam Urine
Penyalahguna Golongan Benzodiazepine dapat dideteksi melalui tes urine. Alat yang digunakan untuk skrining urine adalah rapid test jenis benzodiazepines.
Waktu pendeteksian berdasarkan lama penggunaannya, diantaranya; Penggunaan tidak rutin atau sekali pakai, 2-5 hari; Penggunaan rutin atau berulang, 4-14hari; Pecandu, 1 bulan.
Beberapa jenis obat-obatan atau produk herbal yang dapat mengganggu dalam pemeriksaan skrining pada urine benzodiazepine adalah oxaprozin, sertraline.
(mdk/alz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Octa mengaku dirinya sehabis mengkonsumsi obat flu semacam 'Nestalgen' dari salah satu apotek
Baca SelengkapnyaMarisa menenggak ekstasi dan minum miras jameson di tempat karaoke KTV Hotel Furaya. Polisi telah mengecek Cctv di lokasi.
Baca SelengkapnyaIni ketiga kalinya Ammar Zoni terjerat kasus narkoba
Baca SelengkapnyaKini total ada tiga tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkotika tersebut.
Baca SelengkapnyaTNI AD menyelidiki obat dikonsumsi Lettu GDW (29), prajurit yang membawa mobil melawan arah hingga menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol Sheikh Mohammed Zayed
Baca SelengkapnyaSatresnarkoba Polres Jaktim juga akan menyelidiki asal sabu, ekstasi, dan benzodiazepine yang didapat pelaku berdasarkan riwayat komunikasi pada handphone JK.
Baca SelengkapnyaAmmar Zoni tampil mengenakan kaos abu-abu dan celana panjang berbahan jeans. Bagian mulut ditutup masker hitam.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan dilakukan usai keduanya terseret kasus narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menunjukkan sang ustaz positif metamfetamin.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan penggeledahan diamankan barang bukti narkotika jenis sabu beserta alat isapnya
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa narkoba di Jakarta Selatan
Baca Selengkapnya