Mengenal Hari Raya Pagerwesi Umat Hindu, Ketahui Makna dan Tradisinya
Merdeka.com - Hindu adalah salah satu agama yang memiliki tradisi keagamaan yang sangat beragam dan menarik. Tradisi-tradisi ini mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk upacara keagamaan, ritual, festival, dan praktik spiritual.
Bukan hanya itu, umat Hindu juga memiliki beberapa hari besar yang sering diperingati. Mulai dari Hari Raya Galungan, Hari Raya Kuningan, Hari Raya Siwaratri, dan Hari Raya Saraswati. Selain itu, ada pula Hari Raya Pegerwesi yang tak luput dirayakan umat Hindu pada waktu tertentu.
Hari Raya Pagerwesi adalah Rerahinan Gumi, yaitu perayaan khusus yang diperingati setiap 210 hari sekali. Peringatan ini dirayakan oleh seluruh umat Hindu yang ada di dunia, namun tergantung pada tempat, wkatu, dan keadaan. Pada tahun 2023, Hari Raya Pagerwesi jatuh pada hari ini Rabu, 24/5.
-
Kapan Hari Raya Galungan tahun ini? Pada tahun ini, Hari Raya Galungan jatuh pada 2 Agustus 2023.
-
Kapan Hari Raya Galungan dirayakan? Pada tahun ini, Hari Raya Galungan akan dirayakan pada Rabu, 2 Agustus 2023.
-
Kapan Rebo Pungkasan dirayakan? Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
-
Kapan Rabu Wekasan dirayakan? Pemerintah Kabupaten Gresik menjelaskan bahwa Rabu Wekasan adalah hari yang dipandang sebagai momen kedatangan 320.000 sumber penyakit dan 320.000 bencana.
-
Apa yang dirayakan di Hari Raya Galungan? Hari Galungan dan Kuningan adalah hari diperingati untuk merayakan kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau kejahatan.
-
Hari raya apa yang dirayakan di tanggal merah 25 Desember 2024? Libur tersebut jatuh pada Rabu, 25 Desember 2024, yang dirayakan sebagai Hari Raya Natal.
Tepat pada peringatan hari ini, maka menarik untuk dibahas lebih lanjut apa yang dimaksud dengan Hari Raya Pagerwesi. Selain itu, Anda juga perlu memahami makna apa yang terkandung dan tradisi apa saja yang sering dilakukan umat Hindu dalam merayakan Hari Raya Pagerwesi.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum pengertian, makna, dna tradisi Hari Raya Pagerwesi, bisa Anda simak.
Mengenal Hari Raya Pagerwesi
Hari Raya Pagerwesi adalah salah satu hari besar yang diperingati oleh umat Hindu. Ini adalah peringatan yang dirayakan setiap 210 hari sekali. Dinamakan sebagai Rerahinan Gumi, perayaan ini diikuti oleh semua umat Hindu, namun tergantung pada tempat, waktu dan keadaan, sehingga bisa disesuaikan skala perayaannya.
Secara sederhana, perayaan Pagerwesi diisi dengan kegiatan ibadah atau sembahyang dari sanggah di pekarangan setiap umat umat Hindu. Selain itu, kegiatan sembahyang ini juga bisa dilakukan di pura-pura besar, mengingat skala perayaannya fleksibel dan bisa disesuaikan.
Di Bali, daerah di mana penduduk mayoritas beragama Hindu, merayakan Pagerwesi sama seperti perayaan Galungan. Sebab, Pagerwesi termasuk salah satu hari besar yang diperingati umat Hindu sehingga melibatkan beragam tradisi yang unik dan bermakna.
Makna Hari Raya Pagerwesi
Setelah mengetahui pengertian Hari Raya Pagerwesi, berikutnya akan dijelaskan makna dari perayaan ini. Jika ditelaah dari kata, Pagerwesi terdiri dari dua kata yaitu Pager yang berarti pagar atau perlindungan, dan Wesi yang berarti besi kuat. Dari sisi istilah, dapat dipahami, Pagerwesi adalah perayaan yang melambangkan perlindungan kuat.
Sementara itu, dari segi filosofis Pagerwesi dimaknai sebagai sebuah keteguhan iman dari umat Hindu yang memagari diri dengan menuntut ilmu. Dengan mempelajari dan menyerap beragam ilmu pengetahuan, bisa menjadi manusia yang bijak dan tidak mengalami kegelapan.
Secara umum, perayaan Pagerwesi dilakukan untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa, ini adalah perwujudan Premesti Guru atau Guru Alam Semesta. Pramesti Guru ini juga merupakan nama lain dari Dewa Siwa, yaitu Dewa yang menghapus segala hal buruk dalam kehidupan.
Dengan memuja Guru Alam Semesta, maka manusia tidak terjebak dalam sifat-sifat buruk di kehidupan. Selain itu, penting bagi setiap umat Hindu untuk terus belajar, terbuka akan berbagai ilmu pengetahuan agar tidak gelap arah sehingga bisa menjadi pedoman untuk menuju kebaikan.
Tradisi Hari Raya Pagerwesi
Setelah mengetahui makna Hari Raya Pagerwesi, terakhir akan dijelaskan berbagai tradisi yang dilakukan dalam perayaan ini. Secara umum, peringatan Hari Raya Pagerwesi dilakukan dengan kegiatan meditasi atau yoga di tengah malam.
Sementara itu, untuk upacara perayaan, terdapat dua hal Banten yaitu Sesayut Panca Lingga untuk upacara para pendeta, dan Sesayut Pageh Urip untuk upacara masyarakat secara umum. Dalam hal ini, Banten adalah sesajen yang dihaturkan secara khusus untuk perayaan hari besar.
Karena perayaan ini bersifat fleksibel, maka skala perayaannya bisa disesuaikan dengan tempat, waktu, dan keadaan. Bahkan, beberapa daerah di Bali memiliki tradisi perayaan yang berbeda satu dengan yang lain untuk memperingati Hari Raya Pagerwesi.
Salah satunya, di daerah Buleleng Bali, Pagerwesi dirayakan sama seperti perayaan Hari Raya Galungan. Di mana masyarakat melakukan ibadah atau sembahyang baik di pekarangan rumah, pura dadia, maupun pura dalem. Selain itu, masyarakat juga memiliki tradisi unik lainnya dalam perayaan ini seperti menyantap sesajen nasi kuning dengan aneka lauk dan buah bersama kerabat. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Galungan adalah Hari Raya penuh makna kebaikan bagi umat Hindu.
Baca SelengkapnyaHari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali menggunakan perhitungan kalender Bali.
Baca SelengkapnyaHari Raya Galungan menjadi momen peringatan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan).
Baca SelengkapnyaKawasan Bromo Tengger Semeru tidak hanya memiliki pesona alam yang indah, masyarakat lokalnya juga memiliki kebudayaan yang memesona.
Baca SelengkapnyaRatusan Umat Hindu berkumpul di Pura Cinere untuk mengikuti prosesi Tawur Agung Kesanga.
Baca SelengkapnyaBerikut pengertian dari Waisak beserta sejarah dan makna pentingnya bagi umat Buddha.
Baca SelengkapnyaTradisi ngirab selalu dilaksanakan untuk memperingati hari Rebo Wekasan.
Baca SelengkapnyaHari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada hari ini, Kamis (23/5) dan menjadi perayaan yang dinantikan oleh seluruh umat Buddha
Baca SelengkapnyaBerikut ucapan Hari Raya Waisak 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Bisa jadi referensi caption media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada seluruh umat Hindu yang merayakan.
Baca SelengkapnyaKawasan wisata Bromo ditutup untuk wisatawan mulai 21-24 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Baca Selengkapnya