Mengenal Hokky Caraka, Bintang Timnas U-19 dari Gunungkidul
Merdeka.com - Pada Senin (4/7), Timnas Indonesia U-19 berhasil memenangkan pertandingan melawan Brunei Darussalam dalam ajang Piala AFF U-19 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Saat itu Timnas U-19 menang dengan skor meyakinkan 7-0. Empat dari tujuh gol Timnas Garuda Nusantara saat itu diborong oleh Hokky Caraka.
Hokky Caraka merupakan striker muda Timnas U-19 kelahiran Gunungkidul, 21 Agustus 2001. Pada 2020 hingga 2021, dia pernah berguru ke Inggris dan menjalani program Garuda Select yang saat itu dilatih langsung oleh legenda sepak bola Chelsea, Dennis Wise.
Kini namanya disorot saat menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam Piala AFF U-19. Namun perjalanan Hokky dalam memulai karier sebagai seorang pesepak bola dijalani dengan penuh pengorbanan. Berikut kisah selengkapnya:
-
Apa prestasi Kombes Hengki Haryadi? Namanya semakin mencuri perhatian ketika ia dianugerahi gelar Terbaik Umum di antara peserta didik Sespimti Polri Dikreg ke-29. Selain itu, ia juga meraih prestasi dalam mengatasi kasus premanisme dan pengungkapan narkoba, salah satunya adalah penangkapan Hercules.
-
Siapa yang mencetak gol? Gol-gol untuk Oranje dicetak oleh Joshua Zirkzee, Tijjani Reijnders, Cody Gakpo, Wout Weghorst, dan Xavi Simons, sedangkan gol untuk Bosnia berasal dari Ermedin Demirovic dan Edin Dzeko.
-
Siapa pencetak gol pertama Timnas Indonesia? Pada babak pertama, pertahanan Tim Merah-Putih terlihat solid, meskipun Arab Saudi mendominasi penguasaan bola, mereka kesulitan menembus pertahanan yang kokoh yang dipimpin oleh Jay Idzes. Saat Indonesia menguasai bola, beberapa sentuhan cepat membuat serangan mereka lebih efektif. Di menit ke-20, Ragnar Oratmangoen berhasil mencetak gol ke gawang Arab Saudi yang dijaga oleh Mohammed Al Owais.
-
Siapa atlet Indonesia yang meraih kemenangan mengesankan di pertandingan pertama? Muhammad Bintang Satria Herlangga mengejutkan banyak pihak dengan mengalahkan atlet Malaysia, Lee Chee Hong.
-
Apa jabatan Hokky Situngkir sebelumnya? Menurut laman Linkedin-nya, Hokky Situngkir merupakan alumni Teknik Elektro Insitut Teknologi Bandung (ITB). Dia sebelumnya menjabat sebagai peneliti di Bandung Fe Institute. Kemudian, Director of Center for Complexity Studies di Surya University.
Mulai Bermain Bola
©psleman.id
Hokky mulai bermain bola sejak kelas 3 SD. Awalnya, dia terinspirasi bermain bola saat melihat temannya yang selalu meraih prestasi di bidang olahraga itu namun sering bolos sekolah.
“Setelah itu sekitar kelas 4 SD saya mulai tekun, terus ikut SSB sana sini, akhirnya baru kelas 1 SMP baru bisa mendapatkan prestasi. Awalnya kakek saya yang suruh saya main bola, terus ibu saya support, lalu saat bapak saya pulang kampung, dia support hingga saat ini,” kata Hokky, mengutip dari kanal YouTube PSSI TV.
Dukungan Warga Sekitar
©YouTUbe/PSSI TV
Hokky mengatakan, masyarakat sekitar sangat mendukung kariernya. Bahkan mereka sudah menganggap Hokky sebagai keluarga.
Saat penampilannya bagus, Hokky mendapat banyak pujian dari warga di kampungnya. Walau begitu Hokky tetap bersikap biasa saja dan tetap mengembangkan diri.
“Kalau masyarakat sekitar sangat mendukung, sangat men-support, walaupun nggak tahu perjuangan saya dari kecil bagaimana beratnya main bola, tapi lama-lama mereka bangga punya anak desa yang berprestasi,” ujar Hokky.
Penuh Pengorbanan
©YouTUbe/PSSI TV
Perjuangan Hokky untuk bisa menjadi pemain pesepak bola penuh pengorbanan. Setiap harinya ia harus menempuh perjalanan sejauh 60 km dari rumah ke tempat latihan. Tak jarang pula ia harus berangkat dari rumah pukul 2 dini hari.
Karena berasal dari keluarga yang tak mampu, berkali-kali ia juga harus meminjam sepatu bola dari teman-temannya.
“Kadang saya juga nggak makan di jalan, sepatu meminjam, kayak semua peralatan itu dipinjamkan. Soalnya ekonomi juga susah,” kata Hokky.
Terpilih Ikut Program Garuda Select
©programgarudaselect.com
Waktu berlatih di PSS Academy, Hokky diundang oleh pelatih untuk mengikuti seleksi latihan untuk program Garuda Select di Bogor. Waktu itu posisi bermainnya adalah pemain bertahan. Namun saat mengikuti program Garuda Select, ia dites lari oleh Dennis Wise dan kemudian diberi posisi nomor sembilan.
“Pengalaman yang belum pernah saya dapat di Indonesia, di sana sudah saya dapatkan. Tapi itu masih belum cukup. Jadi saya masih mau cari ilmu di timnas ini,” ujar Hokky.
Cita-Cita Hokky Caraka
©YouTUbe/PSSI TV
Dalam waktu dekat ini, Hokky mengaku masih akan fokus ke Timnas U-19 dulu. Setelah itu barulah ia berharap diberi kesempatan untuk berkarier menjadi pesepak bola di Eropa.
“Soalnya cita-cita saya dari kecil itu main di luar negeri, terus kalau bisa dapat klub luar negeri, klub manapun saya akan berangkat,” pungkas Hokky, mengutip dari kanal YouTube PSSI TV. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gol Arkhan terjadi saat Timnas Indonesia U-17 melawan Ecuador yang digelar di Stadion Bung Tomo pada Jumat (10/11).
Baca SelengkapnyaRemaja kelahiran Pasuruan, Jawa Timur itu tercatat sudah sembilan kali membela Timnas Indonesia U-17 dan berhasil menyumbangkan satu gol.
Baca SelengkapnyaPemain dengan tinggi 172 cm ini dapat bermain sebagai gelandang bertahan atau playmaker.
Baca SelengkapnyaArkhan Fikri, pria asal Serdang Bedagai yang namanya mencuat setelah membawa Timnas U-23 melaju ke Final AFF U-23 kemarin.
Baca SelengkapnyaKeluarganya menonton langsung laga final Piala AFF U-19
Baca SelengkapnyaArkhan Kaka menyambut Piala Dunia U-17 dengan semangat besar
Baca SelengkapnyaPertandingan Timnas Indonesia melawan Ekuador di group A akan berlangsung setelah seremoni pembukaan Piala Dunia U-17.
Baca SelengkapnyaKomang Teguh Genap berusia 22 tahun. Intip potret transformasinya.
Baca SelengkapnyaBuffon kini memang jadi andalan Indonesia U-19. Tapi bukan di posisi kiper melainkan di posisi bek.
Baca SelengkapnyaDi ajang bergengsi ini, pelatih Bima Sakti sudah memilih 21 pemain terbaik untuk membela Garuda Muda.
Baca SelengkapnyaTim berjulukan Garuda itu ditantang Timnas Bahrain dan Timnas China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca SelengkapnyaIa jadi tumpuan tim untuk mengawal pertahanan Garuda Muda
Baca Selengkapnya