Mengenal Kesenian Burok, Budaya Asli Masyarakat Pesisir Brebes
Merdeka.com - Kesenian burok adalah salah satu kesenian masyarakat pesisir Brebes, Jawa Tengah. Hanya saja kini kesenian itu makin terlupakan kalau tidak bisa dibilang mati suri. Keprihatinan itulah yang diungkapkan Anggota DPRD Jateng Messy Widiastuti pada Mei 2022 lalu.
“Daerah ini jauh dari pusat kota, pesisir dan perbatasan. Dengan adanya kesenian Burok, kita harus ikut melestarikannya. Kesenian itu perlu sedikit sentuhan untuk dapat dilestarikan agar tetap hidup di tengah masyarakat,” kata Messy dikutip dari Jatengprov.go.id.
Lantas seperti apa kesenian Burok itu? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Kesenian Kutukuprak sekarang sudah punah? Di sana disebutkan penyebab punahnya karena terjadinya perubahan sosial masyarakat, terutama setelah wilayah tersebut dijadikan sebagai bendungan.
-
Kenapa Batik Terogong hampir punah? Batik Terogong mengalami masa terakhir kejayaannya hingga sebelum tahun 2000. Ini karena perubahan tata ruang kota yang memengaruhi pelestarian batik Terogong.
-
Dimana tradisi Marosok masih lestari? Sampai saat ini, tradisi tersebut masih lestari, terutama di beberapa kota seperti Kabupaten Padang Pariaman, Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kabupaten Solok, Limapuluh Kota, dan Agam.
-
Apa itu Kesenian Brai? Brai jadi kesenian bernapaskan Islam asal Cirebon yang masuk Warisan Budaya Tak Benda 2023 Brai termasuk kesenian tertua yang ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Kenapa Tari Gegerit terancam punah? Tari Gegerit memang sudah dipentaskan dalam waktu yang cukup lama. Namun, kini keberadaannya sudah semakin terbatas karena sudah tidak banyak masyarakat yang menampilkannya sehingga terancam punah.
-
Kenapa kerajinan Sangkar Burung Sedayu menurun? Banyak pengrajin di desa itu yang perlahan-lahan beralih ke bidang pekerjaan lain karena persaingan yang makin ketat.
Mengangkat Filosofi Nabi
2.bp.blogspot.com
Pemerhati kebudayaan, Warsidi, mengatakan bahwa Kesenian Burok berangkat dari filosofi Nabi Muhammad SAW. Kesenian itu berangkat dari perjalanan Nabi Muhammad SAW menuju langit dengan menggunakan burok. Kisah perjalanan itu kemudian menjadi bagian dari syi’ar Islam yang disampaikan para wali tanah Jawa.
“Pada zaman kerajaan Islam, syi’ar agama dilakukan melalui kebudayaan, tari-tarian, wayang, topeng, dan sebagainya. Saat berdakwah menggunakan topeng, genjring, dan sejenis barong kemudian diplesetkan namanya jadi burok. Awalnya digunakan sebagai dakwah, kemudian berkembang jadi seni budaya, sampai sekarang menggunakan alat-alat musik,” ujar Warsidi.
Sejarah Berkembangnya Burok
©jatengprov.go.id
Dikutip dari Uinsdg.ac.id, kesenian Burok yang berkembang pada masyarakat Brebes awalnya dimulai dari Cirebon. Awalnya kesenian ini dikembangkan oleh Sunan Gunung Jati dengan dibantu seorang seniman bernama Toal.
Namun pada masa revolusi tahun 1950-an kesenian ini hampir tidak terdengar. Pada tahun 1960, kesenian Burok muncul di Kecamatan Tanjung yang saat itu dianggap sakral oleh masyarakat.
Seiring perkembangannya, seni Burok kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Brebes meliputi beberapa kecamatan seperti Losari, Bulakamba, Banjarharjo, dan Kersana.
Kaya Akan Nilai
©jatengprov.go.id
Salah satu kelompok kesenian Burok tertua yang masih eksis hingga sekarang adalah Grup Seni Burok Irama. Lahir di Desa Banjarharjo pada tahun 1982, kelompok kesenian itu memiliki perjalanan yang menarik dan sangat berpengaruh di lingkungan masyarakat.
Awalnya, kesenian Burok di Banjarharjo merupakan seni tradisional yang sangat sederhana dan kaya akan nilai. Namun adanya perkembangan zaman membuat kesenian itu mengalami perubahan yang signifikan mulai dari bentuk dan sifatnya. Pada akhirnya kesenian itu hanya bersifat sebagai hiburan semata. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
Baca SelengkapnyaKesenian Kutukuprak adalah tradisi khas Sumedang yang dapat dikatakan sudah punah.
Baca SelengkapnyaWarisan leluhur Jakarta ini menghadirkan seni lisan, sastra hingga musik tradisional yang indah.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaDahulu para penari asal Jawa Tengah dibawa ke Sukabumi untuk mengusir hewan buas dan makhluk halus melalui tarian.
Baca SelengkapnyaSandur dulunya hiburan petani usai lelah seharian bekerja. Kesenian ini terdiri dari banyak cerita yang tidak bakal habis dipentaskan hingga pagi.
Baca SelengkapnyaKesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
Baca SelengkapnyaKesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral
Baca SelengkapnyaSampai saat ini di usianya yang senja, ia masih gigih untuk mengasah kemampuannya melengkingkan suara dalam melantunkan beluk.
Baca SelengkapnyaDulu tarian ini rutin dibawakan saat acara-acara besar daerah periode 1990 hingga 2000.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya