Mengenal Owa Jawa, Primata Setia yang Terancam Punah
Merdeka.com - Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di antara pulau-pulau lain di gugus kepulauan Indonesia. Di pulau itu, banyak sekali proyek pembangunan seperti mal, gedung perkantoran pencakar langit, proyek tol, proyek kereta api cepat, tempat wisata, dan masih banyak lagi.
Baik di desa maupun di kota, pembangunan terjadi begitu cepat. Hal ini membuat mereka lupa bahwa dulunya Pulau Jawa kaya akan keanekaragaman hayati, salah satunya fauna asli yang menghuni pulau itu. Salah satu fauna khas Pulau Jawa itu adalah Owa Jawa.
Dilansir dari Indonesia.go.id, Owa Jawa adalah primata sejenis kera yang paling langka di dunia. Salah satu ciri dari hewan yang memiliki nama latin Hylobates moloch itu adalah tidak adanya ekor dan memiliki lengan tangan yang panjang dibandingkan dengan panjang tubuhnya sendiri.
-
Gajah apa yang belalainya pendek? Gajah apa yang belalainya pendek? Jawab: Gajah pesek
-
Dimana kera ekor panjang tersebut berasal? Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
-
Hewan langka apa yang ditemukan di Papua? Para ilmuwan baru-baru ini menemukan kembali spesies mamalia yang sudah lama hilang di Pegunungan Cyclops di Indonesia.
-
Kenapa hewan purba ini unik? Spesies baru ini juga menunjukkan 'regionalisasi' di mana bagian tubuh yang berbeda melakukan fungsi yang berbeda, lebih mirip dengan arthropoda daripada lobopodia, menurut penelitian tersebut.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Apa ciri khas harimau Jawa? Mengutip situs endangeredtigers-org, harimau Jawa rata-rata berukuran lebih kecil dibanding subspesies harimau modern lainnya. Ukuran tubuh ini merupakan bentuk adaptasinya terhadap ukuran mangsa utamanya berupa rusa. Mereka memiliki garis-garis panjang dan tipis serta wajah sempit dengan hidung relatif panjang dan sempit.
Lengan tangan yang panjang inilah yang membantunya untuk berayun dari dahan pohon satu ke dahan pohon lainnya. Berikut selengkapnya:
Tinggal di Hutan
©2014 merdeka.com/imam buhori
Habitat Owa Jawa tersebar di hutan-hutan yang masih terdapat di Jawa. Habitat besar mereka tersebar di Taman Nasional Ujung Kulon, daerah Gunung Halimun dan Gunung Salak, serta Taman Nasional Gede Pangrango. Tubuhnya berwarna keabu-abuan dengan sisi kepala lebih gelap dan wajah berwarna kehitaman.
Owa Jawa hidup di atas dahan-dahan tinggi pepohonan. Mereka hidup berkelompok dan bergerak menyusuri kanopi hutan dengan berayun dan memanjat dari satu pohon ke pohon yang lain. Di pagi hari dan siang hari, Owa Jawa akan mengeluarkan suaranya untuk mengumandangkan daerah teritorinya. Untuk bertahan hidup, mereka memakan buah-buahan, daun, dan bunga-bunga yang tumbuh di habitat mereka.
Setia Sama Pasangan
©2014 merdeka.com/imam buhori
Owa Jawa merupakan hewan yang dikenal setia dengan satu pasangan seumur hidup mereka. Oleh karena itu, mereka dikenal sangat selektif dalam memilih pasangan hidup.
Biasanya satu keluarga inti Owa Jawa Terdiri dari pasangan jantan dan betina serta satu sampai dua orang anak. Owa betina akan melahirkan setiap tiga tahun sekali dengan masa mengandung selama tujuh bulan. Setelah lahir, sang anak akan disusui selama delapan belas bulan lamanya.
Sang anak akan tinggal bersama orang tuanya hingga berusia delapan tahun. Setelah itu barulah dia akan memisahkan diri untuk mencari pasangannya sendiri.
Terancam Punah
©2014 merdeka.com/imam buhori
Di habitat aslinya, Owa Jawa terancam punah. Apalagi, jangka kelahirannya cukup lama dan kasus-kasus perburuan ilegal marak dilakukan.
Padahal selain bisa mengancam populasi Owa Jawa di hutan, perburuan itu akan berdampak pada kondisi psikologis Owa Jawa. Bayi Owa Jawa yang diambil itu menyebabkan dia akan sangat stres kehilangan induknya dan akhirnya mati. Sementara keluarga yang ditinggalkan karena anggotanya terbunuh akan menjadi stress, sakit-sakitan, dan kemudian mati. Apalagi kalau pasangannya mati, seekor Owa Jawa tidak akan mencari pasangan lain dan hidup menyendiri sampai akhir hayatnya.
Usaha Konservasi
©2014 merdeka.com/imam buhori
Untuk menjaga populasi Owa Jawa di habitat aslinya, polisi hutan biasanya melakukan patroli di taman-taman nasional dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan tempat keberadaan Owa Jawa. Selain itu, mereka juga menanam jenis-jenis tanaman asli sebagai sumber pakan Owa Jawa itu sendiri.
Payung hukum juga ditegakkan untuk melindungi Owa Jawa dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no. P92 tahun 2018 tentang Perlindungan Tumbuhan dan Satwa Liar. Hal ini tak lepas dari keberadaannya yang masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau terancam punah. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hewan langka dan unik ini terakhir kali terlihat 60 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHewan endemik dari Pulau Selayar ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia. Meski bukan monyet, tubuhnya begitu mungil dan memiliki mata besar.
Baca SelengkapnyaKeberadaan hewan ini terkahir kali diketahui sudah lebih dari 150 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaSpesies satwa endemik Bangka Belitung ini unik dan kini keberadaannya sudah terancam punah.
Baca SelengkapnyaSatwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Baca SelengkapnyaOrangutan Tapanuli, Spesies baru yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017. Selain spesies baru, satwa ini juga menjadi paling terancam kepunahannya seiring hilangnya habitat dan perburuan liar.
Baca SelengkapnyaJika ingin melihat kura-kura belawa, bisa mampir ke Desa Belawa di Lemah Abang Cirebon.
Baca SelengkapnyaHewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaDi dunia ini bukan hanya semut yang menjadi hewan terkecil di dunia. Ada beberapa yang dianggap hewan paling kecil di dunia.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaMakhluk ini menjalani gaya hidup yang sangat berbeda dari kerabatnya yang lebih purba pada Periode Kambrium.
Baca Selengkapnya