Olahraga Tetap Aman Usai Vaksin? Intip 5 Tips Melanie Putria

Merdeka.com - Varian baru Covid-19, Omicron tengah menghantui sejumlah negara di dunia. Jelang libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah mengonfirmasi jika sudah ada dua kasus postitif terinfeksi varian Omicron pada Sabtu (18/12). Hal tersebut tentu meningkatkan kewaspadaan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang diprediksi terjadi pada momen libur akhir tahun, pemerintah mengeluarkan aturan untuk membatasi mobilitas masyarakat. Selain itu, pemerintah juga semakin mengencarkan vaksinasi. Selain terus meratakan vaksin bagi remaja, dewasa dan lansia, vaksinasi untuk anak usia 6-11 juga sudah dilakukan sejak 14 Desember 2021 lalu.
Sejatinya, upaya untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 tidak cukup hanya mengandalkan vaksin. Jika sudah mendapatkan vaksin, kamu juga harus mengimbanginya dengan gaya hidup sehat agar metabolisme tubuh untuk menangkal penyakit semakin terbentuk. Selain mengonsumsi makanan sehat, olahraga juga memberi peranan besar.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memulai olahraga setelah mendapatkan vaksinasi. Jika muncul gejala KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), seperti demam dan nyeri, maka kamu perlu untuk rehat sejenak dari kegiatan olahraga agar tak menimbulkan inflamasi.
Tapi bagaimana jika tidak mengalami gejala apapun usai vaksin? Menjawab pertanyaan tersebut, Melanie Putria punya tips aman berolahraga usai menjalani vaksinasi nih. Meski tubuh tidak mengalami gejala apapun, kamu juga perlu memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan olahraga usai vaksin.
Penasaran apa saja? Yuk, simak tips olahraga aman usai vaksin ala Melanie Putri, Minggu (19/12).
1. Tidak melakukan aktivitas berat tiga hari pertama.
Menurut Melanie, hari 1-2 usai vaksin adalah hari-hari yang penting untuk membiarkan tubuh beradaptasi dengan vaksin. Pasalnya, di hari-hari tersebut tubuh sedang membentuk antibodi. Saat itulah, disarankan untuk melakukan aktivitas yang ringan-ringan.
Melanie menambahkan, jika memaksakan diri untuk melakukan aktivitas berat usai vaksin, seperti olahraga lari membuat kamu tidak bisa mengenali kondisi tubuh. Puteri Indonesia 2002 ini lebih menyarankan untuk tidak melakukan kegiatan apa-apa di hari pertama.
"Jadi tidak bisa dibedakan apakah rasa sesak yang terjadi itu disebabkan karena berlari atau vaksinasinya. Idealnya, tiga hari pertama usia vaksin tidak melakukan apa-apa dulu," paparnya dalam unggahan konten YouTube terbarunya.
2. Jika ingin tetap olahraga, pilih aktivitas dengan intensitas ringan.
Mengacu kepada beberapa literatur yang ia pelajari, Melanie Putria menjelaskan jika melakukan olahraga di hari pertama dan kedua tetap bisa dilakukan. Namun, dengan catatan olahraga yang pilih adalah kegiatan intensitas ringan. Hal tersebut guna menjaga tubuh agar tidak terlalu bekerja keras hingga membuat vaksin tidak maksimal.
"Tapi jika ingin tetap berolahraga setelah vaksin, beberapa penelitian menyarakan untuk melakukan aktivitas olahraga dengan intesitas ringan," ungkapnya.
3. Perhatikan selalu heart rate saat olahraga.
Saat melakukan olahraga usai vaksin, penting untuk selalu memperhatikan heart rate. Hal ini untuk menjaga agar olahraga yang dilakukan tetap berada di intensitas ringan. Menurut Melanie Putria, olahraga ringan yang bisa dilakukan usai vaksin berada di zona satu dengan heart rate 50-60% dari maksimum heart rate seseorang.
Oleh karena itu, penting untuk selalu melihat smart watch saat berolahraga. Selain menggunakan smart watch untuk mengukur heart rate, kamu juga bisa melakukan 'test talk' saat berolahraga. Cara ini jadi alternatif bagi kamu yang nggak memiliki smart watch.
"Kalau kamu masih bisa melakukan aktivitas olahraga sambil berbicara atau bersenandung, itu artinya kamu sedang melakukan aktivitas yang intensitasnya ringan sampai sedang," jelas Melanie.
4. Berhenti saat napas sudah terganggu.
Saat olahraga, kamu tidak boleh larut dalam aktivitas tersebut. Apalagi hingga melewatkan heart rate kamu. Jika napas sudah terganggu saat olahraga, kamu perlu hati-hati. Melanie menjelaskan, jika saat olahraga, seseorang sudah merasa susah diajak bicara dan napas terengah-engah, itu artinya aktivitas olahraga yang dilakukan sudah masuk dalam kategori berat.
"Bukan itu yang harus dilakukan setelah vaksinasi. Dijaga intensitasnya (agar) tetap berada di intensitas ringan," tegasnya.
5. Pilih olahraga kardio jika kondisi tubuh membaik.
Buat kamu yang merasakan sedikit gejala KIPI, kamu bisa melakukan aktivitas olahraga ringan jika kondisi tubuh sudah membaik. Menurut Melanie, biasanya kondisi tubuh akan membaik usai vaksin di hari ketiga. Ibu satu anak ini menyarankan untuk melakukan olahraga kardio di hari 3-7 usai vaksin.
Sementara itu, olahraga seperti weight training dan strength training tidak disarankan karena bisa memicu terjadinya inflamasi pada otot. Jika ingin melakukannya, kamu bisa memulainya secara bertahap untuk menjaga antibodi tubuh usai vaksin beradaptasi.
"Jadi lakukannya olahraga kardio dengan intensitas ringan menuju sedang secara bertahap di 3-7 hari pertama setelah vaksinasi," ungkapnya.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya