Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Waduk Kedung Ombo, Puluhan Desa Ditenggelamkan Saat Pembangunan

5 Fakta Waduk Kedung Ombo, Puluhan Desa Ditenggelamkan Saat Pembangunan Tak Kalah Unik dari Dita Leni Ravia, Nama Pria Ini Juga Curi Perhatian. Twitter/jawafess ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk yang berada di Indonesia. Lokasi waduk ini berada di tiga kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten Grobogan, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Boyolali.

Bangunan utama bendungan itu berada di perbatasan Desa Rambat dan Desa Juworo, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Dilansir dari Grobogan.go.id, Waduk Kedung Ombo menjadi lokasi wisata yang menyuguhkan pemandangan indah.

Selain itu, tempat wisata itu menyediakan jasa perahu motor bagi pengunjung yang ingin menyusuri waduk. Namun di balik keindahannya, pembangunan waduk ini menyimpan 'kisah tragis'

Pembangunan Waduk Kedung Ombo

panorama kedung ombo

©jatengprov.go.id

Waduk Kedung Ombo dibangun pada tahun 1980 dan selesai pada 1991. Pembangunan waduk itu membutuhkan dana yang besar dan kemudian dibiayai oleh Bank Dunia (USD 156 juta), Bank Exim Jepang (USD 25,2 juta), dan APBN.

Setelah selesai dibangun, waduk ini mulai diairi pada 14 Januari 1989. Pada akhirnya, waduk ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 18 Mei 1991.

Jadi Kawasan Obyek Wisata

waduk kedung ombo

©Grobogan.go.id

Setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto, kawasan Waduk Kedung Ombo berkembang menjadi obyek wisata. Di kawasan itu kemudian dibangun banyak homestay yang menyatu dengan rumah penduduk. Dengan begitu para wisatawan dapat tinggal lebih lama di kawasan Waduk Kedung Ombo.

Dilansir dari Grobogan.go.id, adanya homestay itu membuat para wisatawan dapat melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan mereka juga dapat menjalani kehidupan seperti penduduk lokal.

Kawasan Usaha Agrobisnis

Selain sektor pariwisata, kawasan itu juga berkembang menjadi kawasan agrobisnis. Di sana para warga mengembangkan usaha perikanan darat dengan metode keramba. Selain itu, di tepi waduk para warga mengembangkan usaha pertanian buah-buahan dan sayur mayur. 

Dari hasil perikanan di sana, para warga membuka bisnis pemancingan dan warung makan yang menjajakan olahan makanan berbahan dasar ikan seperti ikan bakar atau ikan goreng yang mengundang selera para wisatawan.

Tragedi Air Beracun

waduk kedung ombo

©2020 liputan6.com

Pada 2019, terjadi tragedi air beracun yang membuat puluhan ton ikan milik petani keramba di Kedung Ombo mati mendadak. Para petani menyebut fenomena aneh itu dengan istilah “upwelling”. Dilansir dari Merdeka.com, upwelling adalah fenomena perubahan suhu yang terjadi secara cepat di bawah air.

Menurut Sajimin, salah satu petani keramba Kedung Ombo, fenomena itu terjadi saat air dari dasar waduk yang berwarna putih tiba-tiba naik ke permukaan. Air itu membawa bakteri dan limbah pakan ikan yang ada di dasar ikut naik ke permukaan. Saat itulah ikan milik petani tiba-tiba mati teracuni.

Tenggelamkan 37 Desa

Di balik keindahannya sebagai tempat wisata, pembangunan waduk itu di era Presiden Soeharto menenggelamkan 37 desa. Akibatnya, sebanyak 5.268 keluarga pada saat itu kehilangan tempat tinggal. Pada waktu itu, para warga menolak untuk dipindah karena kecilnya jumlah ganti rugi yang diberikan pemerintah.

Pada waktu itu, terdapat 600 warga yang merasa ganti rugi yang diterimanya sangat kecil. Mereka pun juga mendapat teror, intimidasi, dan kekerasan fisik akibat perlawanan terhadap proyek pembangunan waduk. Pada akhirnya, warga yang bertahan terpaksa tinggal di tengah-tengah genangan air. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP