Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peran dan Fungsi Bidan dalam Masyarakat, Sebagai Pelaksana hingga Pendidik Kesehatan

Peran dan Fungsi Bidan dalam Masyarakat, Sebagai Pelaksana hingga Pendidik Kesehatan Ilustrasi bidan. ©2020 Merdeka.com/fimela.com

Merdeka.com - Layanan kesehatan masyarakat menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah perlu menyediakan layanan kesehatan dengan fasilitas yang memadai, tersebar merata di berbagai daerah, dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga perlu menyediakan petugas kesehatan dengan kemampuan yang baik di segala bidang, salah satunya adalah bidan. Dalam hal ini, bidan adalah petugas kesehatan yang biasanya menangani masalah kesehatan ibu dan anak, termasuk kehamilan, persalinan, hingga kesehatan ibu dan anak secara umum.

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, terdapat peran dan fungsi bidan yang dilakukan secara khusus. Peran dan fungsi bidan ini tidak lain sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti kesehatan. Di setiap peran dan fungsi terdapat beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang bidan.

Dengan peran dan fungsi bidan ini bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang semakin baik. Bukan hanya itu, melalui peran dan fungsi tersebut, bidan sebagai petugas kesehatan bisa mengembangkan ilmu dan teknologi yang ada untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.

Ini merupakan salah satu pengetahuan umum yang perlu diketahui masyarakat. Terlebih lagi bagi Anda yang berminat menekuni profesi bidan, beberapa peran dan fungsi bidan berikut perlu dipahami dengan baik. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut kami merangkum penjelasannya untuk Anda.

Mengenal Bidan

ilustrasi bidan

©2020 Merdeka.com/fimela.com

Sebelum mengetahui beberapa peran dan fungsi bidan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan bidan. Berdasarkan definisi International Confederation of Midwifes (ICM), bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk melaksanakan praktik kebidanan di negara itu.

Dalam hal ini, bidan mempunyai pandangan nilai tersendiri dalam menjalankan tugasnya. Menurut Guilland and Pairman, filosofi kebidanan meliputi empat aspek yaitu hamil, bersalin, dan masa nifas adalah peristiwa alamiah dan fisiologis (normal). Selanjutnya, kelanjutan perawatan atau continuity of care juga perlu diberikan untuk menjamin kesehatan ibu dan bayi dengan baik.

Filosofi tersebut berguna untuk memberikan cara pandang bagi setiap bidan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas kesehatan. Dengan filosofi terebut, bidan dapat mengemban tugas mulia untuk membantu masyarakat umum mendapatkan kesehatan yang baik dan layak, terutama bagi ibu dan anak.

Peran Bidan dan Tugas Pokoknya

Setelah mengetahui pengertian dan filosofi umum, berikutnya terdapat peran dan fungsi bidan yang perlu Anda ketahui. Pertama, akan dijelaskan mengenai peran bidan beserta tugas pokoknya. Dalam menjalankan profesinya, bidan mempunyai beberapa peran, yaitu sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Masing-masing peran tersebut mempunyai tugas pokok tersendiri. Berikut penjelasannya.

Peran Pelaksana

Peran pelaksana dilakukan dengan tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan. Berikut beberapa penjelasan tugas pokoknya.

Tugas mandiri:

  • Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
  • diberikan
  • Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
  • mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan
  • bersama klien.
  • Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
  • Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
  • melibatkan klien / keluarga
  • Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
  • Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
  • klien / keluarga
  • Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
  • pelayanan keluarga berencana
  • Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
  • dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause
  • Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
  • dan pelaporan asuhan.
  • Tugas kolaborasi:

  • Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
  • fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
  • pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
  • kolaborasi
  • Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
  • kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
  • Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko
  • tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
  • pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
  • Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
  • serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
  • memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
  • Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
  • pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
  • tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
  • Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
  • pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
  • kolaborasi bersama klien dan keluarga.
  • Tugas ketergantungan:

  • Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
  • dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
  • Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
  • kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
  • Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa
  • persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
  • Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
  • masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan
  • melibatkan klien dan keluarga.
  • Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
  • dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
  • melibatkan keluarga.
  • Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
  • kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
  • melibatkan klien/keluarga.
  • Peran Pengelola

    Sebagai pengelola, bidan mempunyai dua tugas utama, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. Tugas pengembangan pelayanan dasar yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja. Sedangkan tugas partisipasi tim seperti melaksanakan program kesehatan sekton lain melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya di bawah bimbingan wilayah kerja.

    Peran Pendidik

    Sebagai pendidik, bidan mempunyai dua tugas utama yaitu pendidik dan penyuluh. Dalam tugas mendidik, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien. Dalam tugas sebagai penyuluh, bidan memberikan pelatihan dan membimbing kader.

    Peran Peneliti

    Sebagai peneliti, bidan betugas melakukan penelitian atau investigasi dalam bidang kesehatan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Tugas ini mencakup:

  • Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
  • Menyusun rencana kerja pelatihan.
  • Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
  • Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
  • Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
  • Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
  • program kerja atau pelayanan kesehatan.
  • Fungsi Bidan

    Pada peran dan fungsi bidan yang terakhir, akan dijelaskan lebih rinci mengenai fungsi bidan di masyarakat. Sama seperti peran bidan, fungsi bidan meliputi fungsi pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Masing-masing fungsi ini mencakup beberapa hal yang menjadi fokus. Berikut penjelasannya.

    Fungsi Pelaksana:

  • Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat
  • (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
  • Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan
  • kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
  • Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
  • Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
  • Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
  • Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
  • Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
  • Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
  • Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
  • reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause
  • sesuai dengan wewenangnya.
  • Fungsi Pengelola:

  • Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
  • kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat
  • yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
  • Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
  • Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
  • Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
  • pelayanan kebidanan
  • Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan. Fungsi Pendidik
  • Fungsi Pendidik:

  • Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait
  • dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
  • Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang
  • tanggung jawab bidan.
  • Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di
  • masyarakat.
  • Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
  • Fungsi Peneliti:

  • Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
  • berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
  • Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
  • Apakah Peran Bidan dalam Tindakan Merujuk Pasien

    Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale-balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.

    Sebagai tenaga kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, bidan memiliki tanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda risiko atau komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Jika bidan menemukan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut atau di luar kompetensinya, merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau dokter spesialis menjadi langkah yang sangat krusial.

    Bidan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu dan bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya akan berakibat serius bagi keselamatan ibu dan bayi. Persiapan yang harus dipersiapkan dan diperhatikan dalam melakukan rujukan dapat disingkat menjadi BAKSOKU (Wignyosastro, G et al, 2008)

    1); B (bidan): pastikan ibu / bayi / klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawadaruratan.

    2) A (alat): bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infiu set, tensimeter, dan stetoskop.

    3) K (keluarga): beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menemani ibu (klien) ke tempat rujukan.

    4) S (surat): beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu, alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat-obat yang telah diterima ibu.

    5) O (obat): bawa obat-obat esential diperlukan selama perjalanan merujuk.

    6) K (kendaraan): siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat.

    7) U (uang): ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan. (mdk/ayi)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Role Expansion dalam Pengembangan Karir Fungsi Bidan sebagai Pelaksana
    Role Expansion dalam Pengembangan Karir Fungsi Bidan sebagai Pelaksana

    Role Expansion dapat membantu bidan untuk mencapai tujuan karirnya, seperti promosi, penghargaan, atau kepuasan kerja.

    Baca Selengkapnya
    5 Mei Hari Bidan Internasional, Ketahui Sejarah dan Perannya
    5 Mei Hari Bidan Internasional, Ketahui Sejarah dan Perannya

    Bukan hanya memberikan perawatan medis, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan informasi penting yang dibutuhkan ibu hamil dan keluarga.

    Baca Selengkapnya
    Anies Sebut PKK Jadi Ujung Tombak Kesehatan Ibu, Anak Hingga Lansia
    Anies Sebut PKK Jadi Ujung Tombak Kesehatan Ibu, Anak Hingga Lansia

    Anies menyebut, untuk satu orang ibu Dhasawisma mengurus 10 hingga 20 keluarga.

    Baca Selengkapnya
    Pengabdian Bidan di Daerah Akses Sulit di Banyuwangi, Rutin Jemput Bola ke Semua Bumil
    Pengabdian Bidan di Daerah Akses Sulit di Banyuwangi, Rutin Jemput Bola ke Semua Bumil

    Misiyati merupakan satu dari enam bidan yang bertugas di Rumah Bersalin Desa Sarongan.

    Baca Selengkapnya
    87 Nama-Nama Pekerjaan di Bidang Kesehatan & Bisnis dalam Bahasa Inggris Lengkap Beserta Artinya
    87 Nama-Nama Pekerjaan di Bidang Kesehatan & Bisnis dalam Bahasa Inggris Lengkap Beserta Artinya

    Mengenal nama-nama pekerjaan dalam Bahasa Inggris memang perlu untuk diketahui.

    Baca Selengkapnya
    Tri Tito Karnavian Luncurkan Percontohan Posyandu dengan 6 Bidang SPM di Jakarta
    Tri Tito Karnavian Luncurkan Percontohan Posyandu dengan 6 Bidang SPM di Jakarta

    Posyandu sebagai pos pelayanan terpadu diharapkan tidak hanya melayani bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga meliputi bidang lainnya yang dibutuhkan masyarak

    Baca Selengkapnya
    Tingkat Kematian Ibu Pascapersalinan Masih Tinggi, Begini Cara untuk Tekan Risikonya
    Tingkat Kematian Ibu Pascapersalinan Masih Tinggi, Begini Cara untuk Tekan Risikonya

    Pada saat ini persalinan di Indonesia masih mengancam dengan tingkat kematian yang tinggi.

    Baca Selengkapnya
    Posyandu: Kunci Pemantauan Kesehatan Anak Sejak Dini
    Posyandu: Kunci Pemantauan Kesehatan Anak Sejak Dini

    Masa pertumbuhan adalah masa yang kritis bagi anak. Artikel ini akan menguraikan alasan-alasan pentingnya posyandu bagi kesehatan ibu dan anak.

    Baca Selengkapnya