Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri, Pahami Waktu Kumandangnya
Membaca takbir hari raya merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam.
Membaca takbir hari raya merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam.
Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri, Pahami Waktu Kumandangnya
Takbir adalah ungkapan pengagungan dan penyembahan kepada Allah SWT yang dilakukan dengan mengucapkan kalimat "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Maha Besar".
Pada Hari Raya Idul Fitri, takbir dilakukan sebagai salah satu bentuk ungkapan kegembiraan umat muslim menyambut kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan. Bukan hanya saat perayaan Idul Fitri, membaca takbir juga dianjurkan pada perayaan Idul Adha.
-
Takbir Idul Adha itu apa? Takbir adalah ucapan puji-pujian kepada Allah SWT yang dilantunkan sebagai ungkapan kebesaran-Nya.
-
Apa saja lafadz takbiran Idul Adha? Adapun lafadz takbiran Idul Adha yang perlu dibaca oleh umat Muslim adalah sebagai berikut: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
-
Kapan waktu takbir Idul Adha? Takbir mulai dikumandangkan dari terbenamnya matahari hingga saat pelaksanaan salat Idul Adha ketika imam naik ke mimbar.
-
Apa arti dari takbir Idul Adha? Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila Artinya: 'Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.'
-
Apa jenis takbir yang dilakukan saat Idul Adha? Sementara itu, takbir Idul Adha termasuk dalam jenis takbir muqayyad. Takbir muqayyad adalah jenis takbir yang dilakukan dengan aturan waktu khusus. Takbir ini dilakukan setiap mengiringi salat, dibaca setelah melaksanakan salat, baik salat fardhu dan sunah.
Selain itu, perbedaan antara dua takbir ini juga terdapat pada makna yang ada di dalamnya. Sebagai amalan yang dilakukan untuk menghidupkan malam Id, maka penting bagi umat muslim untuk memahami dengan baik perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri.
Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih meresapi setiap kalimat takbir yang dikumandangkan setiap menjelang hari raya dan beberapa hari setelahnya. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum beberapa perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri yang perlu Anda ketahui.
Anjuran Membaca Takbir Hari Raya
@ pixabay.com Sebelum mengetahui beberapa perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri, perlu dipahami terlebih dahulu anjuran dalam membaca takbir hari raya. Anjuran ini telah tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat ayat 185, yang berbunyi:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Selain itu, anjuran membaca takbir hari raya juga disampaikan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga menjelaskan, bahwa anjuran membaca takbir hari raya ini menjadi amalan yang dapat menghapuskan dosa-dosa. "Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."
Hadis lain juga menjelaskan bahwa mengidupkan malam hari raya dengan takbir, maka akan mendapatkan hati yang terang. “Barang siapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian.”
Berikut bacaan takbir hari raya singkat dan artinya yang perlu Anda ketahui:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Waktu Kumandang Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Setelah mengetahui anjuran membaca takbir hari raya dan dalilnya, berikutnya akan dijelaskan perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri. Seperti telah disebutkan, perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri terletak pada aturan waktu kumandang yang dianjurkan dalam Islam. @ pixabay.com
Secara umum, takbir hari raya dibagi menjadi dua macam yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah takbir yang tidak memiliki aturan waktu kumandang. Jenis takbir ini pelaksanaannya tidak mengacu pada waktu salat, atau tidak harus dibaca setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunah.
Dengan kata lain, dapat dibaca setiap waktu, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun. Dalam hal ini, takbir Idul Fitri termasuk jenis takbir mursal yang dilakukan mulai dari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat Id.
Sementara takbir Idul Adha termasuk jenis takbir muqayyad, yaitu takbir yang pelaksanaannya memiliki aturan waktu khusus. Takbir ini dibaca saat mengiringi salat, setelah melaksanakan salat, baik fardu maupun sunah.
Di mana takbir Idul Adha dibaca mulai dari malam Id hingga beberapa hari setelah pelaksanaan shalat Idul Adha. Ketentuan yang terakhir ini, biasanya takbir Idul Adha dibaca setelah shalat subuh hari Arafah (9 Zulhijah) hingga ashar akhir hari tasyrik (13 Zulhijah).
Makna Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri juga terletak pada makna di dalamnya. Takbir yang dibaca saat menjelang dan saat perayaan Idul Fitri sebagai simbol keadaan kembali bersih. Setelah menjalankan ibadah puasa, menahan haus, lapar, dan hawa nafsu lainnya, umat muslim kembali dalam keadaan fitrah. @ pixabay.com
Sementara takbir yang dibaca saat perayaan Idul Adha sebagai simbol kembali dalam keadaan bersih bagi orang-orang yang menjalankan ibadah haji. Meski begitu, orang yang tidak menjalankan haji juga dianjurkan untuk membaca takbir guna menghidupkan malam hari raya.
Bacaan takbir juga menjadi simbol bagi seorang hamba yang bergantung pada Tuhannya. Dengan kalimat Allahu Akbar, setiap umat muslim mengakui dan mengimani Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah yang patut disembah dan hanya segala puji bagi-Nya.