Peristiwa 17 September: Berdirinya Palang Merah Indonesia, Begini Sejarah Lengkapnya
Merdeka.com - Tepat hari ini, 17 September pada tahun 1945 silam, Palang Merah Indonesia (PMI) resmi didirikan. PMI merupakan organisasi perhimpunan yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. Tak diragukan lagi, PMI memiliki peran yang begitu besar bagi masyarakat Indonesia.
Melansir dari laman resmi PMI, PMI memiliki tujuh prinsip utama, yakni kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Selain itu, PMI juga tidak memihak golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Artinya, PMI tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang membutuhkan.
Sejak berdirinya PMI, telah banyak kegiatan di bidang kemanusiaan yang telah dilakukan. Maka dari itu, sudah seharusnya kita memberikan apresiasi yang besar bagi pelopor perhimpunan ini. Berikut sejarah PMI dan tujuannya yang merdeka.com rangkum dari laman resmi PMI:
-
Kapan PMI didirikan? Tujuh belas hari setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yakni pada 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah ntuk membentuk badan Palang Merah Nasional.
-
Siapa yang membentuk PMI? Kemudian pada 5 September 1945, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Buntaran, membentuk panitia yang terdiri dari Dr. R. Mochtar (ketua), Dr. Bahder Djohan (penulis), Dr. Djuhana, Dr. Marzuki, dan Dr. Sitanala (anggota).
-
Kapan IPM berdiri? Tepat hari ini, 18 Juli pada 1961 silam, IPM didirikan.
-
Bagaimana IPM didirikan? Pendirian IPM tersebut dimatangkan kembali secara nasional pada Konferensi PM di Surakarta pada tanggal 18-20 Juli 1961.
-
Kapan PKM pertama kali? Program PKM pertama kali digelar pada 2001.
-
Kapan PPPI dibentuk? Dirangkum dari berbagai sumber, Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia atau ejaan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia berdiri pada September 1926 oleh sekelompok mahasiswa.
Sejarah Singkat PMI
Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah berdiri sebelum Perang Dunia II, tepatnya pada 21 Oktober 1873 dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Namun sejak zaman pendudukan Jepang, organisasi tersebut dibubarkan.
Seperti mengutip dari laman resmi PMI, perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri diawali sekitar tahun 1932. Rencana pembentukan tersebut dipelopori oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan. Hingga akhirnya kegiatan tersebut mendapatkan dukungan luas oleh masyarakat, terutama dari kalangan terpelajar Indonesia.
Setelah mengalami beberapa kali penolakan oleh Pemerintah Tentara Jepang, akhirnya pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno mengeluarkan perintah untuk membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Kemudian pada 5 September 1945, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Buntaran, membentuk panitia yang terdiri dari Dr. R. Mochtar (ketua), Dr. Bahder Djohan (penulis), Dr. Djuhana, Dr. Marzuki, dan Dr. Sitanala (anggota).
Beberapa kali pertemuan dilakukan oleh panitia, hingga akhirnya pada 17 September 1945, Perhimpunan Palang Merah Indonesia berhasil dibentuk. Setelah itu, PMI mulai merintis kegiatannya dengan membantu para korban perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang.
Visi dan Misi PMI
Palang Merah Indonesia
Visi
Terwujudnya PMI yang profesional dan berintegritas serta bergerak bersama masyarakat.
Misi
1. Memelihara reputasi organisasi PMI di tingkat nasional dan internasional.
2. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat sesuai dengan Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
3. Meningkatkan integritas dan kemandirian organisasi melalui kerja sama strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya di semua tingkatan PMI dengan mengutamakan keberpihakan kepada masyarakat yang memerlukan bantuan.
Tugas dan Tujuan PMI
PMI merupakan lembaga sosial kemanusiaan yang netral dan mandiri. Adapun tujuan didirikan PMI, yaitu untuk membantu meringankan penderitaan sesama manusia akibat bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia, tanpa membedakan latar belakang korban yang ditolong.
PMI memiliki peran yang begitu besar bagi masyarakat Indonesia. Selain menjalankan visi dan misinya, PMI juga membantu pemerintah dalam bidang kemanusiaan. Sebagaimana yang tercantum dalam UU Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018, tugas pokok PMI, yaitu:
1. Memberikan bantuan kepada korban Konflik Bersenjata, kerusuhan, dan gangguan keamanan lainnya;
2. Memberikan pelayanan darah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melakukan pembinaan relawan;
4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Kepalangmerahan;
5. Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kepalangmerahan;
6. Membantu dalam penanganan musibah dan/atau bencana di dalam dan di luar negeri;
7. Membantu pemberian pelayanan kesehatan dan sosial; dan
8. Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan oleh pemerintah. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap tanggal 3 September masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Palang Merah Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Pramuka di Indonesia diperingati setiap 14 Agustus, sementara Hari Pramuka Sedunia tanggal 22 Februari.
Baca SelengkapnyaTerbentuknya pemerintahan darurat di Pulau Sumatra menjadi momen penyambung hidup NKRI serta gelorakan semangat perjuangan melawan kolonial.
Baca SelengkapnyaIkatan Pelajar Muhammadiyah didirikan pada 18 Juli 1961.
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi mahasiswa yang mengedepankan pendidikan nasional ini berperan penting dalam peristiwa lahirnya kongres Sumpah Pemuda untuk kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaMuseum ini dibangun untuk mengenang seluruh jasa para pejuang Palembang yang diinisasi dari berdirinya monumen perang lima hari melawan tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Indonesia (PMI) membentuk kepengurusan sampai tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaBerawal dari organisasi Islam yang berada di bawah pengawasan pemerintah Jepang lalu berubah menjadi partai politik Islam masa Pemerintahan Soekarno.
Baca SelengkapnyaBupati Taliabu Aliong Mus, menyampaikan ucapan Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-77.
Baca SelengkapnyaSidang kedua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 19 Agustus 1945 merupakan momen krusial dalam sejarah awal Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdiri pada 14 November 1946, Brimob berperan penting dalam berbagai situasi keamanan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 September menjadi perayaan Hari Polisi Wanita (Polwan) Nasional. Pada 2024 ini, menjadi HUT Polwan ke-76 tahun.
Baca Selengkapnya