Potret Masjid dan Gereja Berdiri Bersebelahan di Pati, Pendeta: Seduluran Salawase
Merdeka.com - Perbedaan merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat, apalagi di Indonesia dengan kelompok masyarakat yang beragam. Terkadang perbedaan ini bisa menghasilkan konflik, tapi tak jarang pula perbedaan ini bisa menghasilkan sikap saling menghargai antar satu sama lain.
Wujud dari sikap saling menghargai perbedaan itu ada dalam toleransi umat beragama. Di Pati, ada bangunan masjid dan gereja yang berdiri berdampingan. Kedua bangunan itu hanya dipisahkan sebuah jalan gang kecil.
Letak masjid dan gereja yang berdiri bersebelahan itu berada di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota, tepatnya di Kompleks Perumahan Griya Kusuma Mukti.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Bagaimana toleransi di Masjid Jami? Tak hanya itu, pihak Masjid Jami juga bertoleransi dengan mengecilkan pengeras suara saat pelaksanaan pengajian apabila berbarengan dengan acara ibadah di Kelenteng Kong Fuk Miau.
-
Bagaimana kehidupan antar agama di kampung toleransi? Hal ini membuat seluruh umat beragama dari kalangan Buddha, Kristen sampai Muslim hidup rukun berdampingan.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Kenapa Pura Agung Kertajaya jadi simbol toleransi? Lokasi itu menjadi salah satu simbol toleransi karena berdekatan dengan tempat ibadah agama lain.
-
Apa itu Masjid Saka Tunggal? Di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kebumen, ada sebuah masjid bersejarah yang unik. Bangunan masjid itu hanya ditopang satu tiang penyangga. Walau begitu, bangunan itu tetap kokoh berdiri. Padahal konon masjid itu adalah yang tertua di Kabupaten Kebumen.
“Berdirinya masjid ini memang belum lama, sekitar tahun 2002. Sedangkan sebelumnya sudah berdiri gereja,” kata Ketua Takmir Masjid Al Muqorrobin Winong dikutip dari ANTARA pada Jumat (31/3).
Berikut selengkapnya:
Wujud Toleransi
©Instagram/@gkmi_winong
Ketua takmir itu mengatakan, tanah yang tersedia untuk dibangun masjid memang langsung berhadapan dengan gereja yang hanya dipisahkan oleh jalan. Namun dalam praktiknya mereka bisa saling bertoleransi dan saling menghormati.
Saat ada kegiatan di masjid yang kebetulan bersamaan dengan kegiatan di gereja, masing-masing pihak saling mengkomunikasikan agar kedua kegiatan itu dapat berjalan lancar. Hal ini pernah terjadi saat pelaksanaan Salat Idul Fitri bersamaan dengan kegiatan umat kristiani di gereja.
“Karena pelaksanaan Salat Id harus dilaksanakan di pagi hari, maka kami berkoordinasi dengan pihak gereja,” katanya dikutip dari ANTARA.
Seduluran Selawase
©Instagram/@gkmi_winong
Sementara itu Pendeta Gereja GKMI Winong, Didik Hartono mengatakan, umat Muslim dan Kristiani di tempatnya saling membantu. Ketika ada kebaktian jemaat gereja bisa parkir di halaman masjid. Begitu pula sebaliknya, saat jamaah masjid cukup banyak mereka bisa parkir di halaman gereja.
Menurutnya, keberadaan masjid dan gereja yang saling bersebelahan itu merupakan simbol dari kerukunan umat beragama. Terlebih saat ini ada kanopi yang dibangun pengurus masjid hingga mencapai bangunan gereja sejak delapan tahun yang lalu.
“Harapannya tentu hal itu menjadi simbol persaudaraan atau istilah Jawa-nya ‘seduluran selawase’. Meski ada perbedaan agama kita tetap bersaudara,” kata Didik. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedamaian pun nampak tercipta di kampung tersebut. Lantas seperti apa penampakan kampung Kristen ini?
Baca SelengkapnyaDi sini warganya menjujung tinggi gotong royong dan saling mendukung peribadatan kelompok lain.
Baca SelengkapnyaKong Fuk Miau, kelenteng yang berdampingan dengan Masjid Jami yang menjadi simbol nyata toleransi sesama umat beragama.
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki arsitektur unik karena memadukan gaya Jawa-Eropa
Baca SelengkapnyaKampung ini berhasil menjaga toleransi meski terdiri dari beragam penganut agama, etnis, adat dan budaya.
Baca SelengkapnyaSaking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.
Baca SelengkapnyaGereja Hati Kudus Yesus berbagi tempat ibadah untuk jemaah salat Idulfitri.
Baca SelengkapnyaRukun dan damai perkampungan kristen di Desa Tanjung Basung Nagari Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaInilah desain masjid keempat dari AHHA yang dirancang dengan penuh kreativitas.
Baca SelengkapnyaLokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaDi sana juga terdapat tiga makam besar dari keluarga G.B Walter yang merupakan warga keturunan Belanda kelahiran Sumedang pada 1879.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus hari ini mengunjungi masjid Istiqlal Jakarta dan nanti akan memimpin misa kudus di Stadion Gelora Bung Karno.
Baca Selengkapnya