Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sambut Era New Normal, Pasar Tradisional di Sleman Lakukan Inovasi Ini

Sambut Era New Normal, Pasar Tradisional di Sleman Lakukan Inovasi Ini Physical Distancing di Pasar Salatiga. ©Twitter/Amalina Luthfia

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi era new normal. Salah satu hal yang perlu disiapkan adalah pada sektor ekonomi. Sektor ekonomi menjadi sektor yang sangat penting disiapkan agar secara keuangan masyarakat mampu bertahan hidup di tengah masa pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Dalam mempersiapkan sektor ekonomi, Pemkab Sleman berupaya untuk melakukan berbagai hal salah satunya inovasi di pasar tradisional.

"Ada beberapa inovasi yang dilakukan Pemkab Sleman untuk menggerakkan perekonomian pada normal baru ini, seperti sektor pasar tradisional, pasar modern, jasa maupun sektor pariwisata," kata Kepala Humas Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi dilansir dari ANTARA pada Senin (15/6). Berikut selengkapnya:

Inovasi di Pasar Tradisional

mengintip pelaksanaan jaga jarak di pasar bintoro demak

©2020 Merdeka.com

Menurut Shavitri, ada beberapa inovasi yang harus dilakukan untuk mendukung penerapan normal baru di pasar tradisional, di antaranya pengaturan jarak di area parkir, alur masuk pasar satu arah, pengukuran suhu tubuh, serta jaga jarak saat antrean masuk pasar.

"Kemudian di dalam pasar diterapkan jaga jarak fisik, cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer sebelum dan sesudah masuk pasar," jelas Shavitri.

Dibentuk Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Pasar

pasar tradisional sosial distancing di surabaya

©2020 AFP/JUNI KRISWANTO

Selain menerapkan protokol kesehatan, Shavitri juga mengatakan pihaknya telah membentuk Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di pasar yang terdiri dari pengelola dan komunitas pasar. Gugus Tugas inilah yang nantinya akan terus menjalankan dan memantau aktivitas di pasar.

“Pemantauan aktivitas di pasar akan dilakukan dengan CCTV, toilet dibersihkan setiap empat jam sekali, desinfeksi juga akan dilakukan secara rutin setelah pasar tutup,” kata Shavitri.

Semua Penjual Gunakan Masker dan Sarung Tangan

Untuk mencegah penularan virus COVID-19, seluruh pedagang dikenakan protokol kesehatan yang ketat. Shavitri mengatakan, nantinya pedagang makanan siap saji wajib menutup dagangannya dengan plastik.

Selain itu semua pedagang wajib mengenakan masker, sarung tangan, dan pelindung wajah. Transaksi antara pedagang dengan pembeli juga diatur dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah terjadinya penularan.

“Untuk timbangan ukur ulang, pembeli mengukur sendiri barang belanjaan yang sudah dibeli. Lalu digunakan juga raket masker oleh petugas pasar dalam mengingatkan penjual dan pengunjung pasar untuk mengurangi komunikasi secara verbal,” jelas Shavitri.

Kerja Sama dengan Aplikasi Belanja Online

online

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Demi memudahkan transaksi jual beli, Pemkab Sleman juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk pelayanan belanja daring melalui aplikasi WhatsApp (WA), go-shop, go-pay, go-asissstant, dan e-retribusi melalui bank BPD DIY.

“Pembeli yang belanja melalui WA nantinya bisa mengambil barang belanjaan di posko pengambilan barang serta melakukan pembayaran apabila dilakukan secara tunai,” kata Shavitri.

Menciptakan Suasana yang Aman dan Nyaman di Pasar

pasar tradisional sosial distancing di surabaya

©2020 AFP/JUNI KRISWANTO

Shavitri mengatakan, berbagai inovasi di pasar tradisional ini dilakukan agar roda perekonomian rakyat tetap berjalan sekaligus mengurangi resiko penularan COVID-19. Selain itu, protokol yang dibuat itu bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat atas keamanan belanja di pasar.

Tak hanya itu, diharapkan inovasi ini bisa menciptakan suasana aman dan nyaman di pasar dan belanja di pasar dapat dilakukan dengan lebih mudah. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP