Sempat Langka karena Corona, Dosen UGM Ciptakan Hand Sanitizer Berbahan Alami

Merdeka.com - Jumlah orang yang positif terinfeksi virus vorona terus bertambah di Indonesia. Kini, jumlahnya telah mencapai 27 orang. Pada awalnya, dua orang warga Depok dikabarkan terjangkit corona pada 1 Maret 2020. Jumlah itu semakin bertambah setelah seorang awak kapal Diamond Princess yang hendak diisolasi di Kepulauan Seribu juga diketahui telah terkena virus corona.
Seiring waktu, jumlah orang yang tertular semakin bertambah setelah diketahui beberapa WNI yang baru pulang dari luar negeri juga positif tertular ini.
Semakin banyaknya WNI yang terkena virus COVID-19 itu membuat masyarakat panik. Namun di tengah kepanikan ada sebagian orang yang terus berinovasi untuk melawan virus itu. Salah satunya adalah seorang Dosen Fakultas Farmasi bernama Ronny Martien. Dia mengembangkan sebuahhand sanitizerberbahan herbal.
Menggunakan Bahan Berbasis Kearifan Lokal
2020 liputan6.com
Dalam membuat produknya, Ronny menggunakan bahan yang berbasis kearifan lokal. Produk yang ia beri nama Spray Nanopolimer Infusa ini menggunakan daun sirih sebagai bahan baku.
Daun sirih yang telah direbus itu kemudian dikombinasikan dengan teknologichitosan nanopholimer.Dikutip dari Liputan6.com (11/3/2020), alasan penggunaan daun sirih itu dikarenakan daun itu mengandung antibakteri. Biasanya, daun sirih dapat mengusir bakteri seperti Sthappylococcus aureus dan Escherichia coli.
Lebih Lengket di Kulit
Chitosan nanopolimeryang terkandung pada produk itu membuat tangan lebih terasa lengket ketimbang bahan sejenis yang berbahan alkohol. Dilansir dari Liputan6.com (11/3), Ronny berpendapat bahwa rasa lengket yang timbul karena polymer itu menjadi semacam pelindung di kulit. Selain itu ia dapat juga berfungsi sebagai pelindung dari serangan bakteri.
Terkait berapa lama produk itu dapat melindungi tangan dari bakteri, Ronny menjelaskan hal itu tergantung dari aktivitas apa yang dilakukan selanjutnya.
"Biasanya hand sanitizer ini bisa bertahan satu sampai dua jam untuk aktivitas di luar lapangan maupun di lapangan," ujar Ronny dikutip dari Liputan6.com.
Aman di Kulit
Menurut Ronny, produk itu aman digunakan di kulit. Hal itu dikarenakan pH daun sirih yang asam sudah dinaikkan menjadi netral sesuai dengan pH kulit manusia, yakni 5 sampai 6. Diharapkan, produk itu dapat menjadi alternatif solusi dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya hand sanitizerdi pasaran karena wabah virus corona.
Sudah Dikembangkan Setahun Lalu
Produkhand sanitizerini sebenarnya telah dikembangkan setahun lalu, tepatnya pada saat virus corona belum menyebar. Saat itu Ronny sedang terlibat pada penelitian perlindungan puting susu kambing dari bakteri.
Produk itu sendiri dikemas dalam botol berukuran 100 milimeter dan dijual dengan harga Rp 30.000 per botol. "Kami sedang mengurus hak paten untuk produk ini, sehingga mempermudah pemasaran," ujar Ronny dikutip dari Liputan6.com (11/3). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya