Sinergi BUMDes dan BRI Mengantarkan Desa Ini Jadi Jawara Desa Brilian

Merdeka.com - Desa Megulungkidul, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dinobatkan sebagai Juara 3 Desa Brilian pada tahun 2022. Salah satu yang menyebabkan kemenangan desa tersebut adalah sumbangsih Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Menurut Kepala Desa Megulungkidul, Malik Khoirul Anam, dirinya terpilih sebagai Kepala Desa Megulungkidul pada 31 Januari 2019 lantaran mengusung misi pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Tidak lama setelah saya dilantik langsung mendirikan BUMDes yang saat ini berada di area Dusun Sabin Desa Megulungkidul," ujar Malik Khoirul Anam kepada merdeka.com, belum lama ini.

Dusun Sabin ini oleh Anam memang direncanakan sebagai pusat kegiatan masyarakat sekitar, seperti kegiatan pertanian, budi daya serta edukasi anggur, juga dijadikan sebagai tempat wisata petik anggur. Di sana pun juga terdapat pusat kuliner yang menjual sajian olahan ikan air tawar, seperti ikan gabus, gurame, ikan lele, nila dan sebagainya.

"Mula-mula kami dari situ (BUMDes). Kemudian dari situ kami muncul wacana untuk jadi minimal rintisan desa wisata. Alhamdulillah dari sekian proses lamanya kami juga membentuk bentuk Pokdarwis (kelompok sadar wisata) Desa Megulungkidul," papar alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut.

Dari BUMDes itulah, akhirnya mengantarkan Desa Megulungkidul yang dia pimpin menjadi juara 3 Nugraha Desa Brilian 2022.

Perkembangan BUMDes Megulungkidul

Anam bercerita, dari tahun ke tahun BUMDes yang dia dirikan mengalami perubahan yang signifikan. Meskipun setiap usaha ada pasang surutnya, tapi menurutnya hal tersebut wajar. Sampai saat ini BUMDes tersebut masih eksis.

"Alhamdulillah BUMDes ini mampu memberikan pekerjaan untuk 10 tenaga muda baru yang bekerja di BUMDes. 10 Karyawan ini dari masyarakat desa sudah dapat gaji setiap bulannya," ujar Anam.

Berapa omzet per bulannya? Anam mengaku tiap bulan naik turun. Dalam 1 bulan kadang pernah mencapai Rp70 juta, pernah juga Rp50 juta, bahkan pernah Rp80 juta tiap bulannya. "Jadi itu pasang surut, yang jelas sudah bisa untuk membuka pekerjaan 10 tenaga muda baru di BUMDes Desa Megulungkidul," imbuh Anam.

Ke depan, Anam menargetkan makin banyak wisatawan datang berkunjung ke Desa Megulungkidul. Caranya, salah satunya dengan menjadikan BUMDes sebagai pusat perekonomian warga di Kecamatan Pituruh.

"Misi ke depannya BUMDes sebagai pioneer bagi masyarakat desa. Kita punya planning BUMDes menjadi pusat perekonomian di Kecamatan Pituruh," ungkap Anam.

"Kami punya mitra yaitu para perlaku UMKM. BUMDes ini nanti memfasilitasi produk UMKM kita sentralkan di areal BUMDes yang nantinya akan kami buat sentra oleh-oleh atau produk UMKM di Kecamatan Pituruh bisa didapatkan di BUMDes Desa Megulungkidul. Kita juga menghadirikan keramaian, wisata kuliner, petik anggur, penjualan bibit anggur, dan juga kegiatan-kegiatan yang lain yang menunjang ekonomi kreatif," imbuhnya.

Kerjasama BUMDes Megulungkidul dengan BRI

Untuk menciptakan digitalisasi UMKM di Desa Megulungkidul, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah bekerjasama dengan BUMDes Megulungkidul. Selain menjual aneka makanan dan minuman serta wisata petik anggur, BUMDes Megulungkidul menjadikan BRILink sebagai salah satu sumber pemasukan.

"Dalam pendirian BUMDes, kami sering berdiskusi dengan BRI, baik BRI Unit dan Cabang. Kami diskusi tentang bisnis."

"Kemudian di bidang agen BRIlink, kami juga menjalankan apa yang jadi kerjasama antara BUMDes dan BRI di agen BRIlink tersebut, terkait dengan Strowberry Kasir, Qris, semua difasilitasi oleh BRI," imbuh Anam.

Tak cuma BUMDes Desa Megulungkidul yang telah bekerjasama dengann BRI, Anam menambahkan, banyak warganya juga mendapatkan bantuan BRI berupa pinjaman lunak. Mereka yang mendapatkan fasilitas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI ini sebagian besar adalah pelaku UMKM.

"Masyarakat Desa Megulungkidul mayoritas adalah petani, tapi juga tidak kalah jumlahnya adalah pedagang kecil dan menengah. Ada yang di pasar pedagang kuliner yang menjual masakan-masakan tradisional," ungkap pria satu anak tersebut.

"Sinergi dengan BRI salah satunya yang paling banyak adalah permodalan usaha lewat KUR. Banyak sekali pelaku UMKM yang memanfatakan fasilitas KUR."

Tak cuma memberikan pinjaman KUR, BRI di Desa Megulungkidul juga memberikan bantuan berupa pendampingan dan pelatihan terhadap UMKM setempat.

"BRI juga melakukan pedampingan klaster. Kami memetakan klaster UMKM berupa klaster ikan air tawar, batik, pengolahan minyak kelapa. BRI hadir di situ," tutup Anam. (mdk/paw)