Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tata Cara Sholat yang Benar bagi Wanita, Pahami Posisi dan Gerakannya

Tata Cara Sholat yang Benar bagi Wanita, Pahami Posisi dan Gerakannya Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman

Merdeka.com - Sholat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Sholat adalah ibadah yang dilakukan dengan cara khusyuk, menghadap kiblat, dan dengan membaca doa-doa dan ayat-ayat suci Al-Quran. Selain itu, sholat juga dilakukan dengan memperhatikan posisi dan gerakan yang tepat.

Secara umum, gerakan dalam sholat antara pria dan wanita tidak memiliki banyak perbedaan. Mulai dari gerakan takbiratul ihram, rukuk, i’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, hingga tahiyat akhir. Namun, terdapat anjuran khusus bagi para wanita dalam melakukan gerakan sholat yang benar, yaitu pada gerakan sujud.

Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui tata cara sholat yang benar bagi wanita, berdasarkan posisi dan gerakan yang dilakukan. Selain itu, para wanita juga perlu memperhatikan syarat menutup aurat saat melakukan sholat. Sebab dalam hal ini, terdapat perbedaan yang signifikan antara perempuan dan laki-laki.

Di samping itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana hukum imam wanita dalam sholat menurut Islam. Syarat apa saja yang harus dipenuhi, dan hal apa saja yang boleh dilakukan wanita saat menjadi imam sholat.

Berikut, kami merangkum tata cara sholat yang benar bagi wanita dan penjelasan lainnya, bisa Anda simak.

Syarat Menutup Aurat Wanita saat Sholat

Sebelum mengetahui tata cara sholat yang benar bagi wanita, perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana syarat menurut aurat wanita saat sholat. Dalam hal ini, aturan menutup aurat antara pria dan wanita saat melakukan sholat sangat jauh berbeda.

Di mana hanya terdapat beberapa bagian tubuh saja dari wanita yang boleh terlihat saat sholat, tidak seperti laki-laki yang memiliki bagian tubuh terbuka lebih banyak. Syarat menutup aurat bagi wanita saat sholat adalah sebagai berikut:

  • Menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Tubuh bagian atas (dari kepala hingga perut) harus ditutup dengan baju yang tidak ketat dan longgar, sedangkan bagian bawah (dari perut hingga kaki) ditutup dengan rok atau celana panjang yang longgar.
  • Bahan pakaian yang digunakan harus tebal dan tidak tembus pandang. Jangan menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan tipis, transparan, atau ketat yang bisa memperlihatkan aurat.
  • Bagian rambut yang biasa ditutupi jilbab harus ditutup rapat dengan jilbab atau hijab yang longgar dan menutupi dada.
  • Tidak boleh memakai perhiasan atau aksesoris yang mencolok dan mengundang pandangan orang lain.
  • Jangan menggunakan parfum atau wewangian yang berlebihan.
  • Menjaga agar pakaian tetap tertutup selama sholat, sehingga tidak terbuka atau tersingkap.
  • Dalam Islam, menutup aurat saat sholat merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Dengan menutup aurat secara benar, seorang wanita dapat menjaga kehormatan dirinya dan menghormati tempat ibadah.

    Tata Cara Sholat yang Benar bagi Wanita

    Setelah memahami syarat menutup aurat, berikutnya akan dijelaskan bagaimana tata cara sholat yang benar bagi wanita. Seperti disebutkan, bahwa aturan cara sholat antara pria dan wanita sama, alias tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Mulai dari gerakan pertama hingga gerakan penutup sholat, yaitu salam.

    Namun, terdapat anjuran khusus bagi wanita saat melakukan gerakan sujud sholat. Posisi saat sujud ini perlu dilakukan dengan rapat, pada beberapa bagian tubuh. Berikut tata cara sholat yang benar bagi wanita, perlu Anda perhatikan:

    Wudhu: sebelum sholat, seorang wanita harus berwudhu terlebih dahulu. Cara berwudhu sama dengan cara berwudhu bagi laki-laki, yaitu membasuh wajah, tangan, mengusap kepala, mencuci kedua kaki, dan membersihkan lubang hidung.

  • Niat: setelah berwudhu, seorang wanita harus berniat untuk sholat. Niat sholat bisa diucapkan dalam hati atau dengan lisan.
  • Berdiri: seorang wanita harus berdiri menghadap kiblat dengan tangan kanan di atas tangan kiri di dada.
  • Takbiratul ihram: setelah berdiri, seorang wanita harus mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahu dan mengucapkan takbiratul ihram.
  • Membaca Al-Fatihah: setelah takbiratul ihram, seorang wanita harus membaca Al-Fatihah.
  • Ruku: setelah membaca Al-Fatihah, seorang wanita harus melakukan ruku dengan membungkukkan tubuh hingga kedua tangan menyentuh lutut.
  • I'tidal: setelah ruku, seorang wanita harus kembali berdiri tegak dengan kedua tangan di samping badan.
  • Sujud: setelah i'tidal, seorang wanita harus melakukan sujud dengan meletakkan dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di lantai. Pada gerakan ini, wanita disunahkan untuk merapatkan anggota tubuhnya atau menghimpitnya di antara perut dan paha.
  • Duduk di antara dua sujud: setelah sujud, seorang wanita harus duduk dengan kaki kiri ditekuk dan kaki kanan tegak, sambil membaca tasbih.
  • Sujud kedua: setelah duduk di antara dua sujud, seorang wanita harus melakukan sujud kedua.
  • Duduk tasyahud: setelah sujud kedua, seorang wanita harus duduk tasyahud dengan kedua kaki ditekuk dan tangan kiri di atas lutut kiri sambil membaca tasyahud.
  • Salam: setelah selesai membaca tasyahud, seorang wanita harus mengucapkan salam ke kanan dan kiri.
  • Aturan Imam Wanita dalam Sholat

    Setelah mengetahui tata cara sholat yang benar bagi wanita, terakhir akan dijelaskan aturan imam wanita dalam sholat. Dalam Islam, mayoritas ulama sepakat bahwa seorang wanita dapat menjadi imam bagi wanita lain dalam sholat wajib dan sunnah berjamaah, tetapi tidak bisa menjadi imam bagi laki-laki dalam sholat berjamaah.

    Sebelum menjadi imam, seorang wanita harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:

  • Mengerti dan mampu membaca Al-Quran dengan benar serta memahami tata cara sholat yang benar.
  • Telah baligh dan memiliki akhlak yang baik.
  • Dapat memimpin sholat dengan baik dan memberikan contoh yang baik dalam beribadah.
  • Dapat membimbing jamaah dengan baik dalam beribadah dan menjaga konsentrasi dan kekhusyukan jamaah.
  • Tidak dilarang oleh suami atau wali, jika seorang wanita belum menikah atau ditinggal mati oleh suaminya.
  • Ketika menjadi imam, seorang wanita harus memperhatikan beberapa aturan, seperti:

  • Dalam sholat berjamaah, seorang imam wanita harus berdiri di barisan terdepan bersama dengan jamaah wanita.
  • Gerakan sholat yang dilakukan oleh imam wanita harus sama dengan gerakan sholat yang dilakukan oleh jamaah wanita.
  • Suaranya tidak boleh keras dan mengganggu khusyuk jamaah.
  • Memperhatikan adab dalam beribadah, seperti tidak tergesa-gesa dan tidak berbicara selama sholat.
  • Berusaha untuk membuat jamaah tetap khusyuk dan fokus dalam beribadah.
  • Namun demikian, pandangan tentang kebolehan wanita menjadi imam dalam sholat berjamaah masih menjadi perdebatan di kalangan ulama, terutama dalam mazhab-mazhab Islam tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya seorang wanita berkonsultasi dengan ulama terpercaya sebelum memutuskan untuk menjadi imam dalam sholat. (mdk/ayi)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP