Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tertua di Pulau Jawa, Ini Pesona Kemegahan Kelenteng Cu An Kiong di Lasem

Tertua di Pulau Jawa, Ini Pesona Kemegahan Kelenteng Cu An Kiong di Lasem Toleransi di Lasem. ©jatengprov.go.id

Merdeka.com - Kota Lasem di Rembang terkenal dengan sebutan Tiongkok Kecil. Di sana terdapat tiga kelenteng yang terkenal, yaitu Gie Yong Bio, Pie An Bio, dan Cu An Kiong. Salah satu kelenteng itu, Cu An Kiong, menjadi yang tertua di antara ketiga kelenteng di sana. Bahkan tak hanya di Lasem, konon bangunan itu menjadi kelenteng tertua di Pulau Jawa.

Dikutip dari Kesengsemlasem.com, Kelenteng Cu An Kiong disinyalir telah berdiri pada abad ke-15. Pada waktu itu, Kelenteng Cu An Kiong dibangun orang-orang Tionghoa menggunakan kayu jati yang tersedia melimpah. Bahkan tiang penyangga kelenteng itu merupakan dua buah kayu jati yang belum pernah diganti hingga sekarang. Sejak selesai dibangun, pemukiman di sekitar kelenteng bertambah ramai dan menjadi Kota Lasem seperti sekarang ini.

Walau begitu, sejarah tentang pembangunan kelenteng ini masih simpang siur. Hal ini dikarenakan orang-orang Tionghoa yang membangun kelenteng ini sebagian besar masih buta huruf sehingga sangat sedikit catatan tertulis mengenai berdirinya kelenteng. Selain itu, pada masa penjajahan Belanda, kelenteng ini pernah dijarah sehingga banyak catatan sejarah yang hilang. Namun di balik semua itu, Kelenteng Cu An Kiong memiliki pesona kemegahannya sendiri. Berikut selengkapnya:

Tertua di Jawa

kelenteng cu an kiong

©Kesengsemlasem.com

Beralamat di Jalan Dasun No. 19, Desa Soditan, Lasem, Kelenteng Cu An Kiong merupakan kelenteng tertua di Lasem dan konon menjadi yang tertua pulau di Pulau Jawa. Nama “Cu An Kiong” memiliki makna Istana Ketentraman Welas Asih dan ruang utamanya berisi altar Tian Shang Sheng Mu.

Pada salah satu pintu kelenteng ini, terdapat dua buah daun pintu yang masing-masing terdapat gambar dua tokoh Tionghoa Lasem yang mengajarkan batik pada penduduk, yaitu Bi Nang Un dan istrinya, Na Li Ni.

Bangunan Khas Daerah China Selatan

kelenteng cu an kiong

©Kesengsemlasem.com

Dikutip dari Kesengsemlasem.com, Kelenteng Cu An Kiong memiliki bentuk bangunan khas daerah China bagian selatan. Bangunan itu memiliki bentuk persegi empat dengan atap berbentuk ekor walet.

Selain itu, bangunan ini juga dipenuhi oleh aneka ragam hias simbolik penuh makna yang menggambarkan prinsip Yin dan Yang serta harapan hidup penuh kebajikan dan kesejahteraan. Selain itu terdapat pula mural dewa-dewa dan mural monokrom yang memiliki 100 panel kisah terciptanya dewa-dewi.

Dipenuhi Gambar Mural yang Menawan

kelenteng cu an kiong

©Kesengsemlasem.com

Dinding bagian dalam Kelenteng Cu An Kiong dipenuhi oleh mural-mural yang unik dan berbeda dibandingkan mural-mural kebanyakan yang memajang Roman Tiga Negara. Mural-mural di Kelenteng Cu An Kiong diambil dari kisah Mitologi Dewa-Dewi Taois yang diterbitkan pada tahun 1550.

Karya mitologi yang terpampang pada mural-mural itu memiliki kisah mitos, sejarah, cerita rakyat, dan legenda yang diperkuat oleh fantasi sang pengarang. Goresan tinta itu tampak begitu detail sehingga gambar mural itu terlihat lebih hidup.

Pernah Dipugar

kelenteng cu an kiong

©Kesengsemlasem.com

Pada 1838, kelenteng ini pernah mengalami pemugaran besar-besaran. Hal ini dikarenakan bangunan ini sering mengalami kebanjiran mengingat lokasinya yang berada di tepi Sungai Lasem.

Menurut tradisi setempat, Laksamana Cheng Ho pernah mendarat di depan Kelenteng Cu An Kiong mengingat Sungai Lasem dulunya menjadi sarana lalu lintas kapal yang dermaganya kini sudah tak bersisa keberadaannya. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjelajahi Bangunan Tua Tionghoa di Banyumas yang Berusia Hampir 2 Abad, Terdapat Ruang Rahasia
Menjelajahi Bangunan Tua Tionghoa di Banyumas yang Berusia Hampir 2 Abad, Terdapat Ruang Rahasia

Peradaban Tionghoa di Banyumas yang tertua berada di daerah Sokaraja

Baca Selengkapnya
Potret Megah Kelenteng Tertua di Jawa Timur, Bentuk Penghormatan terhadap Jasa Kapten Penyelamat Etnis Tionghoa
Potret Megah Kelenteng Tertua di Jawa Timur, Bentuk Penghormatan terhadap Jasa Kapten Penyelamat Etnis Tionghoa

Kelenteng ini merupakan kelenteng induk dari sembilan kelenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.

Baca Selengkapnya
Kelenteng See Hien Kiong, Bukti Sejarah Budaya Tionghoa di Tanah Minang
Kelenteng See Hien Kiong, Bukti Sejarah Budaya Tionghoa di Tanah Minang

Kelenteng See Hien Kiong ini berdiri pada 1861 dan awalnya diberi nama Kwan Im Teng sebagai penghormatan kepada Dewi Kwan Im.

Baca Selengkapnya
Kisah Klenteng Boen Tek Bio yang Tertua dan Legendaris di Tangerang, Dibangun Pada 1684
Kisah Klenteng Boen Tek Bio yang Tertua dan Legendaris di Tangerang, Dibangun Pada 1684

Klenteng ini jadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang

Baca Selengkapnya
Potret Dulu Vs Kini Benteng Kuto Besak Palembang, Dibangun Selama 17 Tahun
Potret Dulu Vs Kini Benteng Kuto Besak Palembang, Dibangun Selama 17 Tahun

Benteng Kuto Besak, bangunan bersejarah yang digagas oleh Sultan Mahmud Badaruddin I.

Baca Selengkapnya
Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie
Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie

Kelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia

Di museum ini pengunjung seakan diajak menapaki jejak masa silam kejayaan peranakan Tionghoa di Tangerang.

Baca Selengkapnya
Mengintip Arsitektur Megah Klenteng Sian Djin Ku Poh di Karawang, Dibangun Tahun 1770
Mengintip Arsitektur Megah Klenteng Sian Djin Ku Poh di Karawang, Dibangun Tahun 1770

Saat ini Klenteng Sian Djin Ku Poh telah diresmikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang bebas dikunjungi.

Baca Selengkapnya
Gereja di Cirebon Ini Usianya Sudah Lebih dari Dua Abad, Begini Penampakannya
Gereja di Cirebon Ini Usianya Sudah Lebih dari Dua Abad, Begini Penampakannya

Namanya Gereja Kristen Pasundan yang sudah berdiri sejak tahun 1788.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Wisata Semarang Terbaru, Ini Daftarnya
Rekomendasi Wisata Semarang Terbaru, Ini Daftarnya

Semarang semakin memperkuat reputasinya sebagai tujuan wisata yang tak boleh terlewatkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4
Mengunjungi Masjid Unik Dog Jumeneng Cirebon yang Berusia 500 Tahun, Muazinnya Ada 4

Masjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Kejayaan Kerajaan Lasem, Wilayah Bawahan Majapahit yang Dipimpin Seorang Perempuan
Menguak Sejarah Kejayaan Kerajaan Lasem, Wilayah Bawahan Majapahit yang Dipimpin Seorang Perempuan

Dulunya Lasem merupakan sebuah kerajaan kecil di bawah Kerajaan Majapahit. Kerajaan itu hilang bersamaan dengan runtuhnya Majapahit

Baca Selengkapnya